KEKECEWAAN

436 21 1
                                    

"ibu kecewa" ucap ningsih, dia adalah ibu kandung gita, nenek alfa dan mertua amdi, ningsih mengajak gita dan amdi ke sebuah café yang berada dijakarta, untuk bertemu dan membicarakan hal penting, menyangkut kehidupan alfa.

"kecewa saat ibu dengar kalian ingin pisah, kecewa saat ibu dengar kalian akan menikah lagi dengan pasangan kalian yang baru, dan ibu kecewa saat ibu tau cucu satu-satunya yang ibu punya ternyata tidak tinggal bersama kalian lagi, ada apa sebenarnya? Apa yang kalian fikirkan di otak kalian, seberapa pentingnya keluarga baru kalian sampai kalian tidak memperdulikan anak kandung kalian" oceh ningsih, dia sangat-sangat murka bahkan disetiap perkataannya ia sempat meneteskan airmata, ia Nampak sangat rapuh dan tidak tau lagi harus berbuat seperti apa, amdi dan gita masih diam membisu, tidak bisa membalas perkataan apa lagi, mereka juga menyesal.

"amel dan tasya, mereka berdua hanya anak tiri kalian, anak kandung kalian itu alfa, ibu tidak melarang kalian untuk mencintai mereka berdua, karena mereka berdua juga pantas dicintai oleh orang tua baru mereka, tapi tolong lah jangan membagi kasih sayang kalian untuk alfa, dia anak kandung dari kalian, anak yang keluar dari rahim kamu gita, anak yang kamu besarkan amdi, cucu ibu" ningsih semakin menangis sejadi-jadinya, ia merasa jika ia menyebutkan nama cucu kesayangannya itu hatinya semakin hancur

"ibu" gita berusaha untuk meredam kebencian ibunya dengan pergi memeluk namun tidak diindahkan oleh ibunya

"berhenti memanggil aku ibu, tak pantas aku mempunyai anak seperti kamu, yang mentelantarkan anaknya sendiri" ucap lagi ningsih, dan gita menangis

"aku, aku tidak pernah membentakmu, tidak pernah menyiksamu, bahkan aku pernah dipecat hanya karna menjagamu disaat kamu sakit, aku yang merawat kamu seorang diri, banting tulang demi kehidupanmu yang layak, tapi apa? Semua perjuanganku tidak kamu lakukan kepada anakmu, tidak kamu lihat susahnya ibu membesarkanmu, tidak kamu contoh perjuangan ibu membuat kamu selalu hangat, apa ibu salah mendidikmu, apa selama ini ibu kurang perhatian sehingga semua itu kamu lakukan kepada anakmu, inikah yang dinamakan seorang ibu, cocok kah kau dipanggil ibu?" ningsih semakin murka, disetiap perkataanya ia curahkan semua, ia tidak perduli disekitar mereka yang sedang melihat mereka bahkan berbisik, yang ningsih inginkan hanya memberikan pencerahan untuk kedua orang tua yang menurut ningsih gagal menjadi orangtua

"wajar kalau anak kalian kemarin tidak ingin kalian ada disana, karena menurutnya percuma, toh ayah dan ibunya hanya datang tanpa memberikannya semangat, kemudian pergi dan bersenang-senang" ucap lagi ningsih, gita masih menangis, dan amdi masih diam, mereka berdua tidak bisa melakukan apapun, bahkan makanan dan minuman yang berada dimeja itu yang Nampak sangat menggiurkan berubah menjadi makanan yang yang paling tidak enak, tidak ada kesanggupan untuk bergerak dan berkata-kata mereka berdua seperti sedang dikurung dalam sebuah sel penjara dan dihina oleh beribu-ribu penghuni penjara, malu itu yang mereka berdua rasakan.

"ibu sudah memutuskan, saat keluar rumah sakit nanti, alfa akan tinggal dirumah ibu, ibu tau pasti kalian akan senang, maka dari itu, ibu malas berlama-lama disini" ningsih kemudian bangkit dari tempat duduknya, dan mengambil tas yang berada disampingnya, pergi meninggalkan gita dan amdi.

Sudah seminggu lebih alfa dirumah sakit, dan sudah seminggu lebih dia masih terus berada ditempat tidur, tidak beranjak pergi, dia tau dan dia juga merasakan kepegalan yang sangat amat, tapi dia tidak tau harus berbuat apa, dia juga tidak ingin merepotkan banyak orang, terutama neneknya yang sudah menghabiskan waktunya untuk menjaga alfa.

"dimakan dulu biar cepat sembuh" Jeremy sudah pagi sekali berada disana, dia sendirian, tidak bersama papa dan mamanya, karena papa dan mamanya ada urusan lain yang tidak bisa ditinggalkan

"tunggu nenek kesini, baru alfa mau makan bareng nenek" ucapnya lesu

"nenek udah bilang sama aku, katanya dia agak telat datang kesini, ada yang mau dia urus, nenek bilang alfa jangan telat makan" ucap lagi Jeremy memberikan perhatian agar alfa mau makan

AlphabetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang