1.
Sudah seminggu berlalu setelah kejadian dimana alfa harus disibukan untuk memikrikan hal yang paling penting untuk masa depannya, ia harus memilih diantara 2 itu, sahabatnya atau mantan kekasihnya, yang sama-sama mempunyai keinginan yaitu menikah dengannya.
"gimana?, siapa yang kamu pilih, jangan bilang belum tau siapa?, ini sudah seminggu loh kamu gantungin jawaban buat mereka", Tanya tasya
"sudah kok", jawab alfa tersenyum
"siapa?", tasya yang semula duduk disamping alfa kini berpindah ke tempat tidur alfa karena sudah sangat penasaran dengan jawaban alfa
"bagas", jawab alfa lagi, tasya terseyum akhirmya saudaranya ini sudah memikirkan siapa yang pantas untuk menemaninya nanti
"akhirnya, jadi seneng deh aku dengarnya, mama udah tau kamu bakal pilih bagas?", Tanya tasya lagi, bukan hanya tasya alfa menceritakan ini ayah dan ibunya juga ia ceritakan, semua saudaranya sudah tau semua kalau Jeremy dan bagas mengajak alfa menikah tapi mereka tidak mau ikut campur atau memperolok Jeremy dan bagas jika mereka menjenguk alfa, karena mereka berdua pasti malu, dan mereka berdua juga tidak tau sama sekali kalau diantara mereka juga sama-sama mengajak alfa menikah, Jeremy tidak tau bagas mengajak alfa menikah, dan bagas juga tidak tau Jeremy mengajak alfa menikah, keduanya sama-sama tidak tau.
"belum, selesai aku jawab pertanyaan bagas nanti, aku bakal langsung suruh bagas langsung ngomong ke ayah dan ibu, bagas maunya gimana nanti, dan apa yang dim au ayah sama ibu untuk bagas", jawab alfa lagi
"saudaraku ini mau nikah", tasya memeluk alfa dengan hangat, begitu pula dengan alfa
"eh tapi, bagaimana dengan Jeremy?", tasya melepas pelukannya itu, karena ia teringat bukan hanya bagas yang mengajak alfa menikah, tapi Jeremy juga.
"aku bakal jelasin ke dia nanti, bagusnya sih empat mata, biar enggak salah paham", jawab alfa merenung, sebenarnya ia takut jika nanti Jeremy mendengar alfa menolaknya dan memilih bagas pasti Jeremy akan marah, dan pasti Jeremy langsung memutuskan persahabatan mereka yang sudah mereka jalin selama 4 tahun ini, tapi alfa sudah siap apapun konsekuensinya, meskipun ia nanti tidak akan bertemu dengan Jeremy lagi, tapi alfa tetap menganggap Jeremy tetap sahabat terbaiknya.
2.
"bagas mana yah, kok daritadi dia enggak kesini, padahal aku sudah sms loh, nyuruh dia kesini", Tanya alfa kepada tasya yang memang daritadi disana bersama alfa, ayah dan ibunya malam baru bisa menjenguk alfa karena ibu alfa harus mengecek kandungannya, karena ibunya sedang hamil tua, dan ayah tirinya harus menemani ibunya, begitu pula dengan ayah kandungnya amdi, ayahnya di bandung karena harus mengurus tokonya bersama ibu tirinya, amel juga ikut, neneknya juga masih sibuk jadi malam baru neneknya bisa menjenguk alfa, dan tasya adalah yang rajin menjenguk alfa, beserta bagas dan Jeremy.
"mungkin dia masih sibuk, pasti kesini kok, mumpung ada Jeremy disini, kamu mending ngomong aja langsung ke dia, daripada mengulur waktu", ucap tasya lagi
"jangan, dia masih tidur, enggak enak kan mau bangunin dia cuman mau kasih tau kalau aku tolak dia", ucap alfa lagi, Jeremy memang disana sedang menjenguk alfa, karena capek telah lama mengobrol dan tertawa bareng tasya dan alfa, akhirnya Jeremy tertidur disamping alfa
"yasudah, aku mau ke kantin, kamu mau dibeliin apa?", Tanya tasya, dan alfa langsung menjawab "teh kotak, sama roti aja", jawab alfa kemudian, tasya mengangguk dan langsung keluar meninggalkan alfa dan Jeremy yang tertidur, selesai dari kantin dan hendak kembali ke kamar alfa, tasya melihat ada seorang laki-laki bertubuh kekar memakai jaket berwarna dan memakai topi berwarna hitam, membawa koper berdiri didepan pintu kamar alfa, dan sedang menunduk memandangi sebuah surat yang ia pegang, curiga pria itu mempunyai niat buruk untuk alfa, dengan berani tasya mendekati pria itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Alphabet
Random[ tahap revisi ] Dulunya dia seorang gadis yang manis dan mempunyai hati yang baik Tapi , mempunyai banyak teman bukan berarti dia akan bahagia Orang-orang salah menggunakan kebaikannya Dan malah lebih membencinya, ia selalu sendirian Ia selalu kese...