Multimedia: Rose Ellen Dix.
*-----*
Terdiamnya Stevie manarik semua perhatian milik Sarah kepadanya, gadis tomboy bertubuh tegap berisi itu kemudian menjawil hidung mancung Stevie hanya untuk mengembalikan kesadaran Stevie yang sempat melayap entah kemana.
Saat tersentak, Stevie langsung ditubrukkan dengan birunya mata milik Sarah dan membuat gadis cantik itu kemudian menorehkan senyum karenanya "Apa kau baik-baik saja?" tanya Sarah setelah gadis itu mencuri ciuman singkat dari Stevie. Gadis yang di cium hanya tersenyum menjawab, lantas segera menumpahkan wine ke dalam gelasnya.
Menyesapnya sedikit, ia kemudian angkat bicara "Gwen, aku akan pergi bermalam dengan Sarah malam ini" perkataan ringan Stevie membuat Gwen mengangkat kepala dengan pandangan keras "Tidak ku izinkan!" larangan terdengar jelas saat perempuan renta itu menatap tidak suka terhadap sosok Sarah yang sedang sibuk mengunyah, membuat Stevie jadi memutarkan bola mata meskipun ia menyembunyikannya dengan menolehkan kepala ke arah lain.
Larangan Gwen membuat Stevie berdeham tidak suka, dan gadis itu terduduk tegap untuk kembali membuka bibir "Gwen!" belum sempat Stevie mengatakan barang satu kata pun dari bibirnya yang dipoles lipstik merah, Clay sudah lebih dulu meninggikan suaranya untuk memperingati neneknya "Biarkan dia pergi bersenang-senang dengan kekasihnya!" lanjut lelaki itu membuat Gwen mengernyit karena tidak suka.
Rosie menggeleng tidak suka terhadap kelakuan Clay yang kasar bahkan meskipun itu kepada neneknya sendiri. Dengan pemikiran tidak suka, Rosie berdiri "Gwen, maaf karena aku tidak bisa berlama-lama di sini. Rose dan aku memiliki tugas yang harus kami kerjakan untuk esok hari"
Rose menatap tidak mengerti yang setelahnya menimbulkan tatapan teguran dari Rosie untuk menyetujui kepergian mereka yang mendadak. Mengerti dengan tatapan teguran yang diberikan oleh Rosie, Rose akhirnya mengusap bibirnya dengan menggunakan tissue, berdiri dengan perlahan lantas melutut diantara kedua kakinya agar ia sejajar dengan Gwen.
Gadis tomboy itu kemudian mengecup pipi Gwen dan kedua tangannya dengan perlahan. "Maaf karena selama ini aku tidak berkunjung" dan setelahnya Rose beranjak berdiri "Aku harus pergi. Sampai jumpa lain waktu Gwenny" ujarnya disertai senyum menungging di akhir kata.
Setelah berpamitan pulang, Rose menyusul kepergian Rosie yang terburu-buru. Langkah gadis itu bahkan meningkat lebih cepat jika dibandingkan dengan saat tadi ia berangkat. Dengan alis terangkat tinggi, Rose mendekat. Men-sejajarkan posisinya dengan Rosie untuk menatap ekspresi muak terpeta jelas pada mimik wajah sahabatnya itu.
"Ada apa?"
Rosie tidak menjawab. Selain karena Rose bertingkah manis kepada Gwen dan membuat Stevie melihat gadis itu dalam pandangan kagum, Rosie juga geram karena Clay begitu lancang kepada neneknya. Membuat suasana hati Rosie jadi tercampur aduk kesana-sini.
Disatu sisi, Rosie merasa benci kepada sikap Clay yang bahkan tidak bisa berubah baik meskipun kepada neneknya sendiri. Dan di sisi lain, Rosie merasa cemburu karena Rose bersikap manis untuk menarik perhatian mantan kekasihnya.
Gadis berambut blonde itu merasa geram, ia jadi semakin mempercepat langkahnya, bahkan terkesan berlari. Sampai akhirnya gadis itu terhuyung karena tiba-tiba saja kepala belakangnya terasa sakit. Pandangan Rosie berubah menjadi buram, dan saat ia melihat ekspresi Rose yang sedang menatapnya dengan kecemasan, ia bisa melihat kalau Rose jadi berlipat ganda.
Rosie menggeram saat ia merasakan tusukan perasaan sakit di belakang kepalanya, kemudian suara Rose yang memanggilnya berubah hilang terbawa angin.
Vodka.
KAMU SEDANG MEMBACA
double 'R' (Lesbian Series)#1 |COMPLETED|
FanfictionRosianne Ellizabeth Spaughton baru saja masuk universitas selama beberapa hari. Tapi kenapa hidupnya bisa berubah drastis hanya karena mencintai seorang Gadis? Ew! Memikirkannya saja hampir membuat Rosie merasa mual dan ingin kencing di celana. Se...