Double R - kelimabelas

2.2K 107 7
                                    

Multimedia: Shannon, Cammie, Stevie and Sarah Croce.

*-----*


          Rose menginjakkan kakinya dengan perlahan saat gadis itu membantu Rosie untuk turun dari bus. Mereka kemudian menyisirkan pandangan ke semua arah untuk mencari Stevie dan teman-temannya. Lalu-lalang manusia di malam hari membuat Rose mengerutkan kening karena kesulitan untuk mencari sosok wanita jangkung yang sudah memberitahunya untuk turun di tempat yang sekarang tegah Mereka injak.

Setelah beberapa puluh detik menyusuri lauatan manusia, akhirnya Rose menemukan sosok jangkung itu. Dengan terburu-buru, Rose segera menarik jemari Rosie untuk menghampiri Stevie yang tengah anteng bercengkrama dengan teman-temannya.

Saat Rose sampai di tempat, gadis tomboy itu bisa melihat ada Sarah disana dan ada dua gadis lain yang sibuk menampilkan kemesraan mereka meskipun Rose yakin kalau keduanya bukan sepasang kekasih. "Hay!!" sapa Rose dengan ringan membuat keempat gadis yang tengah sibuk berbicara jadi berbalik kepadanya.

Stevie adalah gadis pertama yang menyambut kedatangan mereka dengan pelukan, kemudian disusul oleh Sarah dan seorang gadis berrambut brunette yang memiliki tinggi menjulang dengan tampilan tomboy yang garang namun terlihat canggung lalu dilanjut lagi dengan gadis cantik berrambut blonde yang lebih terlihat ramah jika harus dibandingkan dengan gadis tinggi tadi.

"Rose, Rosie. Kenalkan, mereka temanku. Shannon dan Cammie" ujar Stevie memecahkan keheningan membuat Rose dan Rosie jadi tersenyum dan kembali memeluk kedua gadis itu untuk salam perkenalan.

"Shannon dan Cammie adalah teman-temanku dari Los Angeles, dan rencananya esok Aku akan menyusul ke negara Amerika untuk menuntaskan kuliahku disana"

Sepertinya pendengaran Rose tidak berfungsi dengan benar karena gadis itu baru saja mendengar kalau Stevie membicarakan soal kepindahan gadis itu esok hari. Rose tertawa "Bercandamu sama sekali tidak lucu" ujarnya yang mana membuat Stevie menampakkan ekspresi ngotot.

"Aku tidak bercanda, Rose"

Tawa renyah gadis tomboy itu tiba-tiba berhenti saat Ia mendapati nada suara Stevie berubah menjadi serius, dan Rose paham kalau gadis cantik itu benar-benar memaksudkan perkataannya tadi. Tapi kenapa? Bukannya Gwen tinggal disini? Di Inggris? Dan kenapa Stevie justru meninggalkan neneknya yang sudah berusia senja?

"Clay akan tetap disini karena Gwen. Asal Kau tahu Rose, Aku kesana demi beasiswaku bukan karena Aku ingin" ujar Stevie tiba-tiba seolah gadis catik itu mengerti dengan tatapan kebingungan yang tercetak jelas di dalam ekspresi Rose.

Rose menggeleng tidak percaya "Tolong, siapa saja. Tampar Aku" lirih Rose dengan suara serak yang menghkawatirkan. Rosie jadi memegang kening Rose hanya untuk mendapati kalau suhu gadis itu ternyata normal dan tidak menandakan kalau Ia tiba-tiba demam.

"BANGUNKAN AKU!! Kenapa mimpiku aneh sekali??" teriak Rose tiba-tiba membuat Stevie jadi gemas dan menjitak kepala gadis itu yang tentu saja membuat Rose jadi menggeram "Apa-apaan ini semua? Kau menjauhiku karena kemarin Aku tidak sengaja menciummu, atau bagaimana?"

Semua pasang mata melirik pada Rose yang baru saja membongkar sebuah rahasia besar tentang apa yang mereka 'tidak sengaja' lakukan di hari kemarin, membuat Stevie jadi menggaruk tengkuk karena gugup melihat tatapan Sarah yang memintai penjelasan. Apalagi tatapan Shannon dan Cammie yang ikut-ikutan menampakkan sinar terkejut dan tidak percaya.

Stevie menarik napas dengan rakus saat Ia sadar kalau paru-parunya sakit karena sedari tadi Ia menahan napasnya. "Aku pergi memang karena Aku mengejar mimpiku disana. Kau tahu kan kalau Aku selalu ingin menjadi lulusan management? Dan universitas tempat Cammie sekolah memberikanku beasiswa sampai lulus disana. Aku hanya ingin menggapai mimpiku, apa yang salah dari itu?"

Melihat Stevie mulai berkaca-kaca karena emosi, Sarah langsung saja memeluk gadis itu dan mengusap punggungnya dengan tekstur menenangkan. "Kau pikir Kau bisa meninggalkan Gwenny disaat Ia sudah mulai rapuh? Aku tahu jawabannya tetap tidak, Stevie"

Disebelah Rose, Rosie justru mendengus karena Rose terdengar seperti pacar protektif sekarang. Sebelum suasana berubah menjadi lebih kacau, Rosie menarik lengan Rose dan berbisik lembut ditelinga gadis tomboy itu "Kau tidak punya hak untuk melarangnya pergi. Ini keputusannya"

Bisikkan yang mampu membuat Rose menampar emosinya yang meledak-ledak. Rose tertunduk melihat ujung sepatunya yang kotor, Ia kemudian mengambil napas panjang untuk mengembalikan kesabarannya yang sempat hilang entah kemana. Setelah berhasil menenangkan diri, Ros melirik pada Stevie yang tengah diberikan kecupan oleh Sarah "Rosie benar, ini bukan keputusanku karena sesungguhnya ini milikmu. Hanya saja, kenapa Kau baru memberitahukan hal ini kepadaku sekarang?"

Stevie melepaskan belitan lengan Sarah terlebih dahulu sebelum menjawab dengan nada khidmat "Karena Aku tahu Kau akan mengamuk dan berbuat kekacauan jika saja Aku memberitahumu sejak hari-hari sebelumnya"


*-----*


          "Kalian ingin nonton?" usul Cammie saat gadis itu sibuk mencari-cari judul film terbaru di layar gadgetnya. Gadis itu membuat ekspresi ceria yang membuat semua orang jadi terpaku kepada sosoknya yang murah hati.

Tidak sampai lima belas detik Rose menatap kagum pada Cammie, ujung matanya bisa melihat kalau Shannon sedang menatap dengan pandangan menegur yang seolah berkata 'jangan berani-berani untuk mendekati Dia atau Kau akan berurusan denganku'

Dan dengan itu, Rose mengalihkan pandangannya kepada sisi lain dan mulai untuk memfokuskan pandangannya kepada Rosie yang sibuk mengunyah burger "Bagaimana? Ingin nonton?" tanya Rose setelah lebih dulu mengusap sudut bibir Rosie yang terlihat kotor karena remah-remah roti.

"Hya haku mahu haja ho" jawab Rosie dengan mulut penuh membuat Rose jadi terkekeh dan mencubit hidung Rosie yang bertindik untuk mengingatkan "Telan dulu baru ngomong" dan Rosie hanya tersenyum saja saat mendapatkan teguran itu.

"Kamu?" tanya Stevie pada Sarah yang justru sibuk dengan segelas kopi di tangannya "Boleh jangan film romantis? Aku selalu mengantuk kalau menonton film romans" ujar Sarah sambil lalu terkekeh di akhir kata.

"Dan Aku tidak akan sanggup kalau kalian mengajakku untuk menonton film horror" kalau itu adalah protesan dari Shannon yang sedang memasang ekspresi melas karena ketakutan. "Kalau begitu, bagaimana kalau kita menonton film Actions?" celetuk Cammie yang langsung dihadiahi anggukan dari Rose, Rosie, Stevie, Sarah dan juga Shannon.

"Semoga saja tidak ada adegan yang penuh dengan darah" bisik Rosie dibelakang punggung Rose yang membuat gadis tomboy yang sedari tadi menarik jemarinya untuk menuju bioskop itu membalikkan tubuh "Kau tidak menyukai genre action?"

Melihat Rose berjalan mundur, Rosie jadi berusaha untuk mensejajarkan langkahnya dengan Rose karena gadis itu khawatir Rose akan menubruk seseorang hanya karena ingin berbicara dengannya "Sebenarnya Aku baik-baik saja dengan semua gendre, tapi Aku enggan untuk menonton adegan yang dipenuhi dengan darah dimana-mana. Perutku tidak sanggup menerimanya" jelas Rosie sambil terengah-engah karena kelelahan menyeimbangkan langkahnya dengan gadis yang lain.

"Tenang saja, Aku bisa jadi perisaimu"

*-----*

Riska Pramita Tobing.

Note: Follow all My social media. The link is gonna be in my profile. Please. 

double 'R' (Lesbian Series)#1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang