Double R - keduapuluhsatu

1.5K 79 3
                                    

Multimedia: Power Hour Band

*-----*


          Rose termenung dalam ingatnya saat indera pendengarannya terus-terusan memantulkan suara jernih milik Stevie. Gadis tomboy itu seperti hilang arah saat ia mendengar lagu apa yang dinyanyikan gadis cantik itu di atas panggung.

Lagu yang selalu saja membuat Rose menjatuhkan air mata karena lirik cantiknya. Lagu berjudul 'Love' yang dinyanyikan oleh Lana Del Rey, lagu yang bisa membuat siapapun takjub akan suara yang dimiliki oleh Lana dan juga lagu yang bisa membuat semua orang terperangah tidak percaya dengan video clip-nya.

*-Flash Back ON-*

          Stevie berdiri sambil tersenyum ke arah Rose yang sedang duduk kelelahan. Gadis cantik itu mengucir rambutnya membentuk ekor kuda sampai membuat Rose bisa melihat leher jenjangnya yang terhiasi lebam merah yang ia buat tadi malam.

Mendekat dengan perlahan, Stevie mengalungkan lengannya pada pundak Rose lantas segera berbisik "Kau tahu ini saatnya untuk apa?" ujar gadis itu seraya menarik daun telinga Rose dengan bibirnya. Rose jadi terkekeh saat ia mendapati perlakuan tidak senonoh dari Stevie "Aku lelah karena seharian ini aku bekerja. Apa kau akan membuat aku berkeringat lagi setelah aku mandi?" mendengar jawaban yang dilemparkan Rose secara sarkastik, Stevie malah semakin semangat menggoda gadis tomboy itu "Ini waktunya untuk berdansa" ujar Stevie seraya memutarkan salah satu lagu kesukaan mereka berdua untuk berdansa.

Musik mulai berbunyi dan Stevie mulai melangkahkan kakinya dengan lembut, menggiring Rose untuk mengikuti setiap langkah kakinya meskipun gadis tomboy itu tidak ingin.

'Look at you kids with your vintage music, coming through satellites while cruising, you're part of the past, but now you're the future, signals crossing can get confusing' kaki-kaki Stevie yang jenjang dan tinggi membuat Rose terpaksa melangkah lebih besar dari biasanya, namun tidak apa karena sebenarnya senyum itu bisa mengobati kelelahannya setelah berdansa.

*-Flash Back OFF-*

          Rose terpejam saat ia merasakan sesuatu membasahi pipinya, ingatnya terus-terusan mengiang-ngiang kata-kata yang di ucapkan Lana dalam lagunya 'you're part of the past, but now you're the future' ucap yang selalu saja dikatakan Rose kepada dirinya sendiri saat ia mengingat kalau ia telah menendang Stevie sebagai masalalunya dan menggantikan posisi gadis itu menjadi masa depannya.

Kata-kata sialan yang membuat Stevie salah paham dengan mengira kalau Rose sudah tidak menginginkannya lagi, kata-kata sialan yang membuat Rose harus beradu mulut dengan Stevie, kata-kata sialan yang membuat Rose harus kehilangan gadis masa depannya.

Jujur saja, kenangan itu membuat setitik perasaan cintanya dahulu kala jadi bangkit kembali. Seolah di siram dengan setetes harapan yang membuat Rose segera terlena untuk mengikuti kata hatinya. Untuk kembali mengejar gadis masa depannya, Stevie Leigh Boebi.

*-----*

          Stevie tertawa saat Sarah memujinya dari pinggir panggung. Dan gadis cantik itu langsung berlari begitu lagu selesai dinyanyikan "Bagaimana? Sudah ku bilang kan kalau aku memiliki bakat terpendam?" gelagak Sarah tiba-tiba memenuhi gendang telinga milik Stevie "Ya. Dan aku sangat terkesan dengan bakatmu" ujar gadis itu seraya melepas tanggung jawabnya sebagai cameramen.

Tangan-tangan kekar Sarah bergerak memeluk Stevie dan gadis itu hanya bisa tersenyum saat melihat Ali spagnola melirik jijik kepada Sarah yang tiba-tiba jadi seekor koala. "Tolong singkirkan tangan mu darinya. Aku ingin muntah melihatmu gelendotan manja seperti itu" protes Ali yang kemudian dihadiahi jitakkan kasih sayang dari Rose "Kau iri" dan Ali hanya bisa meruntuk karena itu.

"Any way, ini artis-artisku yang tidak memerlukan bayaran. Mereka hanya menyumbangkan lagu untuk bisa menyumbangkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan, yang sedang ku peluk ini namanya Stevie boebi dan si kecil kurcaci yang pandai memainkan instrument ini adalah Ali Spagnola, dan satu lagi gadis yang tadi sempat mengisi beberapa lagu dan juga ikut membantu bermain drum adalah Ally hills" Sarah menunjuk gadis yang sedang repot dengan rambutnya yang sedikit berantakan karena permainan drum yang mengasyikan beberapa saat yang lalu.

Gadis berkulit putih dengan tinggi sekitar serratus tujuhpuluh senti meter itu mendekat dan menampilkan senyum menunggingnya yang terlihat canggung "Hay" ujarnya dengan suara lembut seperti beludru "Dia memang sedikit pemalu" jelas Sarah yang tentunya membuat Ally malah semakin segan saja kepada mereka.

"Namaku Rose dan ini Rosie, dia kekasihku" ujar Rose saat ia menyalami Ally. Gadis itu hanya tersenyum saja sebagai balasan "Kau sendiri?" potong Rosie sebelum Rose melemparkan pertanyaan. Gadis yang mengenakan setelan serba hitam itu menggeleng "Aku bersama teman-temanku. Ali spagnola, Shannon, Cammie---"

"Bukan! Maksudku, kau tidak memiliki kekasih?" potong Rosie sebelum Ally sempat mengatakan teman-temannya yang lain. Gadis itu terkekeh sedikit "Aku bersama kekasihku" ujar Ally dan Rosie hanya mengangguk saja tanda kalau ia mengerti.

"Ally!!!" seorang pemuda berperawakan tinggi dengan berat badan yang terlihat pas mendekati Ally dan segera merangkulnya "Have fun?" lelaki itu membenarkan poninya sebelum akhirnya terduduk dan membiarkan Ally terduduk disampingnya "I guess"

"Ku pikir itu kekasihnya" celetuk Rosie membuat kerutan di kening Rose tiba-tiba semakin mendalam. Karena jika saja boleh jujur, Rose juga mempertanyakan hal yang sama kepada dirinya sendiri sedari tadi. "Mereka terlihat lucu ya?" celetuk Rosie lagi tanpa memperdulikan kalau Rose merengut tidak suka. Hati Rose serasa di cabik karena biggest crush-nya ternyata straight.

"SOOOO Lets have fun!!!!!" teriak Ali seraya mulai mencolokkan handphonenya untuk memutar lagu pada spiker dengan keras. Mereka akhirnya bergabung untuk berjoget bersama, saling teriak satu sama lain dalam artian kesenangan.

Stevie berjingkrakan dengan leluasa meskipun Sarah enggan untuk mengikuti gerakan joget kekasihnya yang terlalu berlebihan, tapi semuanya terasa menyenangkan. Sampai akhirnya secara tiba-tiba mata milik Rose tertubruk pada Ally.

"Hay" ujar Ally dengan senyum awkwardnya yang khas. Rose jadi ikut tersenyum karena lengkungan itu menghiasi wajah cantik Ally "Kau terlihat sangat pemalu, namun kemudian menari layaknya jagoan di tengah-tengah kerumunan" mendengar itu Ally hanya terkekeh saja.

Mereka kembali melanjutkan aktifitas malam mereka. Bernyanyi bersama, berdansa, dan bahkan bermain game setelah akhirnya cukup kelelahan untuk melanjutkan tarian amburadul mereka. Game klasik truth or dare menemani mereka.

"Rose!!! Truth or dare?!" seru Stevie dengan semangat saat ia melihat tutup botol cola tertuju pada Rose dan ekor botol menghadap padanya "Dare" dan secepat itu pula Rose menjawab. Stevie menyengir devil "Make out with me for one minutes" dan dagu Rose jatuh saat ia mendengar Stevie melemparkan tantangannya.

Di sisi yang lain, Sarah malah tertawa dan menyemangati mereka tanpa ampun membuat Rose di ambang batas karena ternyata Rosie pun ikut serta menyemangatinya untuk mencium Stevie. Bagaimana ia sekarang?

*-----*

Riska Pramita Tobing

double 'R' (Lesbian Series)#1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang