Multimedia: Rose Ellen Dix
*-----*
Rose tersenyum kecil saat ia melihat Stevie di balik kaca penghalang ruang ICU dengan ruang tunggu. "Stevie disini" alis Rosie terangkat tinggi saat Rose berkata demikian. Namun kemudian Rosie tersenyum lebar saat mendapati gadis cantik itu melambaikan tangan disertai senyum merekah dan lambaian tangannya yang terkesan sangat ceria.
"Bisa Kau bawa dia masuk?"
"Tidak. Dia menyebalkan"
"Rose!!!"
"Aku bersumpah dia itu menyebalkan!!"
"Rose??"
Gadis tomboy itu memutar bola matanya kebelakang dengan disertai tampang keberatan, meskipun begitu, Rose tetap mematuhi keinginan kekasihnya lantas membukakan pintu untuk Stevie yang sudah mengenakan jubah hijau serta masker agar ia tidak tertular sakit.
Membiarkan Stevie berbicara dengan tenang bersama kekasihnya, Rose kemudian menyerahkan tangan untuk mengusap puncak kepala Gwen yang di tumbuhi rambut keriting pendek yang bahkan sudah berubah menjadi putih "Apa sendimu membaik?" tidak menjawab, Gwen memilih untuk mengambil telapak tangan gadis tomboy itu lantas membuatnya jadi berlutut di hadapannya "Ada apa denganmu dan Dia?"
Tahu betul kalau Gwen tengah membicarakan hubungannya dengan Stevie yang memang selalu tampak baik-baik saja dari luar, Rose lebih memilih untuk terdiam tanpa kata. "Rose, apa kau akan tetap diam kepadaku dan tidak akan menceritakannya seperti dahulu? Bagaimanapun juga aku sudah menganggapmu sebagai cucuku sendiri"
"Meskipun aku telah menyakiti hati cucu mu?"
"Meskipun itu terjadi, kau akan tetap jadi cucuku"
"Aku tidak ingin bercerita soal itu. Itu sudah terjadi sangat lampau dan aku ingin sekali melepaskan memori itu sendiri" Rose menghela napas lelah saat gadis tomboy itu melihat Gwen tidak ingin perduli pada alasan apapun yang di pakai Rose untuk mengelak dari pertanyaannya.
Tidak ingin bertengkar dengan Gwen yang memang keras kepala persis seperti cucunya, gadis tomboy itu kemudian menarik tangan Gwen tepat pada pipinya. Setelah Gwen mengusapnya lembut, gadis itu memejamkan mata untuk mempersiapkan hatinya "Hubunganku dengannya memang baik-baik saja" aku Rose yang kemudian dihadiahi anggukan dari Gwen sebagai tanda jangan berhenti.
*- Flash Back On -*
Semester terakhir SMA berjalan sesuai dengan rencana. Rose bahkan mendapatkan nilai yang cukup baik untuk mendapatkan universitas unggulan yang selalu ia impikan selama ini. Lain halnya dengan Stevie yang harus babak belur untuk mendapatkan nilai pas-pasannya yang mungkin tidak bisa memasuki universitas berkelas semacam unversitas yang sudah menawari Rose untuk ikut mengisi buku tahunan mereka.
Tahu betul kalau mereka akan berpisah karena Stevie tidak akan bisa masuk universitas ternama yang serupa dengan yang menawarkan Rose belajar di Inggris, Rose kemudian mulai mengkhawatirkan soal hubungan mereka kedepannya. Rose tidak ingin kalau hubungannya dengan Stevie harus berakhir, tapi impiannya harus ia kejar dan ia tidak punya pilihan lain selain mengakhiri hubungan mereka.
Meskipun Rose percaya pada kekuatan cintanya yang akan menghancurkan jarak diantara mereka berdua, tetap saja komunikasi adalah hal paling penting dalan suatu hubungan. Rose sadar kalau ia akan kesulitan untuk memiliki waktu luang jika ia pergi ke universitas ternama di negaranya, belum lagi Stevie juga akan ikut sibuk di universitanya, jadi Rose pikir ini tidak akan berhasil.
Maka dengan keputusannya yang menyakitkan, ia berbicara pada Stevie yang bahkan tidak ingin mendengar penjelasan darinya. Rose ingat betul Stevie berkata "KAU SUDAH TIDAK MENCINTAIKU!!! ITU MASALAHNYA!!!" gadis tomboy itu bahkan masih sangat sering di hantui oleh perkataan mantan kekasihnya di hari buruk.
Mereka berakhir dengan buruk hari itu. Saling tidak ingin menghubungi karena ada perasaan mengganjal diantara mereka, kemudian di perburuk dengan Rose yang mulai sibuk mempersiapkan peralatan kuliahnya, dan lagi tidak lupa disertai Stevie yang di sibukkan oleh pendaftaran masuk universitas yang sesuai dengan nilainya yang cenderung sulit di terima di kebanyakan universitas.
Keduanya sibuk di telan dunia. Mereka tidak pernah berbicara antaran satu sama lain baik itu di sosial media ataupun di dunia nyata sampai akhirnya malam itu Rose dipertemukan dengan keluarga Boebi saat makan malam perayaan yang berakhir gagal antara Rosie dan Clay.
*- Flash Back Off -*
"Apa kau masih sering memikirkannya?"
Mengerjap beberapa kali saat Gwen melemparkan pertanyaan tidak disangka-sangka, Rose kemudian melirik ke belakang dimana mantan kekasihnya sedang mengusapi kekasihnya dengan penuh rasa sayang yang bahkan sampai membuat Rose ingin meneteskan air mata.
"Kau tahu? Cucu mu memang penuh cinta" Gwen mengangguk mengiyakan "Dia bisa mendapatkan siapapun yang ia mau, bahkan itu termasuk aku. Tapi sekarang, aku sudah memiliki Rosie, dia mencintaiku dan aku mencintainya. Aku tahu ini egois, tapi Stevie pernah terluka karenaku dan aku tidak ingin melukainya lagi. Dia terlihat bahagia dengan Sarah, Gwen. Aku melepaskannya pergi dengan wanita lain yang juga jatuh cinta padanya seperti aku jatuh padanya pada masa lampau"
Tanpa disangka, Gwen melemparkan senyum hangat pada Rose lantas memeluknya dengan kedua lengan lantas kemudian berbisik "Aku melepaskanmu pergi dengan Rosie, dia yang terbaik untukmu" dan senyuman itu terukir untuk kesekian kalinya.
"Sebenarnya, aku berencana untuk..."
"Rose!! Rosie memanggilmu dia butuh bantuan untuk ke toilet" belum sempat Rose menamatkan kalimatnya yang sempat menggantung, Stevie berseru cukup kencang sampai membuat punggung Rose tersentak untuk beberapa detik karena terkejut.
"Oh baiklah!!" gadis tomboy iut segera saja berranjak tanpa memperdulikan ekspresi penasaran milik Gwen mengikutinya sampai ke ruang ICU.
"Apa yang terjadi diantara kalian berdua?" tanya Stevie begitu ia sampai tepat di samping neneknya yang langsung menjawab dengan cepat "Kita hanya berbincang" yang tentunya membuat Stevie curiga "Apa yang kalian bicarakan?" cekikikan Rose di ruang ICU lengkap di temani dengan kekehan Gwen yang terdengar menyebalkan membuat Stevie menggulung bibirnya sampai bawah.
"Apa kalian mempermalukanku?" rengek Stevie masih penasaran dengan pembicaraan Rose dan neneknya. Gwen hanya tersenyum kecil sampai akhirnya hal itu membuat Stevie menyerah dan membawa Gwen untuk pulang.
*-----*
Riska Pramita Tobing.
Note: Short? I know.
KAMU SEDANG MEMBACA
double 'R' (Lesbian Series)#1 |COMPLETED|
FanfictionRosianne Ellizabeth Spaughton baru saja masuk universitas selama beberapa hari. Tapi kenapa hidupnya bisa berubah drastis hanya karena mencintai seorang Gadis? Ew! Memikirkannya saja hampir membuat Rosie merasa mual dan ingin kencing di celana. Se...