13

1.2K 149 31
                                    


⚠️

Tepat setelah Mark berkata seperti itu, Johnny membuka pintu kamar Mark tiba-tiba tanpa merasa perlu untuk mengetuknya terlebih dahulu.

Mark langsung berdiri dari duduknya lalu memprotes, "Bang ketok dulu!"

Johnny tertawa kecil, "Sorry Mark, gue lupa lo gak sendirian di kamar."

Mark hanya berdecak lalu bertanya, "Ada apa?"

"Lunch is ready, let's eat."

Mark menengok ke arah Koeun sebentar lalu menjawab, "Gue sama Koeun belom laper."

Tapi bukannya mengangguk, Koeun berdiri lalu berucap, "Udah laper kok. Yuk makan."

Setelahnya, tanpa menengok lagi ke arah lelaki yang berdiri di sampingnya itu, Koeun berjalan ke arah pintu lalu tersenyum sekilas pada Johnny sebelum keluar kamar.

Meninggalkan Johnny yang menahan senyum sambil menatap Mark lucu.

Ia penasaran apa yang baru dilakukan bungsunya itu sampai-sampai Koeun jelas terlihat gugup.

"What's going on?"

"I just make one little step closer but she already denied it."

"Good luck, lil bro."

.
.
"Oh jadi Kak Jae sama Mark ikut balik ke sini karena gak mau jauh-jauh dari abang?" Tanya Koeun dengan nada friendly.

Setelah melewati menit-menit awal di meja makan dengan suasana agak canggung, akhirnya kini mereka mulai mengobrol santai.

Johnny memancingnya dengan membicarakan bagaimana gemasnya dia pada kedua adiknya.

"Bang John juga gak mau jauh dari kita makanya ngajak kita ke sini." Ucap Jaehyun membela diri, Mark yang duduk di samping Koeun hanya mengangguk-ngangguk saja.

"Terus sekarang, abang udah nemu calon istrinya?" Tanya Koeun antusias setelah mendengar apa salah satu alasan utama Johnny memilih kembali ke tanah air.

Johnny mengangguk, "Udah dong, tinggal dikenalin aja nih ke keluarga."

"Bohong ah lo bang, selama ini yang lo bawa ke rumah perasaan masih sering gonta-ganti." Balas Jaehyun cepat.

Mark tertawa geli, Koeun menatap bergantian ketiga bersaudara itu dengan pandangan bingung, dan Johnny yang hampir tersedak ludahnya sendiri.

"Jae lo gak bisa diajak akting nih, gue kan cuma gak mau kalah sama si bungsu. Mark aja bisa bawa Koeun ke sini, masa gue malah belom."

"Ups, sorry bang. At least you've must told me beforehand."

Koeun tertawa gemas menyaksikannya.
Lalu berucap, "Tapi kalian bertiga lancar juga ya bahasanya, aku kadang suka takjub denger Mark gak kerasa aksen luarnya kalo ngomong bahasa sini."

"Semenjak pindah ke sini kita emang membiasakan diri ngobrol pake bahasa, biar cepet lancar." Jawab Jaehyun sambil tersenyum pada Koeun, menampilkan lesung pipit di kedua pipinya.

Koeun mengangguk-ngangguk.

Giliran Jaehyun yang bertanya pada gadis itu, "Koeun, pertama kenal Mark gimana deh? Gue sampe kaget ternyata dia bisa juga deket sama cewek."

"Eh?"

"KAK!" Teriak Mark memprotes. Matanya menatap Jaehyun agak panik.

Johnny dan Jaehyun tertawa-tawa melihat adiknya yang seketika gelagapan itu.

Koeun tertawa kecil, "Awalnya kenal karena Mark berbaik hati mau nganter aku pulang."

"Wow, gentleman!" Puji Johnny, setengah bangga, setengah menggoda Mark. Padahal dia sudah tahu ceritanya dari adiknya sendiri itu ketika dia memaksa untuk tahu cara apa yang digunakan oleh Mark untuk berkenalan dengan seorang gadis.

Touch - MarkoeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang