Koeun duduk di salah satu kursi dekat panggung dengan matanya yang mengikuti setiap gerakan Mark di hadapannya. Ia mulai bosan, tidak ada lagi kegiatan ringan yang bisa ia bantu, tapi mau pulang juga malas kalau sendirian, lagipula Mark bisa mengomel kalau dia pulang duluan.
Padahal ia tidak ada kewajiban untuk menemani Mark seharian di sini, tapi entah mengapa hatinya terasa ringan untuk mengikuti lelaki itu. Memperhatikannya yang kini sedang sibuk menginstruksikan ini itu, mengangkat ini itu, mengomel ini itu, seperti pemandangan yang menarik untuk ia tonton terus-menerus.
"Hei."
Koeun menengokkan kepalanya ke arah suara laki-laki yang menyapanya dengan nada ramah itu.
Ia mengernyitkan dahinya, tidak mengenali siapa lelaki yang kini berdiri di hadapannya itu. Ia bisa melihat senyum lebar lelaki itu yang kini sedang menatapnya tanpa berkedip.
"Ngapain di sini sendirian aja?" Tanyanya seperti sudah akrab.
Koeun tersenyum canggung, ia memang supel, tapi ia tidak suka kalau didekati dengan sikap sok akrab seperti itu.
"Nunggu temen."
Lelaki itu memanggut kemudian berucap, "Kenalin, gue Rocky. Kalo lo belum tau, gue ketua divisi acara di BEM."
Koeun mengangguk acuh tak acuh, "Gue Koeun."
"Lo anak Ilmu Ekonomi ya?" Tanyanya lagi-lagi seperti ingin cepat akrab dengan Koeun.
Koeun mengangguk.
"Kalo gue anak manajemen." Ucapnya tanpa ditanya.
"Oh, kenal Arin dong?" Tanya Koeun, karena teman dekatnya di divisi himpro itu juga anak manajemen.
"Kenal lah, akrab malah." Jawab Rocky dengan nada bangga.
Koeun tidak menjawab lagi, matanya tetap saja mengawasi gerak-gerik Mark dari kejauhan. Sepenglihatan Koeun, lelaki itu kini seperti sedang berdiskusi agak serius dengan salah satu anggotanya.
"Ngeliatin siapa sih daritadi?"
"Bukan siapa-siapa."
"Lo gak bosen nungguin Mark seharian?"
Koeun tertegun, rupanya lelaki ini tahu hubungannya dengan Mark.
"Enggak."
"Lelaki macam apa ngebiarin ceweknya nunggu sampe kebosenan gini." Ucap Rocky dengan nada hiperbola.
Koeun tidak tahan untuk bertanya terus terang, "Lo tertarik sama gue ya? Tiba-tiba ngajak gue ngobrol gini?"
Ia bisa melihat ekspresi Rocky yang berubah, dari banyak senyum sampai berekspresi datar.
"Lo frontal juga ya."
Koeun mendengus, "Emang."
"Kalo gitu gue juga mau frontal."
Koeun meliriknya.
"Gue emang tertarik sama lo."
.
.
Setelah beberapa hari yang terasa begitu cepat untuk seluruh panitia dalam persiapan proker besar yang berada di bawah naungan divisi SDM BEM ini, akhirnya puncak acara dimulai hari ini.
Acara yang sudah disuarakan sejak dua bulan lalu itu berakhir sukses, tiket terjual habis, dan seluruh pembicara serta pengisi hiburan juga memberikan hasil terbaik mereka di puncak acara ini.
Puncak acara yang berarti juga sama dengan puncak kelelahan untuk seorang Mark Lee. Setelah hampir enam bulan menjabat sebagai ketua salah satu divisi tersibuk di BEM itu, baru kali ini ia membawahi langsung program kerja sebesar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch - Markoeun
FanfictionIf you couldn't feel it through my emotional expression, so, how about through this kind of touch?