prolog

2.3K 180 58
                                    

"Jiyeon, kau harus memperjelas ini, bahwa kau bukan lagi gadis kecil, kau butuh menikah, atau semacamnya." Gerutu sang kakek di Sebrang telepon.

Jiyeon memindahkan ponsel ke telinga yang lainnya sembari memutar bola mata malas, "Ayolah kek, bukankah aku masih gadis kecil kakek Yang sangat kakek cintai?"

'Yah yah, memang benar kau akan selalu begitu. Tapi kau harus tahu, berapa lama kami akan hidup dan bahkan kami tidak akan di beri kesempatan, melihat cucu kami menikah saat Tuhan mencabut nyawa kami? "

Jiyeon mendengus untuk menyangkal, dia memakai lipstik merah nya dan sedikit membenarkan kembali riasanya, "Dan ayolah kakek, seo joon pun bahkan belum menikah."

Di tengah aktivitas nya membenarkan make up, dia mendengar kakeknya diseberang telepon mengeluh pelan, "Dia tidak untuk di harapkan. ayolah Sayang, kakek menemukan calon yang cocok disini-"

"kakek. Yang benar saja, ayolah berhenti menjadi mak comblang dadakan seakan tak ada yang menginginkan cucu tercantik mu ini."

Bahkan dari Jarak Jauh, Jiyeon dapat menebak kakeknya sedang memutar bola mata malas. "kau tahu, aku berharap bahkan aku tak perlu repot menanyakan pria lajang di perkumpulan lansia itu-."

Jiyeon ternganga dengan apa yang kakaknya katakan, "Serius kek?!, kau melakukan itu?. Kau kejam sekali, bahkan mencarikan aku pria tua untuk ku jadikan suami?. Oh Tuhah aku tidak percaya ini. " jiyeon berjuang untuk tidak terbahak, dan memakai Sepatu bertumit tingginya, setelah menyelesaikan be-rias diri.

"Kau gadis Sok tahu yang lucu! kau tahu bukan itu maksudku. Aku menanyakan mereka, mungkin punya anak atau cucu, yang cocok untuk cucu ku yang takut kawin."

Jiyeon Tertawa renyah, dan menepatkan ponsel itu disela pundak dan telinga, lalu memakai kedua tangannya untuk memakai sepatu, karena kesulitan memakai satu tangan. "Hahhh, kakek, bagaimana kalau nanti aku menikah, dan mendapatkan pria seperti ayah, atau Oppa?, dan Aku akan bunuh diri seperti ibu, membuat anakku mederita diTinggal sendirian, untung kalau masih ada kakek dan nenek yang siap melimpahkan kasih sayang mereka. Dan bagaimana jika dia hanya seorang diri?"

Bagai sejumput pasir merasuk pada matanya, dia menggeleng dan menahan dirinya untuk tidak menangis, atau riasanya akan rusak, di sebrang sana kakeknya menghela nafas berat, Jiyeon tahu dia telah melukai hati kakeknya dengan berkata seperti itu. Bagaimana pun. Ayahnya yang telah mengacau, dan membuat ibunya meninggal itu adalah anak sematawayang kakek dan neneknya.

"maafkan aku sayang, atas semua yang kau lalui, ayahmu yang sialan berengsek itu, membuat hidup kalian kacau. tapi dengarkan aku sayang, tak semua pria itu sebejat mereka berdua. Dengar, diluar sana ada yang siap mencintaimu dengan sepenuh hati, dan siap membahagiakan mu. Dan menghapus luka dalam itu dari hatimu."

Jiyeon benar-benar harus lari dari topik ini atau air mata sialan itu akan merusak maskaranya. "kek, aku percaya itu, karena aku melihat betapa kakek mencintai nenek, kakek adalah contohnya, tapi untuk mencari sekarang, bahkan aku tidak siap, cukup banyak pria yang mengacau dalam hidupku, jadi ku harap kakek dapat memberiku waktu. Setidaknya sampai aku menemukannya sendiri. "

"dan kapan itu? " desak sang kakek

Jiyeon menggeleng dengan kekeras kepalaan kakeknya, dan dengan Sembrono dia mengajawab, "yah, bisa saja malam ini?" Jiyeon memutar bola mata, "hanya Tuhan yang tahu."

"hmm, Amin, semoga malam ini... "

"Ya Tuhan, kakek benar-benar tidak bisa di Percaya!. Sudah dulu kek, aku perlu pergi sekarang, Aku sudah sangat Terlambat," dan akhirnya dia bangkit dari meja rias, meng-Chak gaun Anggun Biru lautnya yang Baik-baik saja tanpa kusut.

"baiklah sayang, bersenang-senang di pesta itu, dan temukan jodohmu" kakeknya terkikik di. Sebrang Telpon, dan membuat Jiyeon menggeleng.

"Ya sudah, bye kek, aku sayang kakek, sampaikan sayangku pada nenek."

"yah kami juga sayang kau, ingat, jangan pulang larut."

Sekali lagi Jiyeon memutar bola mata, "kakek pasti bercanda... Bye kek"

"ha, ha... bye juga sayang.... "

Tbc

Sebelum ini, aku si author Gaje Meminta maaf, karena cerita sebelumnya harus ku hapus, karena sungguh2 cerita itu tidak lucu untuk di lanjutkan dan di samping itu, kalian tau, aku mendapat cerita ini, yahh FF bru ini dri sebuah ilham 😅 saat menonton menonton film barat, berjudul "*** *********" hahaha di sensor oke, dan aku suka kosakata dari film itu yang baru ku tahu, hebat!!! Aku menyusuri motor saat ngabuburit di bulan puasa kemaren, bersenandung sembari dengerin radio, dan ada yang curhat, bla bla bla soal dia takut akan pernikahan, yeah sebagai author yang juga ngeri sama kata 'Nikah' aku terinsirasi membuat ff ini, dan well ini alasan mengapa FF di samping tak bisa ku lanjutkan, karena aku terlalu fokus ama FF ini. Ini ff matang, penuh perencana, penuh ideeeeeee dan sangat saya sarankan untuk di tunggu.

Tapi hati2 banyak kata makian., karena ini reting R tanpa adegan R 😂, kalian akan banyak memaki.

Oke sebelum ini, aku tegaskan. Myungsoo disini agak... Hehe agak gitu deh 😬. Dan jiyeon juga err..... Siaplah memasuki gerbang cinta baru Myungyeon....

Seducing Kim Myungsoo (a.k.a TEARS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang