bab 2

1K 175 48
                                    

Jiyeon mengetuk kan bolpen pada map yang ada di tangannya dengan bimbang, dia tidak ada masalah dengan semua isi kontrak yang ada di depannya itu, karena sungguh menguntungkan baginya— tapi tidak untuk urusan nya saat ini, dia bukanlah sekretaris tuan Kim Dal bong lagi. Melainkan Putra nya, kim myungsoo yang terkenal Keras kepala, play boy, dan tukang main perempuan, seseorang yang bisa di bilang bajingan, 'setidaknya menurutnya' pria yang sama seperti Pria semua pria yang pernah singgah dalam kehidupan nya.

"haishh sial...ini urusan yang tidak mudah, sudah satu minggu aku di berikan waktu. Tapi Bahkan aku masih bingung!"

Jiyeon kembali mengingat kejadian satu minggu lalu,  hari dimana kim myungsoo menjabat sebagai pemimpin nomer satu perusahaan.  Dan langsung mengajukannya kontrak baru, peraturan baru —karena menurutnya, sebagai lajang, dia butuh beberapa pekerjaan jiyeon yang lebih dari kerja di dalam ruangan saja— yah tentu saja jiyeon terkejut. Dia menyangka pekerjaan itu, semacam menjual diri atau sebagainya.

Tapi ternyata, tambahan kontrak itu seperti

1. Berada di kediaman MR. kim myungsoo : menyiapkan semua keperluannya, merapihkan semua keperluannya, mengatur segala yang harus dia Kenalan.

Dari kalimat pertama saja,  Jiyeon sudah menyengit sangat dalam, dan saat matanya menatap myungsoo, pria itu hanya memberi tatapan datar. Jiyeon menjadi kikuk dan tidak berani berkata-kata.  Dan pada kalimat-kalimat selanjutnya, dia bahkan yakin, tugasnya sudah sama seperti seorang istri.

2. Datang bersama dengan Mr. Kim myungsoo : sarapan bersama, setidaknya untuk menjamin bahwa Tuan kim tidak melewatkan sarapannya. Menyiapkan Teh hijau tanpa gula.

3. Setelah saatnya makan siang. Saya akan menyiapkan makanan Mr.Kim: atau menemainya.

4.Menyiakan makan malam,  segelas susu dan 5 keping biskut coklat.

di ayat ke empat, bayangkan saja jiyeon tersedak udara tiba-tiba, dan itu membuat Kim myungsoo menatapnya dengan tajam, tapi, apakah Jiyeon Harus peduli? Nyatanya tidak. Dia bahkan tertawa. Tentu saja myungsoo hanya menatap Jiyeon dengan malas. Mau diapakan lagi, wanita didepannya itu tidak akan sama dengan wanita yang pernah ia temui, yang cenderung menjaga ego Myungsoo, bukan Menghancurkannya seperti gadis ini.

Kembali ke ayat selanjutnya

5. Menemani kesemua acara. Dan undangan dari kolega bisnisnya.

Dan Di ayat selanjut nya, bahkan Jiyeon tidak bisa lagi tersedak. Dia pun tak mampu bernafas

6. Bahkan acara keluaga!!! ;)

Jiyeon yang membaca ulang kontrak itu yakin,  bahwa yang menulisnya pun Myungsoo sendiri. Ayolah,  tak ada yang se sombong Kim myungsoo selain dirinya sendiri!

"Jiyeon, berhentilah mengetuk bolpen!" tegur Jung Somin, Sekretaris dari direktur Park Hyun sik yang berada di sebrang mejanya dan membuat Jiyeon mendongak, dia bahkan lupa bahwa dia sedang diruang pertemuan.

Beberapa staf menatapnya, dan myungsoo yang tengah menjelaskan beberapa Aturan kerja yang baru pun ikut menatap jiyeon, dan memberikan tatapan congkaknya. Jiyeon yang merasa risih dengan tatapan myungsoo akhirnya memalingkan wajah.

Dan dengan wajah yang morona, jiyeon mengucapkan maaf kepada staf dan kembali ke rapat yang tengah berlangsung, sembari menutup map kontraknya.

***

Jiyeon berjalan dengan tergesah mengikuti langkah lebar dari Kim myungsoo, pria yang satu itu harusnya tahu. Kakinya lebih panjang dari Jiyeon—dan beberpa orang yang juga mengikutinya—,  beberapa staf yang lain pun berusaha mengikuti pemimpin mereka

Seducing Kim Myungsoo (a.k.a TEARS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang