bab 19

537 118 28
                                    

"Siapkan kontrak baru dengan Perusahaan furniture, hotel kita di jepang akan segera dirilis. sebelum itu, pastikan bahwa kita akan mengurus malah furniture terbaik milik kita." kata Myungsoo dengan santai saat ia memeriksa laporan terbaru dari perkembangan hotelnya di jepang.

Jiyeon yang duduk didepannya mengangguk faham, dan mencatat di buku note nya. "Lalu bagaimana dengan jadwal ku hari ini? " tanya Myungsoo dengan serius.

"Anda memiliki makan siang dengan CEO dari RedMissy, dan setelahnya anda punya pertemuan dengan Direktur Park." jawab jiyeon dengan sigap. "Setelah itu, waktu anda senggang."

"Baik, tolong buat janji dengan wakil CEO Cho untuk dua minggu lagi, dengan agenda membahas kontrak baru. Dan siapkan proposal yang bagus, Nona Park."

Jiyeon mendesah diam-diam dan mengangguk. Dia berharap setelah waktu senggang, dia bisa pulang dan memilih beberapa gaun yang cantik dengan jieun untuk acara pesta yang akan di adakan hari minggu nanti, tapi nyatanya. Dia masih harus terkunci di ruangan kerjanya sebelum makan malam.

"Ada apa?" tanya Myungsoo dan menepatkan sikunya di meja. Myungsoo ternyata menyadari tarikkan nafas berat dari jiyeon.

Jiyeon mendongak dan menggeleng, "euh tidak ada, Anda akan mendapat laporan anda sore nanti Tuan Kim." jawab jiyeon lalu berdiri.

"Lian, Tunggu."

Jiyeon menatap Myungsoo dan masih tidak suka jika Myungsoo memanggilnya dengan Lian! Karena nama itu sesungguhnya hanya di sebut oleh ayah, kakak dan ibunya saja!

dan Myungsoo menatap jiyeon dengan serius. "kau tahu, minggu nanti ada acara pesta karena kita mendapat kontrak dengan perusahaan jepang, bukan?"

Sekali lagi jiyeon mengangguk, "Semua urusan pesta telah di atur Tuan Lee–"

"Bukan itu, aku punya permintaan. Disana ku harap kau bisa menjadi pasangan ku."

Jiyeon menarik sebelah alisnya. Jiyeon kira, setatus hubungan palsu mereka akan mengharuskan mereka datang ke pesta itu bersama-sama.

Karena memang jiyeon sudah tidak bisa menghindar saat semua orang membombardir dia karena bersekandal dengan atasan sendiri, apalagi dengan pria superhot macam Kim Myungsoo. Tapi dia tidak menyangka Myungsoo meminta nya lagi.

"Hmmm, baiklah. " kata jiyeon dengan hati-hati.

Myungsoo tersenyum senang karenanya, dan mengangguk, "Oke, setelah waktu senggang kita, aku akan mengajakmu berbelanja."

"Maaf?" tanya jiyeon takjub.

"Berbelanja!"

"Bukankah kau memintaku membuat laporan?"

"yah, tapi tidak hari ini. Masih ada hari esok untuk itu. "

Jiyeon menggaruk tengkuk dan mengangguk. "Baiklah."

*×*

Jiyeon membawa nampan makanannya ke meja teman-temannya. Dan duduk lesu disana. Krystal menatapnya acuh dan kembali makan, juga sulli, hanya jieun dan luna lah yang menatap jiyeon penuh semangat.

Jiyeon meminum pepsi-nya dan memakan Chiken Ricenya. Mengabailan keadaan kantin yang masih memusuhi nya. Jiyeon tahu dia akhir-akhir ini jadi topik gosip terlaris di seantero kantor. Tapi apa dia harus peduli?

"Hei Jiyeon, kita jadi tidak mencari gaun?" tanya jieun, dan jiyeon merasa tidak enak sekarang.

"aku... aku... "

"Kalau tidak bisa tidak apa-apa. Aku ingin pergi ke toko buku dulu, jadi aku akan mengambil rute lama." sela jieun dan mengedipkan sebelah matanya pada jiyeon. Dan jiyeon hanya menggeleng pada kelakuan sahabatnya itu.  Dia tahu bagaimana jieun. Gadis itu hanya ingin mengganggunya!

Seducing Kim Myungsoo (a.k.a TEARS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang