bab 28

897 125 37
                                    

*ada peringatan, hati-hati yah aku kash ranjau-ranjau. Yang umurnya masih dibawah. Mohon tutup mata.*

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jiyeon terusik dari tidur nya saat merasaakan kepalanya berherak. Bahkan saat tidur pun dia tidak bisa benar-benar terlelap. Walau kelelahan menyerang nya entah kenapa dia tidak bisa Benar-benar tidur. dipaksakan matanya terbuka.

Saat jiyeon benar-benar telah membuka mata, mata jiyeon langsung terhunus menatap Myungsoo. Pria itu menatap lekat-lekat matanya. Dan tersenyum.

Jiyeon sadar, dimana sekarang ia bebaring. Yah didada bidang milik kim Myungsoo yang tak tertutupi sehelai kain apapun

Dan seketika jiyeon merasa terbakar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Apalagi dibagian pipi.

"Selamat pagi... " jari-jari Myungsoo menyentuh pipinya.

Dan jiyeon hanya bisa merunduk malu. Lalu menatap Myungsoo dibalik bulu mata nya. "Hmm pagi."

Jiyeon bangun dari dada itu, tapi ditahan kim Myungsoo. Dan dia kembali memeluk erat park jiyeon.

"Kau mau kemana?"

Jiyeon mendongak dan menatap myungsoo bimbang, sesungguhnya dia sangat malu sekarang.

"Aku mau pergi... Mandi–Maksud ku. Lepaskan aku."

"Kau mau mandi?"

"Yeah. Jadi lepaskan aku." bisik jiyeon. Dan Myungsoo berbinar-binar.

"hmm, ikut." bujuk Myungsoo dengan senyum berbahayanya.

Mata jiyeon membulat seketika, "Apa? Aku Tidak, tidak bisa!"

"Hei jangan pura-pura malu begitu. Aku bahkan sudah melihat tubuh mu dari ujung kepala sampai kaki!"

"ck... Aku bukan pura-pura malu. Aku benar-benar malu!" Jiyeon mencubit perut Myungsoo.

Dada Myungsoo bergetar karena tertawa dan dia mengelus punggung jiyeon, membuat jiyeon bergidik, "Aku suka kau yang malu-malu begini."

Myungsoo mencium pipi jiyeon, Sedangkan jiyeon menahan dirinya menggerutu. "Myungsoo, aku butuh pergi, lepaskan aku."

"Nanti saja, sebenar lagi." Myungsoo mencium pipi jiyeon dan beralih ke kening, mata, hidung, bibir dan.... Yah bisa di bayangkan selanjutnya, mereka akan kesiangan kekantor hari ini.

***

"Jadi, setelah pesta. Kau kemana sampai tidak masuk kerja?" tanya Jieun menyeduh kopinya. Berujar pada jiyeon yang meracik kopi untuk Kim Myungsoo.

Jiyeon tak menyimak apapun yang jieun katakan saat dia menuang sebuah creamer pada cangkir, ingatannya masih melayang pada kejadian tadi malam, juga pagi ini. Bahkan saat membayangkan nya saja pipinya sudah terbakar.

"Jiyeon.... " jieun menepuk pundak jiyeon, hingga jiyeon terperajat, dan menumpahkan creamer ditangannya. Dengan di bantu Jieun, mereka membersihkan tumpahan itu.

"ishh jangan mengagetkan orang begitu, Jieun!"

"hei aku tidak tahu kau sedang melamun. Pantas saja kau diam tadi."

"Aku tidak melamun. Aku sedang berkonsentasi pada kopiku." kata jiyeon berbohong.

Mata jieun menyipit saat melihat ekpresi itu. dan tanpa disengaja, dia melihat blus jiyeon yang sedikit terbuka, ada tanda merah di tengkuknya.

"Astagaaaa!"

Jiyeon kembali menumpahkan creamer yang telah ia kumpul kan, sampai dia rasanya ingin mencekik jieun karena telah mengagetkannya dua kali pagi ini

Seducing Kim Myungsoo (a.k.a TEARS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang