bab 4

1K 184 54
                                    

Diacara amal sangat ramai, hampir semua orang terpenting di korea hadir diacara itu, beberapa pemilik perusahaan besar korea, artis-artis papan atas, dan pejabat pasti hadir disana, walau acara amal, mereka sangat menganggap acara itu adalah ajang untuk bersenang senang, jika acara menyenangkan. Hasilnya juga akan menyenangkan, itu perinsip si panitia acara.

Tapi jiyeon yang melihatnya hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalanya, pasalnya acara amal yang sering dia adakan bersama teman-teman nya sangat terbilang sederhana. Sedangkan sekarang, segala macam kesenangan bisa di temukan disini.

Yah dia pernah mendengar, acara amal dari kalangan atas akan sangat berbeda dari yang sering ia hadiri, tapi ini pertama kalinya ia datang, karena dulu, Tuan kim dal bong hanya Membawa istrinya ke acara amal. Dan dia tidak perlu repot seperti sekarang.

Disampingnya Myungsoo tersenyum sumringah, tentu saja karena dia berhasil mendapatkan tangan jiyeon berada di gandengan tangannya, setelah Myungsoo terus-terusan membebel dan mengomel. Sungguh keras kepala pria itu.

"Bagaimana, kau suka acaranya?" Tanya Kim Myungsoo dengan masih di iringi senyum.

"Ada acara apa saja disini?"

"hmm... " Myungsoo menggaruk dagunya dan memperhatikan wajah jiyeon yang sedang menatap kedepan, "Beberapa hiburan dari selebriti, beberapa pidato dari donatur, Umm sebenarnya pidato lah yang membuat acara ini panjang, dan acara lelang."

"Oh.... " jawab singkat jiyeon, membuat Myungsoo mencibir.

"hanya "Oh?" saja?"

"Umm, wow?"

"Argg terserahlah."

"Hmm... "

Jiyeon sangat tidak Ingin ikut acara seperti ini, tapi ini adalah ke profesionalannya. Dia di gaji untuk bekerja. Dan sekarang masih dalam pekerjaannya. Jadi dia harus semaksimal mungkin.

"jadi dimana kita duduk?" tanya jiyeon dengan lebih bersemangat dan membuat Myungsoo tertular.

"Sebentar, kita harus menyapa beberapa Orang, dan aku akan memperkenalkan mu sebagai sekretaris baruku. Jadi mulailah terbiasa."

"okay, baiklah."

Saat Jiyeon menjawab itu dengan semangat, dia bahkan tidak akan tahu apa yang tengah menantinya.

***

"Arghhhhhh..." bisik jiyeon saat dia duduk di kursi mereka, jiyeon memjijit sedikit tumitnya dengan sembunyi-sembunyi, untung saja kim Myungsoo sedang pergi kesebuah sudut yang entah dimana itu, jadi dia sedikit leluasa mengendurkan karet di Sepatunya. Dan sekarang dia dapat bernafas sangat lega. Dia yakin, saat sampai dirumah, dia akan langsung mencari es batu dan mengompres kakinya nanti.

Setelah hampir satu jam dia berkeliling hampir kesegala penjuru aula, bersama kim myungsoo untuk dikenalkan dengan beberapa-atau mungkin hampir semua?-tamu yang ada di aula, sekaranglah acara yang di katakan Myungsoo akan sangat panjang.

Jiyeon mempersiapkan diri memasang tangan dan telinga untuk bertepuk tangan dan mendengar semuanya.

Saat Myungsoo datang dengan dua piring penuh makanan, membuat itu Jiyeon ternganga.

"Banyak sekali, kau mampu menghabiskan semuanya?" tanya jiyeon saat myungsoo duduk di sampingnya.

"Hm-um tidak, aku tidak yakin untuk ku akan cukup, tapi kukira ini akan cukup untukmu."

"Untuku? Aku tidak makan berat di siang hari."

"diet?"

"hanya menerapkan hidup sehat."

Seducing Kim Myungsoo (a.k.a TEARS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang