bab 21

534 112 47
                                    

Jiyeon memulai hari sabtu dengan berjoging seperti biasa. Karena jieun mengeluh oleh waktu jiyeon yang padat.

Jadi sebagai sahabat yang baik, dia ingin menebus kesalahannya dan mengajak jieun berjoging ditaman Pusat kota seperti biasa mereka lalukan.

Jiyeon memakai kaus putih dibalut jaket berwarna coklat, tanpa lengan dengan dipadu celana yoga dan memakai snickers-nya. Rambut nya di ikat kuncir kuda rapih.

Jiyeon sedang mengenakan jam tangan saat bel apartemen nya berbunyi. Segera dia berlari membuka pintu, yang ternyata security apartemen bernama Jang lah yang berdiri didepan pintunya dengan dua kotak sedang di tangan kanan dan beberapa paper bag di tangan kiri.

Jiyeon sejenak terkesima dengan itu, dia bingung, bagaimana Tuan Jang bisa sampai ke lantainya dengan bawaan sebanyak itu. Dan dia akhinya menyimpulkan, bahwa Tuan Jang memang ahlinya Karena tumbuhnya yang tinggi tehap, mudah membawa barang itu.

Tapi tak urung, Tuan jang terlihat kepayahan sepertinya. Jiyeon mengangguk ramah, dengan senyum cantiknya "Selamat pagi Tuan Jang. " sapanya ramah pada pria paruh baya itu.

"Selamat pagi Nona park, eum. Maaf mengganggu, tapi saya ada titipan untuk anda,"

Jiyeon menerima hadiah-hadiah itu dengan bingung, "eum. Ini dari siapa?"

"entahlah Nona, seorang pos mengirimkan nya, aku hanya meminta nya menunggu bawah saat aku kemari. Dan meminta tanda serah terima."

Jiyeon mengangguk, dia tahu peraturan di Apartemen ini, yang tak berkepentingan selalu akan melewati Security dulu sebelum bisa masuk. Sekedar berjaga-jaga Untuk keadaan mengancam.

Jiyeon–di bantu Tuan jang– membawa hadiah-hadiah itu ke atas rak sepatu, dan jiyeon segera menandatangani surat serah terima, lalu mengucapkan terimakasih. Dan memandang kepergian Tuan jang dengan bingung.

Lalu matanya teralih ke bingkisan-bingkisan itu. Dan memikirkan, siapa yang memberikannya.

Tapi jiyeon harus menahan keinginannya untuk membuka hadiah itu, kalau dia tidak ingin dimarahi jieun karena terlambat.

Benar saja, saat jiyeon keluar apartemen nya, dia menemukan jieun telah kemas sepertinya dan tengah melakukan pemanasan kecil.

Jiyeon menutup pintu apartemen nya dan mengikuti jieun turun. Mereka menuju mobil BMW jieun.

Bukan mobil jiyeon yang biasa akan mereka pakai. Karena mobil jiyeon sangat tidak konvensional menurut jieun hari ini.

Atau memang gadis itu ingin pamer saja. Karena biasanya dia selalu tidak keberatan memakai mobil jiyeon.

Yah jieun baru saja mendapat mobil itu sebagai hadiah dari tunangannya, di hari jadi mereka.

Jiyeon tidak menyangka, bahwa Taemin akan begitu memanjakan sahabatnya yang satu ini.

Maklum saja, mereka berasal dari sebuah pulau yang dinamakan jeju dan mereka bertiga merantau di seoul untuk berkuliah. Dan dengan modal gelar mereka saja, mereka merintis dari bawah, dimulai dari Sebuah rumah sewa kecil, dan berpindah kesebuah flat, lalu apartemen cukup bergengsi sebagai sala satu fasilitas pegawai.

Hanya Taemin saja yang berbeda jalur. Dari pada jieun dan jiyeon, Taemin lebih menarik, dia lebih suka menjadi seorang pengarang. Dan ternyata sekarang, di antara mereka bertiga, Taemin lah yang terkaya!!

***

Jieun memarkirkan Mobilnya dan segera meloncat keluar dengan penuh semangat, lalu berlari-lari kecil dengan diikuti jiyeon menuju area tengah taman. Dan mau tidak mau jiyeon terkikik dengan kelakuan sahabatnya itu.

Seducing Kim Myungsoo (a.k.a TEARS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang