bab 16

547 105 49
                                    

"karena dia kekasihku"

Jiyeon merasa matanya membulat seketia, saat Kalimat itu, dia lontar kan.

Bukan hanya dirinya, tapi minho pun begitu. Dia melepaskan tangan jiyeon dan menatap kepergian gadis itu.

Minho seketika tertawa kecil. "kekasih?! "

***

Jiyeon menutup pintu terlalu kencang hingga membuat Myungsoo menatapnya curiga. "Kau di kejar hantu?" tutur Myungsoo dan menatap jiyeon bingung.

"Umm... Aku... Hanya terlalu, terburu-buru."

Seketika senyum kim Myungsoo mengembang."hmm. Jadi kau sangat tak sabar melanjutkan kegiatan kita tadi?. Kalau begitu, kemarilah. Biar kita lanjutkan."

"Cih. Jangan harap!" jawab jiyeon. Dan melipat tangan didada. Yang sebenarnya tidak kan itu Untuk menyembunyikan tangannya yang gemetar.

"jangan berbohong, kalau saja tadi tidak ada yang datang, kau akan terus membalasku."

"Hanya dalam mimpi mu!!."

Myungsoo mencibir masam, "aku selalu bermimpi akan itu."

"yak! Myungsoo, kita sudah sepakat kau tak akan merayu ku. Lalu kenapa kau masih saja! Dan lebih parahnya lagi kau mengumunkan aku adalah pacar mu!"

"kau juga bilang pada dokter itu kan, suaramu bahkan terdengar sampai ke dalam."

Jiyeon diam seketika. Dia bingung tapi juga kesal,  mengapa dirinya bisa sebodoh itu!

"Aku terpaksa."

"mengapa kau begitu tertekan olehnya, kau mengenalnya?."

Bukan hanya mengenal, aku bahkan sangat mengenalnya!

"bukan urusanmu."

Jiyeon menekan ponselnya dan mengetik sesuatu disana. Lalu setelah itu. Dia menatap Myungsoo dengan ekspresi aku-membenci-mu-nya.

"aku keluar dulu. Sore nanti aku kembali, tapi. Sekarang, beristirahat lah."

"k-kau mau kemana?"

"pulang."

"kenapa?"

"aku harus pulang," jiyeon menyambar tasnya, dan menghela Nafas saat melihat Myungsoo menatapnya penuh merayu. Mata bulat dan memajukan bibir bawahnya, lucu. Membuat Myungsoo begitu menggemaskan. Tapi jiyeon tidak selemah itu Untuk tergoda. "aku pulang dulu."

"Jiyeon~" panggilnya dengan lembut. "jangan tinggalkan aku."

"maafkan aku. Aku tidak bisa! Aku-harus-pulang."

Jiyeon pergi dari ruangan itu sebelum dia terbujuk, yah dia harus pulang. Memang harus, kalau tidak, dia tidak akan bisa memasak makanan. Karena entah kenapa ia merasa Myungsoo akan mogok makan setelah ini. Jadi Jiyeon berinisiatif untuk memasak.

***

Jiyeon berlari kecil menaiki tangga dan langsung menuju rumah jieun. Dia menekan bel, lalu Taemin lah yang membukanya.

Jiyeon menatap Taemin dengan pandangan penuh permintaan maaf, lalu masuk tanpa di persilahkan.

"sudah kau siapkan?"

"belanjaanmu?  Tentu saja tuan putri!"

Jiyeon memukul bahu Taemin, "hey jangan menyindir ku. Aku bisa saja minta tolong Lee jieun, tapi dia kan sedang bekerja. Kau ini kan penganggur an jadi aku akan memintamu membantuku."

"kau bilang apa?" taemin mendecak kesal, "aku bukan pengangguran! Aku ini seniman. Pengarang jenius, kau akan tahu bagaimana ruginya kau tidak mau di jodohkan padaku karena waktu kerja yang fleksibel ku dan uang yang banyak."

Seducing Kim Myungsoo (a.k.a TEARS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang