Chapter 22

158 12 0
                                    

"Assalamualaikum" Ares baru saja tiba dirumah Briyan pagi ini, dia melihat mereka semua sudah kumpul di meja makan termasuk Debby yang tampak lebih segar pagi ini.

"Waalaikumsalam, sini duduk Res. Kamu udah sarapan belom?" Tanya Debby perhatian

"Belom, sengaja mau makan disini. Gakpapa kan Om?" Tanya Ares yang diangguki oleh Briyan

Debby berniat mengambilkan nasi dipiring Ares tapi ditahan oleh Ares.

"Biar aku aja, ini belum tugas kamu. Jadi aku pengen ngerasain nanti diambilin nasi sama istri aku pertama kalinya, kalok kamu ngambilin aku nasi sekarang, ntar aku udah terbiasa dong diambilin nasi sama kamu" Jelas Ares panjang lebar yang diangguki oleh Debby

"Wkwk bisa aja pemikiran lo, Res" Tawa Reza

Seusai makan Debby dan Ares langsung bergegas masuk mobil setelah tadi pamit pada Briyan.

"Semalem tidur jam berapa?" Tanya Ares sembari fokus menyetir

"Tidur jam 11, lumayan lah ada maju sedikit"

"Kemaren pas kamu marah marah sama Dhilla itu keren loh, aku kagum kamu bisa semarah itu kemaren"

"Lagian dia nuduh aku selingkuh dari kamu, yaudah sekalian aja ngebongkar semua kelakuan dia" Debby kembali kesal saat mengingat kejadian kemarin

"Apa Ayah sudah mengurus semuanya?" Tanya Debby menolehkan kepalanya ke Ares

"Udah, semalem kata Ayah dia udah dikeluarin secara paksa. Mama nya nangis nangis sampe sujud sujud sama Ayah, tapi Ayah gak hiraukan itu. Dia tetap mengeluarkan Dhilla, karna itu tindakan yang harus dilakukan"

"Mampus tuh anak kena kan lo" Debby tertawa sinis membuat Ares sedikit takut

"Jangan ngomong kasar kayak gitu"

Tak terasa mereka sudah sampai diparkiran sekolah.

"Pengen cium dulu Deb" Rengek Ares setelah membuka sabuk pengaman

"Ish apa sih kamu, pake segala cium cium. Udah ah aku mau ke kelas"

Debby berniat membuka pintu tapi sebelum pintu terbuka lengan nya ditarik oleh Ares lalu mendekatkan wajah nya ke arah Debby. Ares mencium Debby tapi lama kelamaan berubah menjadi lumatan lembut, tanpa sadar Debby membuka mulutnya seakan memberi ruang untuk Ares agar memasukan lidah nya. Setelah beberapa saat mereka melepaskan pangutan nya, lalu mengatur nafas masing masing. Sedangkan Debby sudah merona, karna bisa bisa nya dia tidak menolak ciuman Ares tadi.

"Bibirmu manis, biasakan ciuman dengan ku" Setelah itu Ares langsung pergi meninggalkan Debby yang masih bingung dengan ucapan Ares, lalu menyusul Ares yang ternyata sudah masuk ke kelas nya. Akhirnya Debby tak berniat menyusul sampai masuk ke kelas Ares

Debby menuju kelas lalu bertemu dengan Salma dan Lyra yang sedang menggoda Dwi, yang sekarang ntah karna apa merona malu.

"Cie jadian sama Agung"

"Cie, ntar PJ nya ya Wi. Gue lagi pengen Bakmie nih" Sorak Lyra yang memang penggemar Bakmie

"Jangan minta sama gue lah, minta sama Ayang Beib gue aja sana" Jawab Dwi senyam senyum

Debby menghampiri mereka lalu memukul meja dengan keras sampai membuat tangan nya merah.

"Aww, lo jadian sama Agung? Oh my god Dwi syudah tydcak jomblo lagi!" Teriak Debby sembari memegang tangan kanan nya yang tadi untuk menggebrak meja.

"Hehe iya Deb" Dwi tidak menghilangkan senyuman nya.

"Gimana cerita nya?" Tanya Salma penasaran, lalu mereka bertiga langsung mengerubungi Dwi.

Penguntit TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang