Sesampai nya di rumah Debby langsung menuju kamar untuk membersihkan badan nya yang lengket, sedangkan Ares tidak mampir dulu, karna ingin belajar katanya.
"Woy Dek, jadi kagak?" tanya Reza ambigu
"Apa sih bang? Jadi apan?" tanya Debby balik bingung
"Kemaren kan lo minta gue bayarin makanan sepuas lo"
"Oh iya gue lupa" Debby menepuk jidat nya karna bisa bisa nya makanan gratis dilupakan
"Oke bang, nanti malem aja. Gue udah ditraktir temen tadi, temen ada yang jadian jadi minta traktiran. Masih kenyang, jadi ntar pas makan malem aja kita keluar" Jelas Debby
"Ohh oke, pas makan malem lo harus udah rapi" Ujar Reza lalu meninggalkan Debby
Debby langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai, Debby memakai pakaian santai kaos oblong dipadukan hotpans sepaha. Debby mengambil laptop lalu membuka pintu balkon, karna dia ingin mengerjakan tugas sembari menikmati alam terbuka.
Tak sadar ternyata waktu makan malam hampir tiba, Debby bergegas mengambil air wudhu untuk menjalankan sholat maghrib terlebih dahulu.
Setelah selesai sholat, Debby membuka lemari yang sudah berisi banyak gaun gaun feminim yang memang sudah di berikan oleh Papanya, begitu pun adik adik nya. Tapi Debby tidak ingin memakai gaun, karna menurutnya ini hanya makan malam bersama abangnya jadi dia memakai jeans panjang berwarna biru dipadukan kaos lengan panjang yang bawah nya dimasukan kedalam jeans.
Debby mengikat rambut nya menjadi satu agar rapi lalu memakai bedak tipis dengan lipstik berwarna pink.
Setelah itu dia turun lalu ke meja makan, semuanya ternyata sudah kumpul.
"Pa, aku mau ngajak Debby makan malem diluar. Dia kemaren minta buat makan sepuasnya dibayarin aku karna udah nemenin ke pesta kemaren." Jelas Reza
"Ouh gitu, ajak adik adik kamu juga sana. Masa Debby doang, Rara dan Rayya, sana kalian berdua ganti baju. Kalian berdua boleh makan malam diluar." Rara dan Rayya menuruti perintah Papa.
"Paaa, masa aku makan bareng Papa doang, aku ikut aja ya" Rengek Daniel
"Apa sih kamu, temenin Papa makan lah. Masa Papa makan sendiri"
"Papa ajak aja pembantu sama sopir biar makan disini"
"Gak mau, udah kamu makan dirumah aja. Sekalian ntar sehabis makan malam kita bahas proyek baru kita kali ini" Ucap Briyan tegas
"Baiklah" Pasrah Daniel
"Aku udah siap bang, ayo" Rara dan Rayya sudah siap lalu mereka masuk mobil menuju ke sebuah restoran.
Sepanjang perjalanan Debby hanya melamun, dia sangat rindu Papa nya saat ini. Walaupun Papanya selalu bersikap kasar padanya, tapi Debby tau, jika Papa nya sebenarnya sangat menyayanginya.
"Deb, dari tadi lo ngelamun aja, kenapa?" tanya Reza karna dia melihat Debby tak memakan makanan yang berada dihadapan nya. Mereka sekarang sedang menikmati hidangan yang barusan sampai tapi Debby hanya mengacak ngacak makanan nya saja.
"Gakpapa kok bang" Debby memaksa untuk makan saja karna dia tidak mau membuat abang nya khawatir.
"Bang gue udahan. Gue pengen ke toilet dulu ya. Kalian masuk ke mobil aja dulu, gue ntar nyusul" Tak menunggu jawaban, Debby langsung pergi menuju toilet.
Dia membasuh wajah nya lalu menunduk, jika saja makam nya berada disini, pasti dia akan mendatangi makam Papa nya. Karna dia sangat merindukan Papanya.
Setelah itu Debby menghampiri mobil Reza lalu masuk tanpa sepatah kata pun.
Dalam perjalanan Debby hanya melamun, sedangkan yang lain mengobrol. Ntah Debby saat ini ingin sendiri saja.
Setelah sampai rumah, Debby langsung menuju kamar setelah menyapa Briyan dan Daniel yang berada diruang tamu.
"Kenapa dia, Za?" tanya Briyan bingung
"Gak tau Pa, dari tadi melamum terus, makanan nya aja tadi diacak acak setelah aku tegor baru dimakan"
"Papa samperin deh" Baru tiga langkah Daniel menahan Papanya
"Pa, jangan dulu. Mungkin dia pengen sendiri, dia kan masih berdua" Perkataan Daniel benar, mungkin Debby ingin menyendiri terlebih dahulu.
Sesampai nya dikamar, Debby langsung membanting tubuh nya di kasur lalu menangis pilu. Dia terus menangis sampai tidak sadar jika dia tertidur dengan mata sembab dan tanpa mengganti baju terlebih dahulu.
Pagi telah tiba, Debby terbangun karna suara alarm yang berada dinakas samping tempat tidurnya. Dia baru sadar jika semalam dia tertidur tanpa mengganti baju.
Selesai mandi dan bersiap siap sekolah, lalu Debby bergegas menuju meja makan.
"Selamat pagi" Sapa Debby
"Pagi adek cantik. Mata kamu sembab, apa semalem kamu nangis?" tanya Daniel khawatir lalu memeluk Debby
"Iya kak, abisan kangen Papa" ucap Debby mengeratkan pelukan nya.
"Ssst kalok kangen Papa, kan kamu bisa cerita sama kita, sayang. Kita disini keluarga kamu, jadi kalok ada apa apa, cerita aja sama kita, okay?"
"Yaudah ayo kita sarapan, Ares belum datang" Daniel melepaskan pelukan nya lalu duduk bersamaan dengan Debby
Setelah selesai makan, Debby menuju kulkas untuk mencari coklat yang kemarin dia beli. Debby mengambil 2 batang coklat untuk disekolah nanti.
"Deb, Ares udah nungguin di depan Cepet sana berangkat" Ucap Reza menghampiri adik nya
"Tapi kak, ntar Ares liat mata aku yang sembab banget gini"
"Nggakpapa, udah sono berangkat"
Setelah bersalaman pada Briyan dan kakak kakak nya Debby langsung menghampiri Ares. Adik adik nya diantar oleh supir.
"Udah lama nunggu? Kok gak masuk aja sih" Debby menghampiri Ares yang menatap curiga pada Debby
"Kamu abis nangis? Kok mata kamu gitu" Ares membingkai wajah Debby lalu mengecup kedua mata Debby beralih ke bibir, hanya sesaat saja tidak ada lumatan.
"Dasar tu--"
"Jawab pertanyaan aku!" Ucap Ares yang masih membingkai wajah Debby
"Iya semalem abis nangis, aku kangen Papa, Res"
"Yaudah jangan nangis lagi okay. Ayo berangkat, sedikit lagi mau bel"
Mereka bergegas menuju sekolah tanpa bicara sedikitpun.
"Sana masuk, nanti istirahat aku jemput" Ares mengantar Debby ke kelas nya, lalu ia langsung menuju kelas nya sendiri, karna setelah mereka sampai bel langsung berbunyi.
***
Sorry lama update, soalnya lagi gk mood aja hehe:v
Vote and comment guys:v
02 / 08 / 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Penguntit Tampan
RomanceGimana rasanya kalok kamu di untit oleh cowok tampan yang kadang dingin kadang gesrek? Diuntit sampai dia tau kebiasaan mu, makanan kesukaan mu. Itulah yang dirasakan Debby "Kenapa lo nguntit gue heh?" Tanya Debby kesal sampai ingin rasanya ia menan...