Chapter 25

163 11 0
                                    

Happy reading!

Bel istirahat berbunyi siswa berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin. Kini Debby sedang menyatat catatan yang ada di papan tulis. Tadi dia tidur dan tidak mendengarkan guru menjelaskan. Guru tidak memarahinya karna selain letak kursi Debby berada di belakang, Debby juga menutupi sebelah wajah nya dengan tas lalu tak lupa pulpen yang dia genggam untuk berpura pura menulis.

Salma sudah tau kebiasaa Debby seperti itu, jadi dia tidak membangunkan Debby.

Ares masuk ke kelas Debby lalu duduk di bangku sebelag Debby yang kosong. Salma dan yang lain nya sudah disuruh duluan ke kantin oleh Ares.

"Kok baru nyatet?" Tanya Ares sembari meletakkan kepala nya di lipatan tangan nya dan menghadap ke Debby yang masih serius menulis.

"Iya tadi tidur jadi belum nyatet" Jawad Debby singkat

"Yaudah cepet aku tungguin" Ares memejamkan matanya, bukan tidur tapi hanya memejamkan saja karna otak nya baru di aduk aduk dengan ujian sejarah dunia.

Setelah selesai Debby merapikan buku bukunya lalu berdiri merapikan seragamnya yang sedikit berantakan. Ares membuka mata nya lalu mengajak Debby ke kantin bersamanya.

"Eh nih gue udah pesenin buat lo berdua, bakso sama es teh. Sini bayar gantinya" Dwi tadi memesankan makanan dan minuman untuk Debby dan Ares karna berpikir nanti mereka berdua akan ke kantin pada saat mendekati bel masuk.

"Nih, thanks ya"

"Ok sama sama"

Mereka menikmati pesanan masing masing dengan penuh canda yang tak tertinggalkan pada mereka.

***

"Res, tolong anterin aku ke rumah dulu. Aku pengen tidur disana" Ares dan Debby kini sedang berada di perjalanan pulang tapi Debby ingin ke rumah lama nya yang sekarang kosong itu.

"Udah bilang ke Papa kamu?" Tanya Ares tidak mengalihkan pandangan nya dari jalan.

"Belum, aku telpon dulu" Debby mengambil handphone di saku nya lalu mencari kontak Briyan untuk meminta izin.

"Assalamualaikum, Pa"

"Waalaikumsalam, ada apa Deb?"

"Pa, aku mau ke rumah lama ya, aku pengen tidur disana"

"Bener mau tidur disana? Sendiri?"

"Iya Pa, gakpapa kok sendiri"

"Yaudah sayang Papa izinin tapi nanti kamu makan nya gimana?"

"Aku masak aja, bisa kok"

"Nggak boleh, Papa nanti nyuruh bibi nganterin makan buat kamu. Yaudah tidur disana tapi jangan nangis terus ya. Papa allmarhum gak butuh air mata, tapi butuh nya doa"

"Iya Pa..."

"Yaudah, Papa matikan..."

Tut

"Cuman sehari kan? Besok udah kesana lagi?" Tanya Ares

"Nggak tau, liat nanti aja"

Mereka pun sampai dikomplek mawar tempat tinggal Debby dan keluarga sebelum sang Papa meninggalkan mereka untuk selamanya.

"Kalok butuh apa apa telpon aku, kalok kesepian telpon aku. Pokoknya kalok ada apa apa telpon aku, okay?"

"Iyaa Ares... Aku disini kan sebentar doang"

"Yaudah sana masuk, bawa kuncinya kan?"

"Bawa dong, sebenernya dari pagi pengen bilang tapi lupa"

Penguntit TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang