Chapter 30

147 9 0
                                    

Happy reading!

Setelah selesai makan, mereka kembali melanjutkan belanja sedangkan belanjaan yang tadi sudah didalam mobil karna Ares menyuruh orang suruhan nya untuk membawanya ke mobil karna begitu banyak nya belanjaan yang Debby beli tadi di toko aksesoris Kpop.

"Ayo aku pengen beli sepatu"

Mereka sampai di toko sepatu sneakers

"Bagus ya ada perpaduan pink pink nya, pengen jadi feminim deh" Debby mencoba sepatu putih perpaduan dengan pink

"Iya itu bagus, apalagi kulit kamu putih" Ares membantu Debby mengikat tali sepatunya dan itu membuat pengunjung lain melihat adegan romantis tersebut.

"Yaudah aku ambil ini, mana lagi ya?" Debby memilih kembali setelah melepas sepatu tadi setelah diletakkan terlebih dahulu dikasir.

"Ini bagus Deb" Ares memilihkan sebuah sepatu untuk Debby lalu kembali memasangkan nya di kaki mungil dan putih milih Debby.

"Eh iya cocok ya di kaki aku nomer 36, yaudah aku ambil ini. Kamu sekarang ya aku pilihin"

Mereka berhenti di kumpulan sepatu pria

"Eh Res ini buat kamu cocok ya? Cobain deh" Ares mencoba sepatu pilihan Debby dan benar itu sangat cocok di kaki Ares dan ukuran nya pun sama padahal Debby hanya asal mengambil.

Setelah berkeliling di mall tersebut Debby dan Ares membawa banyak sekali belanjaan dari sepatu, baju, jaket hoddie, tas, celana dan lain lain yang masih banyak lagi untuk orang tua mereka dan keluarga mereka.

"Res mau mampir kerumah kamu dulu atau kerumah aku dulu terus baru kerumah kamu?" tanya Debby

"Kerumah aku aja langsung, Ibu pasti udah nunggu"

Mereka sampai di kediaman Mahreza yang sangat besar dan terkesan mewah karna terdapat air mancur di halaman depan, kolam renang dan masih banyak lagi yang membuat rumah tersebut mewah.

"Hay Sayangg, Ibu kangen. Ibu pulang dari kampung kamu masa kamu ga nengokin Ibu sih" Yaps orang tua Ares memang dari kampung Debby dan Sarah ke Jakarta juga bersama mereka tapi Sarah memilih naik Travel daripada mobil yang dibawa dari Jakarta oleh orang tua Ares.

"Iya Bu maaf, ini juga Debby kesini kan"

"Eh kalian udah pada makan belum"

"Udah Bu, oh iya Deb belanjaan nya aku bawa ke kamar ya semuanya. Kan ada belanjaan Ibu juga nanti tinggal pilih yang mana punya kamu" ujar Ares

"Yaudah terserah kamu aja, aku bantuin ya?" tawar Debby

"Ga usah, kamu sama Ibu aja" Ares langsung mengangkut belanjaan yang dimobil untuk dibawanya ke kamarnya.

"Kamu beliin Ibu ya? Kamu ini repot repot banget. Harusnya Ibu yang beliin buat kamu, bukan kamu yang beliin buat Ibu"

"Gapapa kok Bu, lagian ga ada salah nya juga sekalian beliin buat Ibu"

"Sayang kamu suka coklat kan? Ibu punya banyak coklat di kulkas, kamu ambil semuanya gih. Terus ada juga puding coklat, kamu ambil aja semuanya yang kamu suka kita makan disini sambil nonton tv. Terus kalok kamu mau bawa pulang juga gapapa"

"Masa sih Bu? Oke Debby ambil ya"

Dengan semangat Debby memilih yang menurutnya enak lalu dibawanya keruang tamu yang terdapat tv.

"Bu aku bantuin Ares milihin belanjaan ya, nanti punya Ibu aku bawa kebawah. Aku tinggal sebentar ya Bu" Setelah meletakkan nampan yang berisi banyak makanan, Debby langsung ke kamar Ares untuk memilah barang barang belanjaan nya.

"Res butuh bantuan? Belanjaan nya kan banyak, aku bantuin ya"

"Iyaa, sini duduk samping aku"

"Deb, kamu udah terima aku?" tanya Ares menatap Debby sepenuhnya, menunggu jawaban serius dari Debby.

"Udah, tapi boleh ga nanya?" Debby ragu takut Ares tersinggung atau apa dengan pertanyaan nya

"Boleh tanya aja"

"Aku kan jarang liat kamu emosi, kalok anak kamu atau aku nanti berulah terus itu buat kamu marah, kamu bakal ngapain anak kamu?" Debby melihat ekspresi Ares, tapi Ares sedikit pun tidak menampakan wajah tersinggung, malah senyum penuh kelembutan lalu mengelus rambut Debby dengan penuh kasih sayang.

"Aku ga akan memakai kekerasan, aku hanya akan menegur nya, mendiam kan nya, tapi kalok tetep aja begitu aku sita fasilitas yang aku kasih. Karna Ibu dan Ayah gak pernah ngajarin aku menggunakan kekerasan, paling cuman nampol kepalanya kalok udah kesel" jelas Ares, Debby terkikik geli saat membayangkan Ibu atau Ayah Ares menampol Ares.

"Oke aku terima kamu, ga butuh waktu lama kan? Tapi aku bener bener benci sama cowok emosian loh Res. Jangan gampang emosi ya" ucap Debby menyender di dada bidang Ares.

"Iyaa, aku bakal jaga emosi, sekarang kamu udah terima aku, tolong konfirmasiin dong jangan aku terima kamu doang"

"Ares Fahreza Mahendra, sekarang Debby Aulia sudah menerima Ares sebagai pacar dan calon tunangan bahkan calon istri jika berjodoh! Tolong nikahin aku cepet cepet" Debby mengucapkan nya dengan lantang tapi di akhir kalimat Debby mengucapkan nya seperti berbisik, bahkan hampir tidak terdengar tapi karna Debby masih berada didekat Ares, Ares masih bisa mendengarnya walaupun sangat kecil.

"Apa Deb? Yang kalimat terakhir coba dong kamu ucapin yang kenceng kayak yang awal, aku belum terlalu jelas dengernya" goda Ares membuat Debby menyesali kalimat terakhirnya itu.

"Apa sih kamu, udah ah ayo pilih pilihin. Aku pengen kebawah nemenin Ibu daripada kamu, sukanya godain aku doang" Debby cemberut dan langsung memilah barang nya dengan cepat.

"Yah ngambek kan pacar aku, eh calon istri deng ya Deb" Ares menjepit Debby di ketiak nya, tidak terlalu kencang hanya saja membuat mereka telentang di kasur dengan posisi Debby diatas Ares.

"Ihh Ares kamu ngapain sih. Lepas ah, nanti diliat Ibu kamu" Debby berusaha melepaskan lilitan Ares yang sekarang di pinggang nya membuat posisi mereka lebih dekat karna kepala Ares menempel di dada Debby.

"Biarin, biar Ibu makin mempercepat pernikahan kita" Ares menutup matanya karna sangat nyaman nya dengan posisi tersebut.

"Lepas Ares" Debby lagi lagi menyuruh Ares untuk melepaskan nya tapi Debby merasa kasihan karna Ares kini tertidur, mungkin kecapean karna meladeni Debby belanja.

Debby meletakkan kepala Ares di kasur, karna lilitan Ares Debby menghadap ke Ares lalu dia memeluk Ares. Tak lama kemudian mereka pun tertidur dengan posisi seperti Debby menyusui Ares.

***

Sorry baru upsate dan sorry juga ini sedikit, karna lagi mikir cerita lain:v Ga bosen kan nungguin nya? Nanti gue usahain cepet update lagi.

06 / 11 / 2018

Penguntit TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang