22 - Comfortable

3.7K 228 19
                                    

"Tadi baperin sekarang ngeselin.
Ini hati bukan ati ampela yang bisa buat lo kenyang.

- Shanila Nadira -


***


Sinar matahari masuk menyelinap di jendela dan gorden tipis dikamarnya, membuat Nila bangun dan sesekali menguap lalu merentangkan tangannya, ciri khas orang yang baru bangun tidur. Sebelum beranjak mandi, sejenak ia merapihkan tempat tidurnya terlebih dahulu.

Drrrtt.. Drrrtt..

Mendengar suara yang berasal dari ponselnya dan persis berada di atas meja rias, membuat Nila sejenak menghentikan aktivitas merapihkan tempat tidurnya. Kemudian gadis itu melihat notifikasi whatsapp yang masuk di ponselnya. Nila meraih lalu membukanya.

Nial : Buruan mando.

Nial : *mandi.

Nila : Berisik.

Nial : hmm lupa sma janji lo?😏

Hampir saja Nila melupakan janjinya kepada Nial. Seketika Nila jadi menyesal karena semalam telah menyangka Nial adalah maling. Nila merutuki kebodohannya sendiri, mengapa ia menjadi sangat ceroboh seperti ini. Seharusnya semalam ia memastikan dulu bukannya langsung bertindak. Menurutnya Nial adalah cowok paling menyebalkan karena telah mengganggu waktu liburnya.

Semenit kemudian Nila terkaget setelah mendengar kembali nada dering ponselnya. Setelah membaca nama yang menelponnya, sontak saja Nila menghembuskan napas kesal.

"Apaan?" Nila menjawabnya dengan malas.

"Cepet!" suruh Nial di ujung sana. Lebih tepatnya di ruang tamu rumah Devan dan jaraknya tidak terlalu jauh dari kamar Nila. Buang-buang pulsa saja.

Nila memutar bola mata malas. "Eh! Lo ngapain sih nelpon-nelpon segala, kita tuh masih satu atap. Mau pamer pulsa?" ketus Nila.

"Hahaha. Gausah bawa-bawa kata satu atap deh. Pasti lo sedang berharap masa depan lo satu atap sama gue, iya 'kan?"

"Idiii sok kepedean lo!"

"Halah ngaku aje!"

"Enggak! Apaan sih lo?!"

"Kalo iya juga gapapa kok."

"Wahh ngeselin ya lo—"

Tut... Tut...Tutt

Nila mengumpat setelah sambungan telepon terputus sepihak. Namun ia tetap beranjak untuk mandi sesuai perintah Nial. Bukannya ia takut dengan Nial, tetapi ia tidak mau di cap sebagai orang yang ingkar janji. Mau bagaimana pun juga Nila tidak suka dengan orang yang ingkar janji dan itu berarti Nila juga harus selalu menepati janjinya.

Nial dan NilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang