DIPERJALANAN pulang menuju rumahnya Nila yang sedari tadi diam karna dia masih kesal dengan kelakuan Nial tadi seenak saja membuat dia kaget wajahnya merah padam ingin sekali dia memukul punggung Nial yang berada didepannya dan berteriak dikuping Nial bahwa dia kesal setengah mati dengannya namun apa boleh buat jika Nila melakukan itu bisa bisa Nial menurunkan dia ditengah jalan.Nial yang baru menyadari perempuan dibelakangnya sedari tadi diam dan langsung membuka suara"Kenapa lo diam aja daritadi? Sariawan lo ya?"
Nila refleks melotot tajam kearah Nial
"Gue gak sariawan lagi males aja ngomong sama lo!""Loh kalo males ngomong sama gue kok barusan tadi lo ngomong sama gue," ujar Nial bermaksud menggoda Nila karna dia senang melihat perempuan itu yang sedang kesal.
"Rese kan lo tadi yang nanya, ya gue jawab lah,"ucap Nila ketus.
"Oh iya gue kan belum tau nama lo?"
"Iya terus?"
"Kenalan lah!"
"Pengen banget apa?" ledek Nila.
"Rese!"sekarang Nial yang dibuat kesal oleh Nila.
Nila tertawa puas karna sudah membuat Nial kesal seperti itu.
"Iya kan lo bisa liat nametag gue."Nial mendengus kesal mendengar Nila berkata seperti itu maksud dia hanya ingin berkenalan langsung bukan lihat dari nametag. Nial langsung belok kearah yang berlawanan dari rumah tante bia yang sekarang dia tempati.
"Lo mau bawa gue kemana? Ini bukan arah kerumah gue! Jangan-jangan Lo beneran mau culik gue ya? Sumpah tadi gue bercanda doang kok,"Nila ketakutan karna dia berpikir kalau Nial ingin menculiknya.
Nial menaikan satu alisnya dengan heran saat mendengar ocehan Nila yang sedari ketakutan. Sekarang mereka sudah sampai di cafe langganan anak sekolah berkumpul disini untuk sekedar nongkrong, berkencan, atau mengerjakan tugas karna cafe itu tempatnya para muda-mudi.
"Loh kok malah kesini?Lo mau ngapain kesini?"ucap Nila heran karna Nial membawanya ke cafe moccataria.
"Cuci piring,"ucap Nial enteng
"Iya kaga mungkin lah lo kira gue mau ngapain kalo kesini," lanjut Nial geram."Iya kali aja gitu lu suka bantu-bantu nyuci piring disini," ucap Nila ketus.
"Astaga, mana mungkin cowok seganteng dan sekeren gue suka bantu-bantu nyuci piring disini,"ucap Nial percaya diri.
"Idih pede lo tinggi—"ucap Nila terpotong.
"Berani lo bilang kayak gitu lagi gua gak akan nganterin lo sampai rumah!" Ucap Nial mengancam.
"Sabar Nila kalo lo mau sampai rumah dengan selamat," batin Nila.
Mereka berdua memasuki kafe tersebut dengan posisi Nial jalan terlebih dahulu dan Nila berada dibelakangnya karena memang Nial meninggalkan Nila untuk memasuki cafe tersebut terlebih dahulu dia sudah geram dengan Nila yang membuatnya naik pitam.
"Mba saya mau pesan caramel cheesecake nya satu potong sama coffe latte nya satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nial dan Nila
Ficção AdolescenteKamu adalah pelangi yang selalu berusaha membuatku tersenyum disaat hujanku mulai menghilang.. °°° ELNial Prayoga cowok tukang buat onar, tapi dia anak dari pemilik sekolah. Dan dia juga murid paling di segani di SMA Pancasila. Sifatnya? Badboy, coo...