15. Jealous More? Really?!

2.3K 119 8
                                    

Jangan lupa tekan tombol bintang yang ada ditangan kiri kalian ya guys 😘😘😘

"Aku cukup sadar diri, bahwa aku bukan sosok wanita yang selama ini kamu impikan"


Blue memutar-mutar pulpen yang berada ditangan kanannya. Matanya terpejam menikmati semilir angin yang masuk melalui jendela kamarnya yang terbuka.

Benar-benar hari yang melelahkan untuknya. Dia baru saja sampai dirumahnya tepat pada pukul 12 malam. Dan saat ini. Disinilah dia, mencoba meratapi nasibnya yang sebentar lagi akan menikah dengan pria yang sama sekali tidak dicintainya.

Akh dia juga melupakan satu hal bahwa laki-laki itu juga sama sekali tidak menginginkan dirinya. Benar-benar ketidak beruntungannya

"Blue"

Blue menoleh kebelakang dan menemukan ayahnya yang sedang berdiri didepan pintu sambil melipat tangannya didepan dada "Kenapa Dad?"

Dave melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar anaknya. Dia duduk disamping Blue tangannya yang bebas dia gunakan untuk mengelus rambut putri satu-satunya "Dad tahu ini berat bagimu"

Blue menggigit bibir bawahnya "Tidak dad ini tidak berat sama sekali"

Dave menggeleng pelan "Kamu akan menikah dan dad tahu bahwa pria itu bukanlah pria yang kamu sukai"

Blue menarik tangan ayahnya lalu menggenggamnya "Aku tahu bahwa semua keputusan yang dad ambil itu adalah yang terbaik untukku"

Dave mengusap tangan Blue "Dad harap kamu akan bahagia nantinya"

Blue mengangguk "Aku pasti akan bahagia dad"

"Memang harus seperti itu"

💖💖💖

Gavyn menghela nafasnya lelah karena melihat ibunya yang sedang sibuk mengurusi pesta pernikahannya.

Satu minggu lagi adalah acara pernikahannya dan wanita yang akan menjadi pengantinnya belum datang sama sekali padahal jam sudah menunjukan pukul 10 pagi.

Cecilia menghentakan kakinya kesal lalu menghampiri anaknya yang sedang menyeruput teh mengabaikan orang-orang yang berlalu lalang didepannya

"Dimana Blue?" tanyanya lalu duduk disamping Gavyn

Gavyn mengedikan bahunya "Tidak tahu"

Cecilia menggeram dan memukul kepala anak laknatnya membuat Gavyn meringis pelan dan menahan malu saat beberapa orang mulai memperhatikan tingkah ibunya

"Jadi, sebenarnya siapa yang akan menikah disini?" tanya Cecilia sarkas "Jika kau tidak mau menikah dengan Blue maka aku akan mencarikan laki-laki yang jauh lebih baik darimu"

Gavyn meringis pelan jadi siapa disini yang menjadi anaknya? Dia atau Bluberry? Kenapa ibunya selalu saja membela Blue dan tidak pernah membelanya

"Mom aku benar-benar tidak tahu" ucap Gavyn jujur

Cecilia menggeram "Telepon dia bodoh"

Gavyn mencoba bersabar sudah tidak dianggap anak oleh ibunya dan sekarang dirinya dipanggil bodoh lagi "Iya"

"Mimpi apa aku punya anak sepertimu"

Mr GavynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang