Selama apa pun lo sama dia. Kalau akhirnya dia sama gue, lo bisa apa selain dapat gelar, penjaga jodoh orang.
Aika adalah sebagian masa kecil Darja yang menyenangkan. Setelah satu kejadian yang mengubah seluruh hidupnya, keadaan memaksa cowok itu untuk melupakan Aika.
Bertahun-tahun Darja tidak berjumpa dengan Aika, bertahun-tahun pula ia berpacaran dengan beberapa teman perempuannya semasa SMA hingga saat ini, ia kuliah. Ya, sebagai cowok normal, menyukai cewek lain tentu bukan hal yang sulit dilakukan olehnya, seperti saat ia bertemu Miranda--yang saat ini menjadi pacarnya. Darja tahu betul, kebersamaannya dengan Miranda telah memberikan pengaruh baik baginya. Wajah Miranda yang sekilas mirip dengan mamanya membuat Darja betah berlama-lama memandang cewek itu saat sedang jalan.
Meski, diakui Darja. Miranda adalah jenis cewek super manja yang selalu menuntutnya melaporkan kegiatan sehari-harinya. Selama Darja masih bisa bertahan dengan Miranda, ia tentu akan tetap berada di samping cewek itu, meski seringkali Erka mengatainya tolol, dan sebagian sisi hatinya turut membenarkan perkataan Erka.
Suasana kafetaria kantin yang ramai tak mengubah satu fakta tentangnya, tentang perasaan Darja yang selalu diliputi sepi. Cowok itu menyesap capuccino instan yang dibelinya disalah satu stand penjual. Sambil menunggu Aika yang berkata akan menemuinya di kantin, ia sibuk menatap ponselnya, menatap kosong pada sebuah foto yang sudah bertahun-tahun ini selalu dilihatnya, ketika perasaannya sedang gundah.
"Sori lama."
Aika duduk sambil meletakkan tasnya serampangan di atas meja. Cewek itu mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sekotak susu UHT telah siap disantap oleh Aika. Membuat mata Darja menajam. Napasnya tiba-tiba memburu, tangannya sedikit bergetar, memerhatikan Aika dan susu itu bergantian.
Darja mengepalkan tangannya kuat-kuat saat matanya berserobok dengan Aika yang dengan santainya meminum susu itu tanpa memerhatikan perubahan raut wajah Darja di depannya.
Kepalan tangan cowok itu semakin kuat, membuatnya tak lagi bisa mengendalikan diri. Tanpa bisa diduga, Darja menepis susu yang sedang diminum Aika hingga tumpah ke atas lantai. Membuat beberapa mahasiswa menatapnya dengan heran. Semantara Aika membuka mulutnya dengan lebar, menatap Darja tak percaya.
"Lo apa-apaan sih? Sinting lo ya?"
Aika mengeluarkan suaranya sedikit keras. Membuat Darja memegang kedua telinganya. Cowok itu berdiri dari duduknya, melempar tatapan tajam pada Aika sebelum pergi, tanpa sempat mengatakan apa-apa pada Aika, tidak, daripada perkataannya membuat Aika sakit hati nantinya.
Sementara Aika yang terkejut sekaligus malu masih berdiam diri di tempatnya. Ingatannya berputar pada beberapa saat lalu, ucapan seseorang merasuk di kepalanya.
Jangan meminum susu di depan Darja.
Menghela napasnya, cewek itu menutup wajahnya, mencoba menetralkan perasaannya. Ada apa dengan Darja?
***
Darja bukannya tidak tahu keanehan yang ada dalam dirinya. Sebagai mahasiswa psikologi, sedikit banyak ia belajar tentang macam-macam gangguan mental pada mata kuliah kesehatan mental semester lalu. Post traumatic stress disorder, adalah jenis gangguan kesehatan mental yang ia idap. Satu kejadian buruk di masa lalu membuatnya bersahabat dengan gangguan itu. Hanya sedikit orang yang tahu, karena meski mengidap anxiety, Darja tidak mengidap tipe panic disorder yang bisa sering kambuh saat berada di muka umum. Jenis yang dideritanya hanya akan kambuh disaat-saat tertentu atau bergantung dengan stresor yang dimilikinya, seperti saat tadi melihat susu, salah satu hal yang saat ini menjadi phobia dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Repeat
Teen FictionSeri Kampus 4 Trigger warning: Post Traumatic Stress Disorder, anxiety disorder, overthinking, feeling useless, toxic family. Darja adalah cinta monyet Aika. Nahasnya Darja meninggalkan Aika sehari setelah bilang cinta. Bertahun-tahun mereka tidak b...