Vania menikah dengan laki laki yang tidak ia kenal diumurnya yang masih 18 tahun, diamana laki laki itu masih peduli dengan mantannya.
Bagaimana Vania harus bertindak untuk kedepannya?.
"Ayok sikat gigi habis itu tidur "ajak Vania ke Sehun .
"Oke"jawab Sehun membuntuti Vania.
Setelah selesai gosok gigi Sehun pergi ke kamar mandi mencuci kaki . Dan saat ia keluar ia mendapatkan Vania memandang kaca rias dengan tatapan bingung.
"Kenapa ,Yang?"tanya Sehun naik ke kasur .
"Ini , perut aku kok makin gendut ya ,pipi aku lagi "kata Vania cerewet .
"Iya aku juga ngerasa "kata Sehun dan membuat Vania emosi .
"Jadi kamu bilang aku gendut?"kata Vania berjalan ke arah Sehun dna memukulnya .
"Enggak ,sayang ampun ampun "kata Sehun dan akhirnya di lepasi Vania .
"Awas ya kamu bilang aku gendut lagi "kata Vania pergi mencuci kaki .
'Serba salah 'batin Sehun.
Setelah Vania selesai ia pun menyusul Sehun ke kasur .
"Sayang "
"Hmm?"
"Besok ke dokter kandungan ya "kata Sehun .
"GAK"jawab Vania tegas .
'Sehun mengerti Vania yang takut kalau hasilnya gak memuaskan '
"Yauda ,kalau gak mau ,kita beli testpack ya besok"
"Enggak Sehun"kata Vania marah .
"Kenapa ? Apapun hasilnya gak papa sayang ... kalau aku gak salah kamu uda telat hampir 2 minggu kan ?"tanya Sehun hati hati .
"Aku takut Sehun "
"Gak usah takut ,ada aku "kata Sehun membawa Vania ke pelukannya .
"Yauda besok beli testpack aja jangan ke dokter tapi"kata Vania .
"Iya"jawab Sehun .
"Yauda , tidur ya sekarang "kata Sehun menutup lampu dan mencium kening Vania .
------
Keesokan pagi nya Vania terbangun karena sinar matahari yang samar samar mengenainya ,saat ia melihat ke samping , Sehun sudah tidak ada dan tiba tiba suara pintu kamar terbuka menampakkan Sehun dengan satu kantong plastik di tangannya .