Masquerade

1.7K 274 13
                                    

"PAK SHINNN!"

Pagi-pagi sekali, suara tinggi sang nyonya besar sudah memenuhi kediaman keluarga Kim. Pemilik suara itu, Ryeowook, sedang duduk di ruang keluarga, menyaksikan acara berita selebritas. Kedua mata perempuan itu terbuka lebar menatap layar televisi sementara koran pagi di pangkuannya terjatuh ke lantai.

Pak Shin, kepala pelayan keluarga Kim, bergegas memasuki ruang keluarga untuk menghampiri majikannya. "Ya, Nyonya?"

"Lihat, Pak Shin!" tangan Ryeowook menunjuk ke arah layar. "Berita apa ini yang mereka siarkan?" perempuan itu bertanya. Suaranya mengandung kepanikan.

Pak Shin mengikuti arah yang ditunjuk oleh perempuan itu, lalu kedua mata lelaki Busan itu ikut terbuka lebar.

"Ambilkan ponselku, Pak Shin!" perintah Ryeowook. "Aku harus menghubungi Jaejoong." Pak Shin menurut, lalu bergegas mengambil benda yang dimaksud.

***

Jaejoong sendiri tenang-tenang saja saat dihubungi oleh Ryeowook. "Ya, Ryeowook. Aku juga sedang melihatnya." Jaejoong setengah berbaring di perpustakaan sambil berbicara dengan calon besannya yang kalut gara-gara berita di sejumlah stasiun televisi swasta.

"Cepat atau lambat, media pasti akan tahu. Tapi, saat ini Jaehyun sedang di Singapura. Kita tunggu anak itu kembali baru membuat konferensi pers," kata Jaejoong. Dia berusaha menenangkan Ryeowook, lalu mengakhiri pembicaraan mereka setelah berjanji akan membereskan semuanya.

Selepas itu, Jaejoong menarik napas panjang. Minho sudah menunggu di ujung ruangan sejak tadi. Sang sekretaris datang membawa sejumlah majalah.

"Ini majalah-majalah yang terbit hari ini," kata Minho.

Jaejoong memeriksa majalah-majalah tersebut. "Bukan main wartawan-wartawan ini." dia berkomentar acuh tidak acuh. Dia sudah biasa menghadapi hal semacam ini, tetapi lain hal dengan Ryeowook. Diserahkannya kembali majalah-majalh tersebut kepada Minho. Dia berkata, "Kirim semua file majalah ini kepada Jaehyun."

"Baik, Nyonya."

"Lalu, bagaimana dengan persiapan konferensi pers?"

"Saya masih menunggu jadwal dari Ten," jawab Minho.

Jaejoong mengangguk. "Yah, pokoknya kuserahkan semua kepadamu, Minho."

***

Berita mengenai hubungan Doyoung dengan Jaehyun juga memancing keributan di studio. Jalan masuk menuju studio Seo Johnny tidak bisa dilewati. Tertutup oleh sejumlah minibus dan kendaraan lain milik beberapa media massa ibu kota. Doyoung menghentikan mobilnya didepan gerbang, lalu turun untuk memeriksa situasi. Dia melihat suasana di pelataran sangat ramai. Belasan reporter dan wartawan berkerumun di luar pintu lobi, membawa berbagai alat perekam dan peralatan lainnya.

"Ada apa ini?" dia mendekati keramaian itu. Para wartawan yang berkerumun seperti melihat mangsa empuk begitu memergoki Doyoung turun dari mobil.

"Itu Kim Doyoung!" seru salah seorang dari mereka. Hampir serentak, para wartawan mengerubungi Doyoung. Mereka melontarkan berbagai pertanyaan dengan tidak beraturan sementara sejumlah mikrofon, kamera, dan alat perekam suara disodorkan kearahnya.

Doyoung tegang menatap wartawab-wartawan itu. Pasti ini yang diperingatkan oleh Jaehyun kepadanya saat mereka bertemu kemarin.

"Doyoung-ssi, kami melihatmu bersama Jung Jaehyun kemarin sore di RV. Apa yang sedang kalian lakukan?" seorang wartawan melontarkan pertanyaan.

Duh! Mereka sedang berkencan. So what?!

"Kami hanya bertemu biasa." Doyoung menjawab sekenanya.

ORANGE ; JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang