Nana Pov
Gue duduk di dekat tembok caffe agar bisa bersender. Mencoba memejamkan mata karena kekenyangan sehabis memakan makanan yang di pesankan oleh pak Yoongi tadi.
Ia tertawa kecil melihat tingkah gue yang menurut gue sangat menggemaskan, ehehehe :*
Lalu menggenggam tangan gue seraya mengelusnya lembut.
"Kenyang?"tanyanya.
Gue tersenyum dan mengangguk mengiyakan. Walaupun kenyataannya gue kesel parah sama dia karena mesenin makanan dengan porsi besar untuk gue sendiri.
Tapi gak mungkin kan gue nunjukin rasa kesal itu? Yaiyalah kan abis di lamar. Masa mau marah 🙊
"Hehehe saya tuh bukan maksudnya mau nyiksa kamu. Cuman saya kasihan liat kamu sekurus ini, kayak gak di urusin."ucapnya.
"Iyaaa Nana ngerti."balas gue.
"Kamu gak usah merasa tersakiti atau terhina, saya kan ngomong apa adanya buat kamu."
"Iya pak iya."
"Kamu mah ih jawabnya singkat banget, sebel saya."idih marah.
"Yaampun pak Nana lagi kekenyangan.."
"Taulah kamu mah emang gak sayang sama saya."
"Idih kok jadi ngambek sih?"ucap gue sembari mencubit pipinya.
"Bodo ah." Lah?
"Jangan marah dong, kan Nana gak kemana-kemana."
"Yaiyalah kan kamu disini."
"Nah iya, jadi bapak gak usah marah."
"Bodo lah saya mah mau marah sama kamu."
Dia memanyunkan bibirnya sebal, sedangkan gue hanya mengerenyit heran karena tingkahnya yang ke kanak-kanakan gini.
"Cowok emang suka gini ya kalo abis ngelamar?"
"Apasih pak Yoongi.. kok jadi lucu?"
"Emang lucu tuh saya mah. Baru tau kamu?"balasnya sembari menaikan alis sebelah.
Ewh!
"Idih."
"Napa?! Gak suka?!"nyolot amat.
"Ewh!"
Gue mendelik ke arahnya sebal, lalu memotong roti bakar miliknya dan menyuap ke mulut gue.
Jangan tanya kenapa gue tetap makan roti padahal udah kekenyangan, karena bukan cewek namanya kalo gak makan pas lagi galau hehehe :*
"Makan mulu, ampun."ucapnya.
"Gak jelas kan. Tadi nyuruh Nana makan, giliran makan malah di komentarin."balas gue sembari membuang pisau roti tersebut.
"Idih ngambek si gendut."
"Bodo amat ah!"
"Kok marah si mba? Kurang banyak ya makanannya?"
"Kurang mahal."
"Idih dasar matre."
"Orang cakep mah bebas."
"Iya Na, terserah."
"Pasrah banget sih bapaknya."
"Iya saya mah selalu pasrah sama kamu."
"Ahaha asik nih."
"Iya, tapi kalo udah nikah nanti kamu yang pasrah sama saya. Ehehehe,"hmmm tabok g y?
"Elah omongannya."
"Hehe jadi gak sabar pen kawin."
"Dih kawin aja sono sama kambing."
"Kalo saya kawin sama kambing tapi malam pertamanya sama kamu, bole?"
"Gak!"
"Ilaaaah jahat amat jadi perempuan."
"Jahat tapi di lamar."
"Kan sayang."
"Sayangnya dimana-dimana pak Yoongi mah."
"Sok tau dasar."
"Ish."
"Hahaha lucu amat sih kamu."ucap pak Yoongi sembari mencubit pipi gue.
"Iii sakit."rengek gue.
"Sakit sayang, gitu dong."
"G."
"Aelah dia mah. Yaudah saya gak lepasin."
"Ilaaah, sakit sayang. Lepasin."
"Nah gitu dong hehehe."
Pak Yoongi langsung memeluk gue. Menempelkan wajahnya ke pipi gue sembari menciumnya beberapa kali.
Gila sih, ini kalo gue udah kawin gimana ya?
Bisa langsung di perawanin kali yak.
"Ish pak, malu!"
"Gpp."
Dia terus melanjutkan aksinya itu, sampe Daniel dan teman-teman pak Yoongi menghampiri kita berdua.
"Idih udah baikan doi."ucap Daniel menyindir. Pak Yoongi pun langsung melepaskan pelukannya dari gue.
"Ehm hehehe."tawa pak Yoongi.
"Buset dah Ga, anak orang udah di cium bae."ucap pak Jin.
"Tau lo. Parah emang udah tua juga."saut pak Jimin.
"Gak mendidik nih guru yang kek gini."ucap pak Namjoon.
"Gpp Ga, lanjut aja. Gue mendukung lo kok."ucap pak Hoseok tiba-tiba yang disambut tatapan tajam pak Jin dan pak Namjoon.
"Goblok emang."ucap pak Yoongi.
"Eh Naa tadi kita di suruh pulang sama bunda. Udah malam katanya."ucap Daniel tiba-tiba.
"Iya?"tanya gue.
"Iya, tadi gue di telpon."
"Oh yaudah ayo, lagian udah hampir jam 10 nih. Kasian bang Henry sendiri."ucap gue. Gue berdiri, pak Yoongi yang tengah duduk hanya diam memperhatikan gue.
Raut wajahnya berubah menjadi masam, bibirnya di manyunin sedikit menunjukan bahwa ia merasa sebal.
Gue yang melihatnya hanya terkekeh kecil, gak tau kenapa kok malam ini dia jadi lucu banget. Pen bawa pulang rasanya :)
"Nana pulang ya pak."pamit gue ke pak Yoongi. Dia menatap gue, lalu tersenyum tak ikhlas dan mengangguk.
Gue tersenyum ke arahnga sebentar, lalu pamit ke teman-teman pak Yoongi yang tengah memanyunkan bibir semua. Oke, mereka sok imut :)
Gue yang melihat mereka sedikit terkejut. Yaiyalah gimana gak kaget, ketika lo nengok dan langsung di suguhin pemandangan cogan tengah manyun gini.
Duh kalo kek gini gue mah ikhlas dah nikah bareng-bareng sama mereka. Malam pertamanya gantian gitu wkwk.
"Nana pamit ya pak."ucap gue sembari tersenyum. Mereka mengangguk dan pura-pura menangis sedih. Gue pun hanya tertawa geli melihat tingkah mereka yang padahal udah pada tua.
Pak Yoongi yang berada di belakang langsung berdiri mensejajarkan dirinya dengan gue.
"Hati-hati di jalan ya."ucapnya sembari mencium rambut gue.
"Iya, Nana pulang ya."balas gue dan memeluk dia.
"Iya. Dah~"
"Dah~"
Gue melepaskan pelukannya, dan berjalan meninggalkan mereka yang di ikuti Daniel di belakang.
Niel yang merasa geli melihat drama tadi langsung merangkul gue dan berbisik,
"Jijik bangsat!"
Ewh!
"Iri aja lo ajg!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku? - Min Yoongi
FanfictionPutih?✔ Ganteng?✔ Pendek?✔ Tapi... Dia guru mu atau suamimu? ✔✔