(٠٥) Terbelahnya Sebuah Do'a

1.8K 115 5
                                    

Jangan lupa istighfar👓🔙Sempatkan vote dan coment🔜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa istighfar👓
🔙Sempatkan vote dan coment🔜

Kunci utama keberhasilan itu adalah takdir yang diubah melalui do'a.

|Bi Idznillah, Shalihah|
(@haffaza)

    Mama tidak ingin mengakui bahwa anaknya sakit jiwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Mama tidak ingin mengakui bahwa anaknya sakit jiwa.

     Kalimat tersebut terngiang-ngiang di kepala Miranda. Seakan-akan ia pun merasakan pelik yang begitu dalam menancap bak penderitaan tak berkesudahan. Napasnya tak teratur sekarang, sejak kejadian bertemu dengan Kak Syawal yang berujung benar-benar tak merasakan kehadirannya serta berakhir Mirzan mendadak pulang terlebih dahulu.

     Tangannya pun sedang sibuk mengeringkan rambut hitam sebahunya menggunakan handuk. Matanya melirik ke bingkai foto yang bertengger di atas meja kerja Miranda. Sebuah foto lama, namun menyimpan beribu makna dalam luka. Foto masa kecilnya dulu yang masih dalam dekapan ibu. Wanita yang sudah susah payah agar ia tetap berada di rahimnya, namun tetap saja nestapa yang tidak diharapkan Miranda muncul.

     "Ibu, Miranda benar-benar sudah menjadi guru. Ibu sendiri kan yang menyuruh agar Miranda bisa bermanfaat bagi semua orang? Walau gajinya kecil, tetapi pahalanya mengalir. Iya kan, Bu?" gumamnya sembari menghapus buliran likuid yang berasal dari kelopak matanya.

     "Jangan nangis Mir, kamu seakan yang menjadi penjahatnya." Miranda bertekad, meyakinkan dirinya agar jangan larut dalam kepiluan.

     Tatapannya pun nyalang ke depan. Saat-saat di mana ia butuh sosok seorang teman untuk menceritakan segala keluh kesanya ketika guru killer memarahinya, tatkala ada lelaki pada masa putih abu-abunya berusaha mendekati, dan saat khitbahnya dibatalkan. Semua itu ia hadapi tanpa pendengar setia. Abi bisa menjadi teman ceritanya, akan tetapi Miranda agak risih mentuturkan segala kisah tersebut sampai ke akarnya.

     Tujuh tahun sudah ia tak lagi melihat ibu, kecuali di televisi. Yang Miranda tahu terakhir kali berita yang ia tonton tentang ibunya adalah ketika wanita yang hampir menjadi rangkapannya tersebut berbahagia karena anak tirinya, hasil didikannya bisa mengikuti karir yang telah wanita itu geluti.

The Heart Order To Love [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang