*Teeeeeet*
Itu bunyi bel. Sekarang sudah tengah hari. Gelombang radiasi panas sebesar 30 derajad atau lebih, sedang dimuntahkan oleh bintang terdekat yang konon katanya merupakan pusat orbit solar sistem. Dan ini adalah suatu tempat dibagian sistem tersebut yang memiliki bentuk kehidupan.
Kehidupan itu juga terdapat disini. Disuatu tempat dimana terdapat sekelompok bangunan kokoh berdiri menjulang. Seakan yakin tidak ada satu kekuatan pun yang dapat merobohkanya.
Di area bangunan itu kehidupan menggeliat. Tampak pria dan wanita menggunakan pakaian yang sama. Tidak semua, akan tetapi yang berbeda pun tetap memakai pakaian yang sama.
Memakai seragam. Itu merupakan pembeda diantara mereka. Pembeda antara guru dan murid. Tampak keramaian lalu lalang mewarnai area bangunan itu. Ini adalah saat dimana istirahat dan makan usai. Dan bunyi bel tadi adalah tanda masuk kelas.
Disuatu tempat di salah satu tempat disudut area salah satu bagian bangunan banyak para murid berkerumun. tidak semuanya murid. Para guru pun tampak ada disana. Menghabiskan waktu istirahat mereka.
Bangunan itu adalah bangunan kantin. Sebelumnya kantin ini sangat ramai, penuh sesak. Namun saat ini keramaian yang membuat antrian panjang pun telah susut. Memang masih menyisakan beberapa orang yang masih menikmati makananya. Sebagian lagi telah pergi meninggalkan kantin dan berjalan keluar dari tempat itu menuju suatu tempat,. Mungkin kelas mungkin juga tidak, entahlah.
Di salah satu meja di suatu sudut kantin, terlihat seseorang telah selesai dengan istirahatnya. Dia tengah membersihkan meja tersebut. Menempatkan bungkus kosong dan beberapa yang lain ke tempat yang semestinya, tempat sampah.
Segera setelahnya orang itu bangkit meninggalkan meja tersebut dan berjalan menuju pintu keluar kantin.
Jika diperhatikan dari seragamnya, orang ini adalah guru. Namun jika dilihat dari tampilanya, masihlah sangat muda. Mungkin dia sebaya dengan para murid yang ada disana dan jika benar, orang itu bisa jadi guru termuda di tempat itu.
Jika diperhatikan dari bagian bawah seragamnya yang memakai rok dan panjang rambut lurusnya yang mencapai pinggang, bisa ditarik kesimpulan bahwa orang itu adalah seorang wanita, atau bisa saja disebut sebagai gadis.
Saat gadis itu berada didepan pintu keluar kantin tersebut dia menghentikan langkahnya. Dia menoleh kekiri dan kekanan. Bukan, dia sepertinya tidak tersesat, walaupun dia tampak bimbang. Setelah berpikir sejenak nampak gadis itu telah mengambil keputusan. Dengan pasti dia melangkahkan kakinya.
Gadis itu menyusuri koridor dan lorong-lorong yang lebarnya seukuran empat orang dewasa menuju ke tujuan berikutnya.
Sebenarnya di sepanjang koridor dan lorong tadi, gadis itu banyak berpapasan dengan beberapa murid. Karena dirinya adalah seorang guru adalah wajar baginya jika para murid menaruh hormat padanya. Para murid tadi selalu menundukan kepalanya dengan sopan dan beberapa lagi menyapanya dengan hormat. Seperti, selamat siang Bu atau semacamnya.
Tentu saja gadis itu membalas salam tersebut. Dengan senyuman terbaik yang dia punya misalnya, atau membalas salam dengan mengucapkan kalimat seperti selamat siang atau semacamnya.
Sebenarnya gadis itu sangat terganggu dengan panggilan, Bu yang dia terima. Sebenarnya dia ingin meneriaki semua murid dengan berkata, hei, aku belum setua itu, kau tahu, atau semacamnya. Walaupun akhirnya kalimat itu tetap tidak terucap. Memang kenyataan ini tidak bisa berubah. Ada aturan tidak tertulis bahwa murid harus hormat kepada guru. Dan sampai sekarang pencetus ide itu tidak ada yang tahu.
Gadis itu masih berjalan menyusuri koridor. Hingga berada di ujung jalan. Itu jalan buntu. Tidak tidak, dia tidak menuju ke jalan buntu tersebut.
Beberapa meter sebelumnya terdapat sebuah pintu besar menjulang disebelah kiri koridor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fana
FantasyAkulah Sang Pencipta Aku juga mengasihi dan menyayangi ciptaanku , tapi jangan lupa bahwa "itu" juga asma-Ku. Abdi, seorang pemuda biasa saja di sekolahnya berteman dengan Tiara salah satu gadis yang tidak hanya cantik tapi juga pintar. Walaupun Ab...