AGREEMENT || BTS-Park Jimin || ✔

10. agreement 2

"hai hai, author gaje is back. Don't be sider. Voment juseyo 🙇🙇🙇"

***

" kau... Berpura puralah menjadi istriku Dan ikutlah aku kembali ke korea" ucap jimin serius

"MWO!!??" teriak nori hingga menimbulkan kebisingan di cafe hingga mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung yang lain

"aishhh... Tutup mulutmu" kata jimin pelan

"kau tadi bilang apa? Pura2 menjadi istrimu? Baiklah, sudah cukup dengan semua candaan ini. Aku pergi" ucap nori beranjak dari duduknya

"kau mau uang? Berapa yang kau inginkan? 100 juta? 200 juta? 500 juta? Sebutkan saja berapa nominalnya. Aku akan memberikannya untukmu" jawab jimin santai

Nori yang tadinya berdiri hendak pergi seketika duduk kembali

"ekhemmm...kalian tidak sedang mengerjaiku kan?"

"kami tidak sedang bercanda" jawab jin

Nori terdiam

"apa yang kalian ingin aku lakukan?" tanya nori

"tidak banyak. Hanya tinggal bersamaku selama 2 bulan, memperbaiki sikapmu, dan Saat waktunya sudah tepat, aku akan memperkenalkanmu pada ayah"

"ayah? Apa ayahmu akan setuju kalau mengetahui putranya mempunyai istri seorang wanita murahan sepertiku?"

"jangan sampai dia tau. Maka dari itu, dari awal aku sudah menanyakan tentang siapa dirimu dan apa ada yang mengenalmu disini. maka ayahku tidak akan bisa mengetahui asal usulmu yang sebenarnya"

"hemmm... Dari ucapanmu, aku bisa menebak kalau sifat ayahmu pasti tidak jauh berbeda darimu tuan" ucap nori

"pfffttt...kau benar sekali nori ssi" jin menahan tawanya

Jimin langsung melirik jin sebal

"eohh... Araseo. Tapi, Boleh aku menanyakan sesuatu? Kenapa kau tiba2 mencari istri gadungan tuan?"

"kau tidak perlu tau. Hanya lakukan saja perintahku dan aku akan memberi apa yang kau inginkan?"

"aku tidak meminta banyak. hanya saja, aku butuh tempat tinggal dan sebuah mobil"ucap nori

"baiklah, aku akan memberikannya saat perkerjaanmu selesei"

"baiklah tuan. Aku setuju"

"tapi ada satu syarat"

"mwo?"

"jangan dekati adikku"

"nugu? Adikmu? Eohh... Kau punya saudara? Aku yakin dia sama tampannya seperti dirimu tuan. Baiklah, aku akan berusaha"

"aku juga mempunyai satu syarat untukmu tuan" lanjut nori

"hemmm"

"jangan pernah meninggalkan aku sendirian dijalanan, Dan karena kau akan memenuhi apa yang aku minta dan yang pasti itu jumlahnya sangat besar, kau boleh memanggilku setiap waktu saat kau butuh sentuhanku tuan"