30. heart

5.9K 627 45
                                    

" hai hai, author gaje is back. Don't be sider. Voment juseyo 🙇🙇🙇"

Author lg baper liat jimin. Jangn play dlu musikny 😭

***

"apa yang kau lakukan hyung?" sebuah suara mengejutkan mereka berdua dan dia adalah jimin.

"tu-tuan?"

"apa yang kau lakukan hyung?" tanya jimin lagi. Dia berjalan mendekat, memasukkan tangannya di kedua sakunya.

Yoongi melepaskan tangannya dari genggamannya pada nori. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, yoongi berjalan pergi masuk kestudionya kembali.

"apa yang dilakukannya disini?" tanya jimin

"dia ingin mengatakan sesuatu, tapi aku malas untuk mendengarkannya. Eh tuan, anda sudah pulang? Ini masih siang"

"ada yang ingin aku bicarakan"

"kenapa hari ini banyak sekali pria yang ingin bicara kepadaku. Pertama seok jin-ssi, yoongi-ssi lalu tuan"

"jin hyung sudah menelfonmu?"

"em"

"kau setuju kan?"

"sebenarnya aku masih khawatir tuan, banyak yang belum ku pelajari. Aku takut salah dan mempermalukan anda"

Jimin memegang kedua bahu nori

"aku percaya kau bisa nori-ssi, ikut aku sebentar" ajak jimin menyeret nori masuk kedalam kamarnya.

Saat sudah berada didalam kamar jimin, nori duduk di tepi ranjang king size milik jimin. Sedangkan jimin terlihat sedang mencari sesuatu kedalam lemarinya.

"kau mencari apa tuan?"

Jimin tidak menyahut pertanyaan nori, dia masih sibuk mencari sesuatu didalam sana.

"ah ketemu" seru jimin

"kemarikan tanganmu" lanjutnya memberi kotak kecil pada nori.

"apa ini?" tanya nori

"pakai saja. Aku membelinya beberapa hari yang lalu. Untuk berjaga jaga. tak kusangka akan berguna secepat ini"

Nori membuka kotak kecil itu dan ternyata isinya adalah sebuah cincin permata

"apa ini tuan? Kenapa anda memberikan aku sebuah cincin? A-anda melamarku? A-aku belum siap untuk menikah tuan"

"yya, siang2 kau sudah bermimpi. Aku mengatakan pada ayah kalau aku sudah melamarmu. Pakai saja, akan terlihat aneh kalau kau tidak memakai cincin" ucap jimin

(pliss, play musiknya sekarang)

Nori diam mengerti, seakan terselib sebuah kekecewaan di wajahnya. Dia berharap dia benar2 mendapat lamaran dari pemuda tampan seperti tuannya.

"ini tidak muat tuan. Tidak usah saja" kata nori meletakkan kembali cincin itu didalam kotak

"yya, tidak mungkin itu tidak muat. Kemarikan" ucap jimin menyahut kotak itu lalu duduk disebelah nori.

AGREEMENT || BTS-Park Jimin || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang