"hai hai, author gaje is back. Don't be sider. Voment juseyo 🙇🙇🙇"
***
Hari berganti hari, hingga minggu berubah menjadi bulan.
Perut nori semakin membesar saat usia kandungannya sudah masuk 8 bulan. Seakan baru kemarin dia merasakan manisnya hamil muda. Dikala jimin dengan senangnya melakukan apapun perintah yang nori ucapkan.
Sejak nori mengatakan bahwa dirinya hamil, jimin sudah tidak mau lembur kerja lagi. Malah dia pulang lebih awal dan menyerahkan semua tugas kantornya ke jungkook.
Yoongi juga bahagia saat mendengar bahwa dirinya akan menjadi seorang paman. Apalagi dengan tuan park, saat mendengar nori hamil, dia senang bukan main. Setiap hari dia menyempatkan diri untuk berkunjung kerumah nori hanya sekedar melihat menantunya baik-baik saja.
Saat pulang dari kantor, jimin tak pernah lagi menunjukkan wajah masam walau selelah apapun. Mau bagaimana lagi, dia terlalu bahagia melihat nori dengan perut yang sudah membesar karena hasil buah cintanya selama ini.
Seperti sekarang, jimin tersenyum tidak jelas saat melihat nori yang sedang sibuk membersihkan wajahnya.
"wae? Kenapa kau menatapku seperti itu oppa?" tanya nori saat melihat suaminya dari balik cermin
"ani"
Nori berdiri dari duduknya dan sedikit meringis memegang perutnya. Dia terlalu lama duduk hingga menimbulkan rasa kaku di area bawah perutnya
"wae wae wae? Gwenchana?" tanya jimin khawatir
"gwenchana" jawab nori singkat berjalan ke arah jimin
"kemarilah. Duduklah disini"
Jimin menyuruh nori untuk duduk di ranjang dan menyenderkan tubuhnya di bahu ranjang.
Dengan manja jimin menidurkan kepalanya di paha nori. Menatap istrinya dari bawah.
"apa ini? Tidak biasanya kau manja begini oppa?"
"aku ingin bermanja manja sebelum kasih sayang mu terbagi" jawabnya mengeratkan pelukannya dengan wajah yang menghadap ke perut besar nori
"mwoya? Bagaimana kau bisa cemburu dengan anakmu sendiri?"
"oppa?"
"mwo?"
"kira-kira, anak kita ini perempuan atau laki-laki?"
"kenapa tidak diperiksakan saja?"
"aku tidak mau. Akan jadi kejutan kalau kita tidak tau jenis kelamin anak kita. Tapi, kau ingin laki-laki apa perempuan?"
"emmmm...laki-laki dan perempuan"
"mwo?"
"aku ingin satu paket sekalian. Laki-laki dan perempuan"
"aish, ini tidak kembar. Pilih salah satu"
Jimin diam berfikir
"perempuan saja. Pasti cantik sepertimu dan imut sepertiku"
"aigoo...kau terlalu percaya diri"
"chagi?" panggilnya dengan tatapan kosong
"wae?"
"dia bangun"
"Siapa yang bangun?" tanya nori bingung
"dia"
Jimin mengarahkan ujung telunjuknya ke arah selangkangannya. Memperlihatkan bagian celananya yang sudah menggembung
Nori langsung memasang wajah datar. Pasalnya, suaminya ini tidak mengenal lelah, terlalu bersemangat dan mudah terangsang.
Walaupun nori sedang hamil, itu bukan alasan untuk menghentikan kegiatan malamnya. Jimin selalu meminta jatahnya setiap malam
"chagiiii..." panggilnya dengan menunjukkan aegyonya
"wae...?"
"palli"
"hari ini istirahat dulu oppa"
"mwoooo...? Apakah kau tidak ingat apa yang dokter kim katakan? Kita harus memberi anak kita nutrisi setiap hari. Aku yakin, saat dia keluar nanti, dia akan lebih putih dari yoongi hyung"
Nori hampir tersedak liurnya sendiri. Pintar sekali pria ini mencari alasan. Dari mana dia bisa memperoleh alasan sekonyol itu kalau bukan dari seok jin.
Nori merasa, suaminya kini lebih byuntae dari kim seok jin.
"chagiiii..."
Nori membuang nafasnya kasar
"baiklah, tapi pelan-pelan saja seperti biasanya. Aku tidak ingin kau menyakitinya oppa"
"NNE!!" ucapnya bersemangat
Jimin beranjak dari tidurnya lalu melepas piyamanya dengan semangat.
Nori sampai menggeleng melihat kelakuan jimin yang terkesan seperti anak-anak saat bersamanya.Tapi disitulah ke unikan jimin, dia terkesan galak dari luar, tapi dalam hatinya dia begitu lembut.
Jimin mendekati nori lalu melumat bibirnya lembut. Seperti biasa, ciuman seorang park jimin menjadi candu baginya.
Bibir tebal bervolume yang membuat matanya terpejam setiap kali menyentuh bibir tipisnya.
"enggg"
Nori melenguh saat miliknya yang masih tertutup celana dalam sedang dipermainkan tangan nakal jimin dari luar.
"akkhhh"
Rintihan nori tertahan saat bibir jimin mulai menelusuri leher putih miliknya. Meninggalkan jejak kepemilikannya disana.
Jimin meringis saat tangan nori mulai mengusap miliknya yang sudah mengeras dibalik boxernya.
"chagi...?"
"nne?"
"aku masukkan sekarang ya?"
Nori mengangguk, dia menyadari jimin sudah tidak bisa menahannya lagi.
"pelan-pelan" ucap nori
Jimin mengangguk dan melepas boxernya. Dia mengurut miliknya sebentar setelah membuang celana dalam istrinya entah kemana.
"akhhhh..."
Nori mendesah pelan saat milik jimin mulai memasuki dirinya. Dengan pelan dia mulai menggerakkan pinggulnya.
Jimin menengadah merasakan nikmatnya gesekan di ujung miliknya. Membentur titik kenikmatan milik nori.
"ahhh...chagi"
Pinggulnya semakin cepat, semakin liar bergerak tak beraturan. Jimin mengejar kenikmatannya.
"o-oppa...aku i-ingin keluar"
"aku ju-juga chagi...ohhhh"
"akkhhh"
Dia menyemburkan cairannya bersama denganku. Rahimku seketika penuh dan hangat. Aku orgasme bersamanya.
Dia melepas miliknya lalu mencium perut besar nori lalu mengecup sekilas bibir istrinya.
"gomawo chagi..."
Nori tersenyum tapi tak berapa lama kemudian...
"AKKHHHHH!!!!"
nori tiba-tiba berteriak memegang perutnya. Jimin seketika panik melihat istrinya kesakitan memegang perutnya
"chagi... Apa yang terjadi?!"
"akkkkhh...sakit oppa... Perutku sakit oppa...akkhhh"
"a-aku harus bagaimana?!! No-nori!!"
TBC
Malam reader, NC nya gak hot yak? Maap, sengaja wkwk
Kasian nori klu jiminnya terlalu liar. Nori sedang hamil 🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
AGREEMENT || BTS-Park Jimin || ✔
Fiksi Penggemar⚠ Mature [COMPLETED] 🔚 Yamanaka nori, Seorang jalang dari jepang yang tiba2 melakukan sebuah perjanjian dengan seorang namja kaya raya bernama PARK JIMIN -Konten: dewasa - vulgar pic -Bahasa: baku -Peringatan: Kalau belum 20+, mending jangan dibaca...