AGREEMENT || BTS-Park Jimin || ✔

53. gone 2

"hai hai, author gaje is back. Don't be sider. Voment juseyo 🙇🙇🙇"

Play musikny cuy

***

Jimin pov:

"dia sudah pergi dan tidak akan kembali lagi" ucapan yoongi hyung seketika terdengar seperti sebuah petir bagiku.

"nori... "

Aku terdiam tercekat, bibirku seketika membisu. Tanpa banyak bicara, aku berdiri dari dudukku lalu berlari ke lantai dua, ke kamar nori.

Saat sudah masuk kamarnya, hal yang pertama kali kulihat adalah lemari pakaiannya. Aku tidak menemukan bajunya, hanya beberapa gaun mahal yang pernah kubelikan yang menggantung disana. Dia tidak membawanya.

Aku berlari memeriksa kopernya, dan memang sudah tidak ada di tempatnya.

Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku, terduduk di tepi ranjangnya. Aku merasa ada sebuah lubang besar didadaku saat ini.

Dia...

Orang yang paling aku cintai, benar2 pergi meninggalkanku, pergi tanpa mengetahui kebenarannya terlebih dahulu.

"hyung... Aku mengecewakannya. Aku membuatnya menangis. Apa yang harus ku lakukan?" tanya ku pada yoongi hyung yang sejak tadi berdiri di ambang pintu

"aku tidak bisa mengatakan apa pun saat ini. Aku hanya akan menyalahkanmu"

"benar, aku salah. Aku terlalu bahagia sampai mataku tertutup dengan kebaikan orang yang selama ini ingin menghancurkanku. Aku tak menaruh curiga sedikitpun pada wanita itu yang tiba2 baik padaku. Aku lengah, aku bodoh hyung" jawabku dengan suara bergetar menahan tangis

"kau memang bodoh" jawabnya semakin membuatku terpuruk

"tapi bukankah, aku yang lebih bodoh disini? perasaan benciku padanya, perlahan membuatku mencintainya. Berapa kalipun aku memintanya untuk kembali menyukaiku, dan mempercayai apa yang aku ucapkan, dia sama sekali tidak kembali berjalan kearahku. Dia tetap diam di tempat yang sama, hanya mencintaimu saja jimini. Apa yang kau perbuat, benar2 melukai hatinya. Cih sial...kenapa hatiku sakit sekali" lanjut yoongi hyung dengan mata berkaca kaca

Yoongi hyung terdiam sejenak. Matanya memandang langit2 kamar nori. Beberapa kali dia menggigit bibirnya, berusaha agar air matanya tidak sampai menetes.

"dia salah paham hyung, dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi" ucapku lemah

Yoongi hyung diam menatapku, walau bagaimanapun juga, aku adalah adiknya. Walau sikapnya dingin dan acuh, Melihatku yang saat ini hancur seperti ini, pasti juga membuat hatinya sakit dan tidak tega.

"maafkan aku jimini. aku sudah berusaha untuk mencegahnya, tapi dia tetap pergi tanpa menunggumu kembali. Nori, akan kembali kejepang. Pesawatnya mungkin akan berangkat sebentar lagi. Kalau kau bergegas, mungkin dapat menyusulnya. Bawa dia kembali kesini jimini" ucap yoongi hyung tiba2

Setelah mendengar ucapan yoongi hyung, dengan setengah berlari. Aku keluar dari kamar nori. Meraih kunci mobil di meja lalu masuk kemobil menyusul nori ke bandara.