8

1.8K 248 40
                                    


Ponselku tak kunjung berhenti berbunyi karena Eunha terus menghubungiku lewat telepon. Dia terus memaksaku untuk datang ke kantor karena ada pemotretan bersamanya.

Line! Line! Line!

Eunha Jung❤ now
kookie
pd-nim marah besar kl km ga dtg
ktnya anak magang yg bkl jd fotografernya

Anak magang yang jadi fotografernya? Terus?

Line! Line!

Eunha Jung❤ now
kookie pls.
pd-nim marah.

■ ■ ■

"Kookie!"

Aku membalikkan badan dan menangkap sosok Eunha yang sudah berdiri di depan pintu ruang make up. Aku berjalan menghampirinya. "Hai sayang." Aku mencubit gemas pipinya.

Eunha memanyunkan bibirnya. "Kamu tuh kenapa sih? Aku telpon berkali-kali ga diangkat. Chat aku juga cuman di read doang. Apaan coba?" omelnya. Bahkan dia terlihat dua puluh kali menggemaskan kalau lagi ngomel gini. Aku tersenyum dan tetap diam-membiarkan Eunha terus mengomel.

Eunha menghela napas di akhir kalimatnya. "Udah?" tanyaku lembut. Eunha mengangguk dan aku langsung merangkul bahunya. "Pd-nim udah nunggu tuh," kataku. Tak lama setelah aku bilang begitu, Eunha mencubit perutku. Cubitannya nggak sakit-malah nagih. Bisa gitu ya kalau udah cinta?

Aku dan Eunha berjalan ke arah studio foto. Udah banyak orang yang lalu-lalang disana. "Pacaran mulu bos?" sindir seseorang dari samping kiriku. Aku menoleh dan mendapati rekan modelku, Park Jimin. Aku tertawa renyah dan melepaskan rangkulanku pada Eunha-yang sedari tadi meronta karena melihat sahabatnya, Jihyo.

"Lo dicall juga sama pd-nim, hyung?" tanyaku dan lenganku tiba-tiba ditarik Jimin. Jimin cuman bergumam dan langkahnya berhenti di ujung ruangan. "Anak magangnya cantik-cantik woy," bisik Jimin sambil melirik ke arah kumpulan anak magang yang tengah memegang kameranya masing-masing.

Aku memandang mereka nggak tertarik. "Gue ngincer satu ah." Jimin menyipitkan matanya. "Yang itu tuh. " Jimin menunjuk ke arah dua orang wanita yang tengah mengobrol.

"Yang lagi ngobrol?" tanyaku.

"Iyaaa tuh, cantik kan?"

"Yang lagi ngadep belakang? Ga keliatan cuy."

Jimin mendecak keras. Dia kembali menunjuk ke arah dua wanita itu. "Bukan! Yang rambut coklat agak gelombang itu. Namanya Eunseo kalau nggak salah."

Eunseo?

Apa dia yang dimaksud Jungwoo?

■ ■ ■

"Oh, hyung!" Aku sontak mengalihkan pandanganku ke arah suara bariton itu. Setelah menyipitkan mataku, aku baru menyadari kalau itu Kim Jungwoo. Apa yang dia lakukan disini?

Aku mengangkat tangan kananku-memberinya sapaan singkat. "Fridate, ya?" tebakan Jungwoo seratus sepuluh persen benar. Aku dan Eunha sengaja memilih hari ini sebagai hari date kita setelah sekian lama kita nggak pergi bareng.

Semenjak hari pemotretan minggu lalu itu, aku dan Eunha malah semakin dekat dan lebih sering bertukar kabar-seperti awal pacaran. Dan aku juga sudah sedikit-sedikit melupakan Hwang Eunbi, gadis yang sempat membuatku gila. Tapi kata-kata Eunbi malam itu malah terngiang jelas di pikiranku. Tentang perasaan Eunha. Aku ternyata terlalu egois untuk bahagia sampai lupa kalau Eunha-lah yang muncul pertama kali,bukan Eunbi.

Aku meng-iyakan tebakan Jungwoo dan tatapan matanya berubah lebih cerah. "Sama dong!" serunya bangga. Eoh? Bahkan dia cepat banget udah jadian lagi sama gadis Eun itu?

Aku membulatkan mataku. "Serius? Sama cewek Eun itu?" tanyaku. Jungwoo mengangkat ujung bibirnya lebar. Ia mengangguk malu tapi matanya masih menatap bangga-atau sombong, aku nggak ngerti.

"Kok bisa cepet banget, woo?" tanyaku lagi. Jungwoo tertawa hambar tapi pelan. Pipinya bersemu merah tiba-tiba. "Masih bagian dari pendekatan sih, hyung." Jungwoo memasukkan kedua tangannya ke dalam saku-tandanya dia gugup.

"Lagi nunggu dia,ya? Kok lo ngga jemput aja?" Aku sesekali melirik ke arah arlojiku. Ini udah lewat dua puluh menit dari jam yang dijanjikan. Eunha sibuk make up mungkin? Gak apa-apa lah, kalau aku larang nanti dia ngomel gemes lagi.

"Tadinya mau gue jemput. Tapi dia nolak keras, gamau kayak cewek manja katanya." Jungwoo senyum-senyum malu-mungkin keinget ekspresi gadis itu. Lagi kasmaran mungkin? Jadi kayak gitu. "Cewek lo tangguh juga," kataku sambil tertawa renyah dan disambut dengan balas tawa Jungwoo.

Jungwoo mengedikkan bahu-merasa hal yang sama, kalau gadisnya memang tangguh. "Dia agak boyish tapi cantik. Sometimes dia keliatan ngegemesin walaupun agak galak juga." Jungwoo tersenyum tipis dan sedikit melirik ke arahku yang tengah menatapnya tertarik. Aku cuman berpikir satu hal,

Kok bisa mirip Eunbi banget sikapnya?

"Udah tau namanya belum?" tanyaku iseng-padahal pikiranku masih tersita tentang kemiripan gadis itu dengan Eunbi. Tunggu, gadis Eun yang Jungwoo maksud, bukan Eunbi kan?
Jungwoo tertawa kecil dan mengangguk cepat. "Udah lah! Masa iya gatau nama gebetan sendiri?" katanya seakan malu dengan tingkah konyolnya saat lupa nama gebetannya waktu itu. "Namanya Eunseo bukan?" tebakku tapi Jungwoo malah mengernyit.

"Itu temennya, hyung." Wajah Jungwoo tengah menahan tawa-menertawakan tebakanku yang salah. Aku menautkan kedua alisku. "Terus namanya siapa?"

"Namanya Eun-"




"Kookie!"

Aku mendapati Eunha yang tengah berlari kecil ke arahku. Jungwoo menepuk bahuku singkat dan pergi. Aku sedikit menahan napasku begitu Eunha memelukku tiba-tiba. "Akhirnya kita date lagi!"

Aku membalas pelukannya. "Lama bangett siih?" Eunha malah tertawa dan mencubit pipiku. "Maaf yaaa tadi aku ketemu anak magang kantorr disinii, jadi tadi ngobrol bentarr,hehe."

Kenapa semuanya tiba-tiba ada kaitannya sama anak magang sih? Jimin naksir anak magang-Jungwoo juga. Sekarang Eunha yang kenal sama anak magang. Seistimewa itukah mereka?

"Kamu kenal sama anak magang?" tanyaku sambil menggandengnya. Eunha mengangguk mantap. "Asik-asik kok orangnya! Kita juga harus ramah kan?" Eunha berjalan santai.

"Oh iya? Kenal semuaa?"

"Iya dong! Eunhaa gituloh!" katanya membanggakan diri-tetap imut.

"Yang tadi ketemu kamu namanya siapaa?" tanyaku-sekalian tahu nama gebetannya Jungwoo. Tadi, dia nggak sempat bilang karena Eunha terlanjur datang memanggilku.


"Namanya Eunbi. Hwang Eunbi."
"First impression-nya mungkin jutek, tapi aslinya ramah banget!"



Aku membeku. Ternyata, semuanya nggak bisa selesai secepat itu.













heiiiii!
part ini ceritanya agak cringe karena kebanyakan eunkook gituuu ya sorryy
sebenernya tbh aku gasuka eunkook tapi part ini mengharuskan aku menulisnya guys :')

btw jan lupa votenya guys maapin agak telat updatenya karena gapunya inspirasi HEHEHEHE

✔️photograph ; sinb + jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang