Hwang Eunbi's point of view"Makasih ya," kataku sambil menoleh ke arah Jungwoo. Jungwoo hanya tersenyum manis-yang memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Besok kerja?" tanya Jungwoo. Aku mengangguk sebagai jawabannya. "Mau dijemput?" Jungwoo menawarkan.
Dengan cepat, aku menggeleng. "Gak usah!" Jungwoo malah ketawa. Dia selalu ketawa kalau aku menolaknya. "Gak mau dibilang manja lagi alesannya?"
Jungwoo menepuk kepalaku dan mengusapnya pelan. "Lo nggak manja kok. Gue jemput ya besok?" Jungwoo bertanya ulang. Aku mengangguk pasrah. Dia memang punya jurus yang bisa membuatku nurut-senyum manisnya. Jungwoo mengacungkan jempolnya.
"Gue masuk ya dulu ya." Begitu aku membalikkan badan, tanganku ditahan-oleh Jungwoo. Entah apa maksudnya, tapi dia tengah menatapku dalam sekarang. Sekujur tubuhku berubah beku. Dan jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat. Apa ini?
Jungwoo mengusap pipiku pelan lalu mencubitnya. "Good Night, Eunbi."
Aku menatapnya tanpa berkedip. Kim Jungwoo yang aku kenal sebagai model-ngga seperti ini. Aku kira wajah manisnya hanya sebuah ilusi dibalik semua sikap aslinya. Tapi ternyata dia romantis.
Aku mikir apaan sih?
Aku tersenyum tipis. "G-Good night juga, Jungwoo." Jungwoo melepas genggamannya dan membiarkanku pergi masuk ke rumah.
Setelah menutup pintu dan memastikan kalau mobil Jungwoo udah pergi, aku menyandarkan tubuhku ke pintu rumah. Aku tinggal sendiri karena oppaku sedang bekerja di kota lain.
Selama berhubungan dengan Jungkook, aku jarang pulang ke rumah ini. Jadi aku sangat rindu setiap sudutnya begitu aku tinggal lagi disini. Tanpa bayang-bayang Jungkook, dan tanpa pelukan sepanjang tidur dari Jungkook. Aku tidak pernah menyesal karena telah memutuskan hubungan kami.
Aku dan Jungwoo baru dekat sekitar satu minggu. Sejak pertama kali bertemu dengannya di kafe, aku rasa Jungwoo jadi lebih sering mengunjungi kafe itu setiap jam makan siang-entah untuk apa. Jungwoo meminta nomor kontakku dan juga mengajakku jalan-jalan kayak tadi sore.
Entahlah, biasanya aku nggak nyaman kalau ada cowok yang kayak gitu, tapi kalau itu Jungwoo, aku ngerasa fine. Aku ngerasa dia baik dan nggak brengsek-tapi itu cuman pikiran aku, belum pasti kenyataan atau bukan. Aku sempat cerita soal Jungwoo ke Sowon dan reaksinya diluar pikiranku, dia mendukungku penuh-tanpa ada embel-embel lainnya.
Soal perasaanku ke Jungwoo, sementara ini aku masih menganggapnya teman-tapi aku nyaman. Aku belum yakin untuk menganggapnya lebih dari itu, karena luka dari Jungkook yang masih membekas. Rasanya terlalu cepat kalau aku udah move on lagi.
Aku membuka pintu kamarku dan merebahkan tubuhku diatas kasur. Aku baru ingat soal bajuku dan barang-barang yang ada di apartemen Jungkook. Aku harus mengambilnya secepat mungkin-dan menghindari Jungkook ada di apartemennya. Tapi kapan? Selama dua hari kedepan, aku masih disibukkan dengan pemotretan salah satu brand terkenal dengan model Park Jihyo.
■ ■ ■
Sekitar jam tujuh lebih delapan belas menit, aku melihat mobil Jungwoo yang sudah terparkir di depan rumahku. Dia bahkan lebih rajin daripada aku yang masih duduk di kursi meja rias.
Aku pergi ke luar rumah dan menemuinya setelah selesai menguncir rambutku. "Lo nggak ada photoshoot hari ini?" tanyaku saat menangkap sosok Jungwoo yang tengah berdiri disamping mobilnya. Jungwoo menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️photograph ; sinb + jungkook
Fanficjungkook x sinb 180716 #1 in sinkook 180911 #1 in hwangeunbi 190425 #1 in eunbi