22

1.6K 191 3
                                    


Eunbi menahan napas. Ia melirik kedua lelaki di hadapannya yang saling menatap tajam lawan bicaranya. Seharusnya Moonbin tidak lupa mengunci pintu rumah. Tidak ada yang bisa memprediksi soal kedatangan Jungkook ke rumah dan memergoki Moonbin yang tengah tertidur pulas diatas paha Eunbi.

"Gue cuman tidur. Apa salahnya?"

Jungkook mendecak lalu mengusap wajahnya kasar. "Lo seharusnya sadar diri,brengsek. Eunbi itu pacar gue."

Hening.

Sedetik kemudian, Moonbin tertawa sambil menoleh ke arah Eunbi. Tawanya lebih seperti mengejek. "Pacar? Gak salah?"

Eunbi terdiam. Sama sekali tidak tertarik menjawab ucapan Moonbin atau tatapan bingung Jungkook. Ini jelas bukan salah siapapun. Eunbi tidak pernah menganggap Jungkook pacarnya, begitupula ia menganggap Moonbin.

"Dilihat dari sisi manapun, kayaknya gak ada bukti yang menunjukan kalau lo pacarnya Eunbi, Jungkook." Moonbin menyandarkan tubuhnya ke sofa lalu menyisir rambutnya ke belakang. Wajahnya tidak semerah sebelumnya. Emosinya sudah sedikit mereda.

Jungkook membisu. "Am I wrong, Hwang Eunbi?" tanya Moonbin santai.

"Sorry, Jungkook. We're not more than friend. Aku-"

"Hwang, seriously?" Jungkook menatap Eunbi tidak percaya. Yang ditatap hanya bisa menghela napas panjang. Sungguh, ia tidak pernah menyangka kalau masalahnya akan serumit ini. "Hwang. Jawab."

Eunbi menggigit bibir bawahnya lalu mengangguk pelan. Raut wajah Jungkook berubah seratus delapan puluh derajat. Ia kecewa. "Setelah semua aku lakuin buat kamu? Setelah semua waktu aku luangin cuman buat nengokin kamu? We're not more than that?"

"Aku nggak pernah nyuruh kamu buat lakuin itu, Jeon Jungkook."

"H-Hah?"

Jungkook menyeka keringat di dahinya. Sedangkan Eunbi menunduk dalam. Ia tidak berani menatap mata Jungkook. "Aku gak pernah nyuruh kamu. So, ini bukan salah aku kan?" tanya Eunbi sambil mendongak. Matanya memerah. Sebulir air mata mulai mengalir pelan di pipinya.

"L-Lo cuman mainin gue?"

"Bagus kalau lo udah paham sendiri."

Jungkook mencengkram rambutnya keras. Ia benar-benar tidak pernah tahu kalau Eunbi akan sejahat ini pada perasaannya. Tapi, Eunbi tidak akan melakukan ini kalau Jungkook tidak pernah melakukan hal yang sama,kan?

"Aku tulus sayang sama kamu. Tapi kamu malah mainin aku,Hwang?" Jungkook menghadapkan tubuhnya ke arah Eunbi.

Eunbi tetap konsisten pada pendiriannya. Jeon Jungkook memang harus diperlakukan seperti ini supaya sadar. "Jungkook, aku butuh sendiri."

Lelaki itu tetap diam. Ia menatap gadis yang dulu pernah menjadi kekasihnya itu dengan tatapan kecewa. Setahunya, Eunbi yang ia kenal tidak pernah sejahat itu. "Tapi, kenapa? Kenapa kamu-"

"Jeon, walaupun wujud tindakan aku memang kelihatan kalau aku udah maafin kamu, tapi, perasaan aku gak sebodoh itu. You broke my heart. Dan kamu datang semudah itu lalu bilang maaf." Eunbi menarik napas sebentar lalu melanjutkan kalimatnya.

"Setelah semua waktu aku luangin cuman buat ketemu kamu? Setelah pekerjaan aku relain demi hubungan kita? Setelah aku rela dikatain semua orang demi perasaan Eunha? Kamu lamar dia."

"Dan aku kecelakaan. Kaki aku lumpuh. Kamu putus sama Eunha, lalu datang lagi ke aku. Without any regrets. Maaf tapi, aku nggak mau kamu sayang sama aku karena kasihan dan rasa bersalah kamu."

✔️photograph ; sinb + jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang