Pelangi Datang

20.2K 844 8
                                    

Pagi ini Aura harus bersekolah untuk pertama kalinya setelah liburan panjang.

"Auraaaa!! Auraa Scienta Wijaya!!" Audi memanggil dari bawah

"iya mah, sebentar yaa. aku lagi siap-siap" Aura menyahut dari atas

"Sevio, antar Aura ya. Papa ada meeting penting nih, biasalah urusan money. kamu maukan?" Sevenio mengangkat alisnya 1

"hahaha siap dah, yang penting mah jalan dah nih" Sevio tertawa sambil menunjuk dompetnya

"Bang! Ayo berangkat, Aura males sarapan dirumah, soalnya Aura lagi mau bubur didepan sekolah itu" suara Aura yang sedang berjalan ditangga

"bener nak?" Audi menyahut

"iya mamiiiiii" Aura menjawab. Ya, Aura kalau ada maunya selalu memanggil Mami kepada Audi tapi kalau tidak ada maunya ia memanggil Mama

"kebiasaan deh kamu, yaudah sana. ngomong-ngomong cantik banget deh anak mama, mentang-mentang hari pertama sekolah mau keliatan cantik ya?" Audi meledek

"paling Mang Udin ma, tukang bubur yang nanti mau di samperin Aura" Sevio menyahut

"rese deh mama sama abang! ayo ah bang! dah mamaa!!" Aura dan Sevio bersalaman dan berpamitan.

———

"jangan makan sembarangan ya Aura, lu sakit gua males rawat." Sevio bernasihat

"iya abang, siap!" Aura menjawab dengan tangan hormat

Tiba-tiba satpam datang dan menyapa mereka

"eh neng Aura sama mas Sevio lagi diem-diem bae disini. udah ngopi belum? haha masuk mas sini masa nganter doang" Pa Budi mengajak

"oh iya pak, makasih hehe. saya nganter Aura doang ini. Pak dia udah punya pacar belum?" Sevio kepo!!

"neng Aura? belum atuh, gimana mau punya pacar orang dia teh di perpus mulu sama kayak Mas Sevio dulu" Pa Budi menjawab

"ih abang ngapain sih nanya gituan, dah ah sana pulang, dah abang!" Aura berlari meninggalkan Pa Budi dan Sevio sambil membawa bubur yang ia beli

———

"eh Aura bawa apa itu? bubur? uuu anak kecil makan bubur yah? iyah? lucunyaa ii" suara Dimas, ia adalah lelaki yang menyukai Aura

"ribet."

"Aura lucu banget ciii sinii, jangan diperpus terus. Dingin bettt di perpus aa gakuat. Ntar aa beku, apalagi liat Aura yang kecil kayak es batu, gemesin" Dimas masih berusaha

"gajelas."

"jangan ganggu." suara seseorang yang belum pernah terdengar oleh Aura

"ye lu ngapain? gua lagi deketin Aura" Dimas menjawab

Namun Aura masih diam melihat laki-laki yang datang ini.

"sana. gua disuruh jagain dia" suara dingin laki-laki itu menyuruh Dimas pergi

"ye badak gajelas. gua kasi otot-otot geliga kepanasan lu!" Dimas pun pergi.

"gapapa?" tanya lelaki itu "Farrel" sambungnya sambil mengulurkan tangan yang maksutnya berkenalan

"hah? nama gua Aura bukan Farrel" jawab Aura

lelaki itu menggerakan matanya kebawah 2x

"hah? oh? oh!!!!!!!" teriak Aura karena ia mengerti yang dimaksud Farrel

"Aura Scienta Wijaya" dibalasnya uluran tangan Farrel.

"Scienta? Kayak nama sekolah disini" sahut Farrel

"hah? ah nggak. kebetulan aja" Aura tidak menggubris karena tidak ada yang boleh tau bahwa ia anak pemilik sekolah ini selain pengurus sekolah

"dah ya, gua kekelas dulu." perginya Aura

"lucu." suara hati Farrel

THE CUTE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang