Sebuah Proses

7.2K 245 37
                                    

Hari Senin. Hari dimana menurut murid sekolah adalah hari menyeramkan. Upacara, berdiri lama di lapangan, serta panas maka itulah sebabnya para murid membenci hari Senin.

Dan hari ini adalah hari pertama dimulainya proses menjauhi seseorang yang saat ini masih berada di dalam hati dan pikiran Farrel, yaitu Aura.

Farrel harus bisa menjauhi Aura disekolahnya. Tidak boleh terlalu dekat. Tidak boleh berbicara banyak. Tidak boleh mengantarkan pulang dan masih banyak lagi. Karena hal-hal tersebut dapat membuat hati dan pikiran Farrel bisa berubah sewaktu-waktu. Berubah untuk tidak menjauhinya.

"ra! topi lu mana?" tanya Eci kepada Aura yang tidak memakai topi saat mau upacara, padahal upacara sebentar lagi akan dimulai.

"gatau ci, gada dirumah. aduh bisa dihukum nih gua" jawab Aura gelisah.

Aura sedang gelisah karena ia tahu bahwa murid sekolah harus mengenakan seragam lengkap jika diadakan upacara. Jika tidak, di pisahkan dari barisan dan di permalukan di depan teman-teman.

Dimas yang melihat keadaan Aura seperti itu segera memberikan solusi.

"ra, mending lu beli topi di koperasi! buru!" ucap Dimas

"duh Dimas.. belum buka kali koperasi masih pagi nih!" jawab Aura

"hmmm terus gimana dong lu bisa dihukum nih" ucap Dimas frustasi

Aura diam. Masih memikirkan bagaimana caranya. Apakah ia harus pura-pura sakit agar dibawa ke UKS?

"nih pake aja topi nya, gua masih ada lagi" ucap seseorang yang menyodorkan topi tersebut kepada Aura

"Farrel! Thanks, lu emang yang terbaik! Makasih banget ya!!" ucap Aura senang

Farrel hanya tersenyum lalu meninggalkan Eci, Aura dan Dimas. Tapi tanpa mereka tahu, Farrel berbohong. Farrel tidak ada topi lagi selain itu. Itu adalah topi satu-satunya. Dan topi tersebut sudah diberikan kepada Aura.

Sekarang? Tunggu saja Farrel dipisahkan dari barisan teman-temannya dan di bawa kedepan untuk dipermalukan.

———

Suasana upacara pun berjalan dengan khidmat. Belum ada guru yang menyadari bahwa ada seorang murid laki-laki yang tidak mengenakan topi saat upacara.

Tiba-tiba ..

"sini kamu! gapake topi bisa baris seenaknya disini? maju! sana!" ucap salah satu guru yang mengawas jalannya upacara

Farrel pun maju kedepan lapangan. Semua mata melihat. Farrel malu. Belum pernah ia seperti ini di sepanjang hidupnya. Farrel melihat pandangan-pandangan mengejek karena hanya masalah sepele yaitu tidak mengenakan topi saat upacara.

Aura terkejut.

"Farrel? Katanya tadi ada topi dua, gimana sih!" ucap Aura kesal sendiri

Aura melihat Farrel. Melihat dari atas sampai bawah. Bagaimana bisa laki-laki yang sedang dipandang ini berbohong kepadanya? Hanya untuk menyelamatkan orang lain?

Selesai upacara, Aura berniat akan menghampirinya. Bukan untuk berterima kasih, tetapi memarahinya karena bisa-bisanya berbohong! Aura benci itu.












Hai! Maaf ya telat update.
Telat banget malah :(
Namanya juga anak sekolah pasti sibuk sekolah nih! Maafin yaa!!
Diusahain deh mulai sekarang bakal rajin update. XOXO

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE CUTE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang