Aura memasuki kelasnya dengan senyum merekah di bibirnya yang membuat Eci heran
"kenape lu?" tanya Eci
"kenapa apanya?"
"seneng amat tuh muka, bagi-bagi dong sabi kali.."
"sabi apaan, ci?"
"sabi itu bisa, cuma dibalik"
"ouch" jawab Aura nyolot
"dih lu gua tanya kenape seneng? jawab euy!" pinta Eci sembari menggebrak mejanya
"Ya Salam. Terkejoet"
"cepet ah ra"
"gua abis menang kuis"
"kuis apa?"
"ada deh, pokoknya nyaman dihati"
"ngomong-ngomong tentang hati. gua punya tebak-tebakan. mau kaga?"
"apa ci? mau dong gua kan pinter akan semua tebak-tebakan"
"jauh dimata, dekat dihati.. apaan coba?" tanya Eci
"hmm cintaa" jawab Aura sembari menunjukkan tangannya yang membentuk love
Eci yang mendengar jawaban Aura hanya memandangnya dengan jijik
"ngomong sono ama tembok, cinta-cinta aje idup lu" Eci menjawab sambil melempar penghapus ke hidung Aura
"ih terus apa dong??"
"usus lah"
"usus dimana emang? bukannya di sini?" tanya Aura sambil menunjuk puser atau udelnya itu
"kalo usus disitu, berak sekebon gua ra"
"buset banyak banget dah sekebon, seWC aja susah disiram apalagi sekebon" jawab Aura polos
"bodoamat gua mau tidur"
Eci lelah menghadapi temannya itu, lalu ia hendak tertidur sambil melipat tangannya dimeja lalu dijadikan bantal untuk kepalanya.
Sementara, Aura sedang bermain game di handphone nya. Ia bermain cooking mama. Sangat bocah sekali permainannya.
———
Farrel sedang melihat sepatu Aura yang digenggamnya. Lalu ia menaruhnya disamping sepatu yang ia kenakan. Ingin melihat seberapa kecil kaki Aura menurut Farrel.
Saat dilihat, ternyata sepatu Aura setengah dari sepatu Farrel. Kalau bisa diperkirakan ukuran Aura 35 sedangkan Farrel 40.
Ya Farrel tidak terkejut, karena Farrel tau tubuh Aura sangatlah mungil, kecil dan menggemaskan. Tubuhnya saja hanya sedada Farrel.
"kecil amat tuh kaki Aura, itu kaki die apa kaki hamster?" tanya Nata seenaknya
"hamster"
"hahaha galucu" jawab Nata tertawa lalu diam kembali
"gua balikin nya gimana ya, Nat?"
"lu puter aja tuh sepatunya, udah deh kebalik"
"bukan dibalik gitu, dikasih ke Auranya gimana?" tanya Farrel yang memanjangkan pertanyaannya agar Nata mengerti
"lu dateng kekelas, kasih"
"udah?"
"iya udah rel, idup tuh gampang tapi manusianya aja yang bikin susah"
"sotau lu"
"contohnya aja indomie, dimakan mentah kan bisa ngapain harus direbus dulu? kan itu namanya nyusahin. yang tadinya gampang jadi susah"
"rebus doang apa yang susah?"
"apa coba?"
"ya apa, Nat? Gua tanya lu"
"kalo lu nanya, berarti gua harus jawab?"
"iyalah"
"berarti kalo gua nanya, lu juga harus jawab?"
"iya"
"yaudah, rebus doang apa yang susah?"
"gajelas lu Nat"
"gabisa kan? gua juga gabisa jawabnya"
"ya gausah ngomong" jawab Farrel yang sudah sebal
"kenapa?" tanya Nata
"apanya?" jawab Farrel
"bagaimana?" sahut Nata
"mengapa?" sahut Farrel
"siapa?" tanya Nata
Saat Farrel hendak menjawab, baru ia mau mengeluarkan suaranya dari mulutnya Nata lalu menjawab "YANG NANYAAAAA"
Farrel sudah kena 2 kali oleh Nata. 2-0 menurut Farrel. Ia akan membalas dendam ulah temannya itu. "migrain gua ngadepin nata de coco" ujar Farrel

KAMU SEDANG MEMBACA
THE CUTE GIRL
Teen Fiction"lucu." ucap Farrel -- "stress" ucapnya lagi -- Itulah pandangan dan ucapan dari lelaki bernama Kelvinio Rakha Farrel. Ia mengatakan ucapan itu kepada gadis kecil yang ceroboh dan selalu bertingkah kekanak-kanakan. Gadis itu bernama Aura Scienta Wi...