Part 22

6.3K 1K 73
                                    


Jimin, Taehyung dan Jungkook bergegas berlari menuju flat Hana setelah gadis itu mengabari lewat pesan jika kedua orang tuanya sudah kembali ke Busan. Tapi ada yang aneh dari isi pesan gadis itu, Hana bilang ketiganya bisa kembali dan mengambil barang-barang mereka. Pintu flatnya pun tidak ia kunci jadi mereka bisa langsung masuk. Kenapa jadi terasa aneh begini?

"Hana?"

"Hanaaa..."

"Noona.. dimana?"

Ketiga hybrid itu langsung berteriak memanggil-manggil nama sang betina begitu memasuki flat, tapi tidak ada sahutan sama sekali. Sebenarnya Hana pergi kemana? Pun Jimin dan dua hybrid lainnya buru-buru memeriksa kamarnya. Berharap sang betina sedang tertidur di kamarnya. Tapi sekali lagi, Jimin dan dua hybrid lainnya harus menelan pahit harapannya.

Hana tidak ada. Pergi entah kemana. Hanya meninggalkan sepucuk surat di salah satu meja yang ada. Lemarinya telah kosong, tidak ada lagi baju-baju Hana, pun buku-buku kuliah yang biasa Hana baca juga sudah tidak ada lagi di meja belajarnya. Semuanya sudah bersih seperti direncanakan.

"N-noona.." lirih Jungkook, hampir menangis saat hanya menemukan surat dari Hana bukan betinanya langsung. Jungkook sudah tau kejadian selanjutnya, hal ini sudah biasa ia tonton di drama-drama. Sang gadis pergi begitu saja meninggalkan prianya dan tidak akan kembali lagi.

Tidak ingin berlarut-larut dalam kebingungan yang mencekik ketiganya, Jimin dengan segera membuka suratnya lebar-lebar. Membiarkan dua hybrid lainnya untuk ikut membacanya.

Uh.. hai! Jiminie, Taehyungie dan Jungkookie.

Jika kalin membaca surat ini, itu artinya aku sudah kembali ke kampung halamanku, Busan. Maaf ini terlalu mendadak, tidak sempat berpamitan pada kalian juga. Tapi— aku tidak bisa! Aku akan menangis kencang jika melihat kalian. Aku.. tidak ingin melihat kalian lagi. Tidak ingin membuatku goyah akan keputusan yang telah ku ambil ini. Maaf tapi aku benar-benar tidak bisa memilih salah satu dari kalian.

Apa kalian ingat, dulu aku pernah bilang akan mencintai kalian ketiganya tanpa meninggalkan salah satunya dan ya aku berhasil. Tidak maksudku kalian yang berhasil. Kalian benar-benar berhasil membuatku untuk jatuh cinta pada kalian bertiga. Jiminie, Taehyungie dan Jungkookie.. dulu aku terlalu malu untuk mengatakannya tapi— AKU MENCINTAI KALIAN!

Terima kasih! Terima kasih sudah memberikanku banyak cinta yang tulus, membuat hari-hariku penuh warna dan terasa lebih hidup. Kalian benar-benar membuatku merasa seperti gadis yang istimewa. Merasa paling sempurna hingga ingin menyombongkan diriku kepada dunia. Terima kasih banyak Jiminie, kau yang mengawali semuanya, membuat sesuatu yang tidak nyata menjadi nyata di hidupku. Terima kasih Taehyungie, kau berhasil membuatku tersenyum dengan cara konyolmu sendiri. Tapi kumohon kurangi tingkat kemesumanmu itu! Dan terakhir terima kasih Jungkookie, noona akan selalu mencintaimu. Jadilah pejantan yang tangguh, jangan menangis lagi! Aku menyayangi kalian semua.

Tapi kupikir takdir kita berbeda. Seberapa keras aku berusaha agar bisa bersama kalian takdir berkata lain. Aku tidak bisa menjadi pendamping kalian, tidak bisa menjadi betina yang akan memberikan kalian anak-anak yang lucu seperti keinginan kalian. Tapi aku selalu berdoa agar kalian akan benar-benar mendapatkannya. Seorang betina cantik, baik hati, dan menyayangi kalian dengan tulus melebihi diriku.

Ah, sepertinya sudah terlalu panjang aku menulis. Jaga diri kalian baik-baik. Jangan sering bertengkar lagi! Aku mencintai kalian.


-Hana


"Noona.. hiks.. hiks.."

"Ha—na.."

"Hanaa... huaaaaa.."

Dunia ketiga hybrid itu terasa runtuh dalam sekejap. Betinanya benar-benar pergi meninggalkan ketiganya. Membawa perasaan cinta yang ketiganya tanamkan pada Hana, berharap akan memetik buahnya nanti tapi sekarang hilang. Sudah tidak ada lagi. Inikah garis takdir untuk ketiga hybrid itu? Mencintai, dicintai lalu berpisah.

[]

SEVEN WAY HYBRID✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang