"Noona jahat sekali!"
"Iya, maafkan Noona, ya?"
Jungkook menangis kencang hidungnya bahkan sudah sangat merah sekali karena terus menangis kala Hana menjelaskan semua rencananya pada para hybridnya. Awalnya Taehyung marah besar, menuduh Hana pergi untuk mendapatkan pejantan yang lebih tampan darinya, apalagi setelah melihat Seokjin, langsung mencak-mencak kesal.
Jimin beda lagi, hybridnya yang satu itu justru terlihat lebih tenang kendati ingin meluapkan amarahnya. Tapi tentu, Jimin tidak akan pernah bisa marah pada Hana. Memilih untuk menerima dan mulai mengakrabkan diri dengan Hoseok.
"Noona pergi lama sekali, Kookie ingin mati saja rasanya saat Noona pergi. Tidak ada yang memasak lalu tidak ada yang mengusap sayang kepala Kookie lagi." Jungkook berceloteh seraya memeluk erat lengan kanan Hana, sementara yang kiri tetap dipeluk erat oleh Seokjin. Hybridnya yang satu itu tidak ingin melepaskannya meskipun melihat Jungkook yang sudah menangis kencang.
"Maafkan Noona, Kook."
"Kau tidak mau meminta maaf padaku?!" seru Taehyung setengah berteriak. "Aku mencarimu sampai ke rumah semut, Hana! Hatiku sakit, Jimin juga, iya kan, Jim?"
Jimin menoleh ke arah Taehyung, lalu menatap sekilas ke arah Hana. Tentu saja hatinya sakit, ingin menangis kencang juga seperti Jungkook karena merasa terhianati.
"Hana pasti punya alasan, Tae." Jimin tetap tidak mampu mengeluarkan kemarahannya.
"Ah kau selalu saja begitu! Hana itu salah, Jim! Lihatlah, dia malah asik bermesraan dengan pejantan lain. Memang tiga tidak cukup, Han?!"
Hana diam, wajar jika para hybridnya marah. Dia salah. Salah sekali.
"Bisa diam, tidak?! Dia, kan, sudah meminta maaf, bodoh!" Yoongi bersuara, lantang dan tegas sekali hingga membuat nyali Taehyung ciut seketika. "Kalau ingin marah padaku saja. Aku yang memaksanya untuk bertahan dengan kami di desa."
Lalu semuanya berubah hening, Taehyung tidak berani marah lagi. Padahal dia marah karena sayang pada betinanya, takut terjadi sesuatu pada sang betina.
"Sudah, ayo bersiap Tae, Kookie," seru Jimin seraya berdiri dari kursinya.
"Bersiap apa?" tanya Taehyung.
"Apalagi. Tentu saja bersiap untuk mengikuti audisi. Kau tidak dengar? Hana ingin kita menjadi bintang idola yang mendapatkan banyak cinta dari penggemar agar kita dapat berubah menjadi manusia yang sempurna. Jangan membuat perjuangan Hana menjadi sia-sia."
Hana tertegun, Jimin tetap hybridnya yang paling dewasa. Menutupi rasa sakitnya dengan sikap bijaksananya.
Maafkan aku, Jim, batin Hana.
Jungkook ikut berdiri, mengangguk cepat lalu bersuara riang, "Ayo, Hyung! Semua demi kita dan Hana Noona. Kookie ingin jadi pria yang baik untuk Noona. Biar semakin disayang terus Noona semakin cinta. Kalau cinta nanti pasti menikah!"
Tidak ingin ketinggalan Seokjin ikut berdiri bersemangat.
"Yak, aku juga ingin!" Seokjin memandang lekat pakaian Jungkook dan dua hybrid lainnya yang berasal dari Seoul. "Pakaian kalian bagus. Boleh aku pinjam satu? Aku harus terlihat berkali-kali lipat tampan saat audisi nanti."
Jungkook ingin menolaknya mentah-mentah, takut saingannya mendapatkan sang betina semakin banyak. Tapi Hana selalu bilang harus berbagi, tidak boleh pelit kalau mau disayang, jadi dengan terpaksa ia mengangguk, memperbolehkan Seokjin dan hybrid lainnya untuk meminjam pakaiannya.
Diam-diam Hana tersenyum kecil, sepertinya para hybridnya akan menjadi keluarga yang saling menguatkan nantinya. Tugasnya akan segera berakhir, ia dapat melepaskan para hybridnya dengan senyuman di bibirnya.
Semoga kalian berhasil!
***
"Hyung, sepatuku!"
"Handphone siapa yang tertinggal ini?!"
"Hey, itu makananku!"
"Cepat bersiap, tinggal tiga menit lagi!"
"Noona, makeupku sudah selesai belum?"
"Aku lelah!"
"Cepat, cepat, cepat, man!"
Suasana begitu riuh, tujuh pria yang benar-benar telah menjadi manusia yang sempurna itu begitu sibuk tapi tetap bersemangat untuk menyelesaikan jadwal padatnya lalu segera kembali ke dorm, semuanya lelah tapi masih ada cinta yang harus dibalas ketujuhnya. Terutama satu cinta yang mendukung mereka hingga lima tahun masa debut. Sosok wanita yang ikut berteriak dan memegang tongkat bercahaya bersama para penggemar grup idola hybridnya.
Sudah tidak ada lagi hybrid, yang ada hanya tujuh pria tampan yang begitu dicintai dunia. Tapi bagi Hana, ketujuhnya tetap hybridnya. Tujuh hybrid yang kini bisa ia miliki ketujuhnya bersama orang-orang yang ikut memberikan cintanya pada manusia sempurna itu.
"Ayo cepat! Para Noona telah menunggu, Hyung!"
"Hey, kau yang paling terlambat bangun tadi, Kook!"
"Tidak, itu Suga Hyung!"
"Itu karena aku membuat lagu untuk Hana, bodoh."
"Hana tidak akan menyukainya, Hyung. Hana suka pakaian yang kubelikan."
"Hana akan bosan. Kau membelikannya hampir setiap hari. Hana lebih suka masakanku!"
"Tidak, tarianku!"
"Hati baikku!"
"Kepintaranku!"
"Kalian salah, Hyung. Noona hanya menyukaiku!"
Setidaknya beberapa kali mereka akan kembali bertengkar meski sudah hidup dalam satu atap bertahun-tahun seperti sebuah keluarga. Tapi bukankah keluarga memang seperti itu? Bertengkar lalu menunjukkan besarnya rasa sayang yang saling menguatkan.
-END-
Sudah selesai beneran yaa. Akhirnya, *elapkeringet😥
Terima kasih banyak teruntuk kalian yang selalu meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini. Menunggu lama di tengah-tengah ketidakpastian akan diteruskan atau tidak. Ini satu-satunya fanfiction yang berulang kali ingin kuhapus, ingin berhenti, dan segala macam lainnya. Tapi pada akhirnya kulanjutkan karena kalian yang masih menunggu dan menerima bagaimana pun endingnya.
Jujur aku terharu 😭 terima kasih guys, aku tidak mampu berkata-kata. Semangat dari kalian luar biasa memberikanku energi untuk melanjutkan ini ♥ sejujurnya kalo kalian baca dari awal ini lucu sekali 😂 lucunya karena cerita ini aku buat pas awal-awal buat akun wattpad, anggaplah ini salah satu cerita pertamaku, berawal dari judul CALICO, THREE WAY HYBRID, FOUR WAY HYBRID hingga akhirnya jadi SEVEN WAY HYBRID pokoknya sungguh super-super berkesan meskipun banyak keanehan pengetikan 😂
Ngomong-ngomong tolong diselesaikan membacanya secepatnya ya, hari sabtu atau minggu mungkin sudah ku unpublish. Sejujurnya aku sedikit gak percaya cerita absurd seperti ini pun ada yang mau plagiat wkwk tapi ya terima kasih loh berarti ceritaku berkesan dihatimu 😂tapi tetap saja alangkah baiknya buat karya hasil sendiri meskipun berulang-ulang kali mencak-mencak karena tidak tahu apa yang mau diketik, usaha tidak akan mengkhianati hasil kok, semangat!
Pokoknya terima kasih banyak semuanya, love love love you so much! Kedepannya aku pasti akan membawa cerita yang lebih menarik dan layak dinikmati (semoga) see you next time ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN WAY HYBRID✓
FanfictionTentang Hana yang bertemu seekor hewan berbulu yang mengaku sebagai Hybrid lalu bertambah menjadi tiga Hybrid hingga akhirnya menjadi tujuh Hybrid. Bisakah Hana mengurus ketujuhnya, atau haruskah ia membuang salah satunya? Copyright © Vdr_wings 2018