Hana terus mengaduk masakkannya dengan bibir yang sesekali menggerutu kecil. Hari ini ia sedikit terlambat bangun karena semalaman tidak bisa tidur, terus memikirkan permintaan ketiga hybridnya tentang kawin.
Gila. Memang kawin seenak apa sih sampai mereka terus menekan Hana, bertanya sepanjang waktu kapan gadis itu siap memberikan jatah untuk ketiganya. Hana bukannya tidak mau, hanya belum siap dan tidak yakin untuk memberikannya. Alasannya mudah, Hana belum lulus kuliah juga belum mendapatkan pekerjaan yang bagus. Ya walaupun Hana yakin ketiga hybridnya lebih dari mampu untuk membiayai kehidupannya.
Tapi lebih dari itu Hana lebih takut dengan reaksi kedua orang tuanya begitu ia membawa ketiga hybridnya dan mengatakan jika mereka adalah pejantannya yang akan menjadi suaminya. Gila. Bisa digantung ia oleh Ibunya karena terlalu serakah pada pria tampan.
Tangan terampilnya dengan cekatan manata setiap masakan yang ia buat. Pun kedua hybridnya; Jimin dan Taehyung langsung menghampirinya begitu mencium harum masakan yang menggugah selera.
"Woah daging!" pekik girang Taehyung begitu melihat makanan yang tersaji di meja makan. Daging, makanan kesukaan Taehyung.
"Tidak ada ikan Han?" tanya Jimin menatap kurang berselera pada makanan di atas meja. Jimin jelas jauh lebih memilih ikan ketimbang daging. Ikan itu makanan yang paling ia cintai. Tentunya setelah cintanya pada Hana.
"Maaf, tidak ada Jim. Aku lupa membelinya kemarin. Nanti pulang dari kampus aku akan langsung membelinya," lirih Hana yang langsung mendapat anggukan lemas dari Jimin.
Sepertinya pagi ini Jimin harus rela memakan makanan favorit Taehyung. Tidak buruk, hanya kurang nikmat.
Hana tersenyum lembut melihat Jimin mau memakan masakannya walaupun itu bukan menu favoritnya. Setidaknya ia tidak sia-sia bangun terburu-buru untuk memasakkan ketiga hybridnya sarapan. Tapi tunggu dulu. Tiga hybrid?
Satu... Dua..
"Eh, dimana Jungkook-ie?" tanya Hana begitu menyadari jika salah satu hybridnya tidak ada. Kelinci besarnya yang selalu siap duduk di meja makan begitu mencium aroma masakan tidak ada. Hilang entah kemana.
Taehyung yang sedang melahap makanannya sontak berhenti sejenak. "Aku tidak tahu. Semalam Jungkook-ie pergi ke kamar sebelah untuk bermain game tapi sampai sekarang belum keluar juga," jawabnya.
Jungkook memang sering mengendap-endap keluar kamar untuk bermain game semalaman. Tapi bocah itu tidak pernah telat duduk di meja makan menunggu makanan masak.
"Aku akan mengeceknya sebentar. Mungkin ia ketiduran," ujar Hana sebelum melangkah pergi ke kamar sebelah.
"KYAAAA!!!!"
Pekikan kencang Hana membuat Jimin dan Taehyung sukses tersedak seketika. Gadis itu suka sekali berteriak di waktu yang tidak tepat hingga membuat hybridnya terkejut bukan main. Dengan cepat Jimin dan Taehyung segera bergegas menemui betinanya untuk memastikan bahwa Hana baik-baik saja.
"Hana, kau kenapa? Apa ada sesuatu hingga membuatmu berteriak?" tanyanya Jimin sesampainya di hadapan Hana.
"Iya, kau kenapa Han? Apa ada rampok? Di mana, cepat katakan biar ku cabik-cabik hingga hancur," sahut Taehyung.
Pokoknya, jika sampai yang menyentuh atau menyakiti betinanya, Taehyung pastikan tubuh tersangka itu akan ia potong-potong hingga kecil dan memberikan dagingnya untuk teman-teman macannya di kebun binatang. Taehyung harus berbagi pada sesamanya.
"J-jung—kook. Tubuhnya.. itu.." jawab Hana terbata seraya menunjuk ke arah kasur tempat Jungkook tergeletak tidak berdaya. Jimin dan Taehyung mengikuti arah telunjuk Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN WAY HYBRID✓
FanficTentang Hana yang bertemu seekor hewan berbulu yang mengaku sebagai Hybrid lalu bertambah menjadi tiga Hybrid hingga akhirnya menjadi tujuh Hybrid. Bisakah Hana mengurus ketujuhnya, atau haruskah ia membuang salah satunya? Copyright © Vdr_wings 2018