Part 26

6K 870 26
                                    


"Baiklah," sahut Hana setuju.

Bagus, jadilah kucing penurut, Yoongi.

"Cah, sekarang cepat bangun. Bersihkan kamar ini, lalu ruang tengah, dapur, belakang rumah dan gudang. Ah ya, tolong potong rumput yang ada di halaman belakang. Jika sudah, segera kumpulkan kayu bakar, musim dingin akan segera datang. Pokoknya semua harus bersih tanpa debu, jika aku melihat masih kotor sedikit saja maka tidak ada ikan goreng."

Bibir Yoongi sukses melongo mendengar seluruh perintah Hana, bibirnya serasa gatal ingin mengumpati gadis tidak tahu diri yang berani memerintah seenak jidatnya. Tapi tidak jadi, ini demi ikan gorengnya.

"B-baik, akan aku lakukan," jawabnya dengan lesu. Berbanding terbalik dengan Hana yang langsung tersenyum cerah.

Tangan kanan Hana langsung terulur ke arah Yoongi, mengusapi lembut pucuk kepalanya beberapa kali. Berhasil membuat hybrid itu tersentak kaget tapi tidak menolak.

"Terima kasih, ne," ujarnya lalu pergi meninggalkan kamar sang hybrid.

Selepas peninggalan Hana, Yoongi terdiam. Tangannya langsung terulur menyentuh kepalanya sendiri, jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

"A-aku kenapa?" lirihnya.

Sementara itu dari balik pintu kamar hybridnya, Hana tersenyum kecil. Gadis itu memang sengaja mengusap lembut pucuk kepala Yoongi, hybrid menyebalkannya itu dari jenis kucing pastilah suka jika diperlakukan manis seperti tadi. Hana ingat betul dulu Jimin akan berubah menjadi sangat manis dan patuh setiap ia usapi sayang kepalanya seperti tadi, jadi Hana harap Yoongi juga dapat berubah lebih penurut padanya.

***

Hana baru saja pulang dari pasar setelah berjam-jam mencari ikan tuna juga makanan lain untuk hybridnya. Begitu memasuki rumah sang nenek, bibirnya sukses terbuka kagum melihat bangunan tua yang akan di tempatinya beberapa bulan ke depan menjadi bersih dan cantik. Tidak ada debu, barang-barang berantakkan telah tersusun rapih, bahkan dindingnya telah dicat ulang sebagian.

"Oh Hana, sudah pulang?" tanya Namjoon yang langsung menyambut kehadiran betinanya. "Sini, aku akan membantumu membawa barang-barang itu." Namjoon langsung bergerak untuk membantu sang betina membawa belanjaannya, merasa kasihan juga ingin menunjukkan nilai lebihnya agar semakin disayang Hana.

Tapi sialnya, begitu sekantong kertas jeruk berhasil berpindah ke tangannya, jeruk-jeruk itu langsung berjatuhan dari tempatnya. Menggelinding begitu saja, berceceran di lantai kayu yang telah dibersihkan Yoongi sebelumnya.

"O...ow. Hana, aku tidak sengaja."

Hana hanya tersenyum tipis melihat kecerobohan salah satu hybridnya. Seharusnya Namjoon memegang bawahan kantong jeruk agar tidak rusak, tapi cerobohnya hybrid itu justru memegang kedua sisi atasnya.

Sebenarnya ini bukan kecerobohannya yang pertama kali, beberapa waktu lalu Namjoon hampir mengiris tangannya sendiri saat ingin memantu Hana memasak untuk makan siang. Atau saat dirinya menawarkan bantuan kepada Hana untuk mencuci piring dan berakhir memecahkan beberapa piring, itu sebabnya hanya Hoseok yang membantu mencuci piring.

Sedikit banyak Hana jadi tahu jika hybridnya itu sangat ceroboh.

"Tidak apa-apa. Cepat bereskan, ne."

"Ne!"

"Ah ya, di mana Yoongi?" Hana harus melihat keadaan hybridnya yang satu itu, Yoongi pasti sangat kelelahan setelah membersihkan seluruh isi rumah.

"Eng... i-itu..."

Kening Hana mengerut melihat hybridnya yang tampak sedikit gugup menjawab pertanyaannya. Apa ada sesuatu? pikirnya.

"Ada apa, Joon-ie? Apa terjadi sesuatu pada Yoongi?" tanya Hana sedikit khawatir, takut-takut hybridnya pingsan karena kelelahan. Tapi Namjoon justru menggelengkan kepalanya. Membuat Hana semakin bingung dan penasaran. "Lalu, ada apa?"

"Eng... tapi Hana janji tidak akan mengatakannya pada Yoongi hyung, ne?"

"Heh?"

"Janji dulu..."

"Ah, ne... ne. Hana janji, jadi cepat katakan, ada apa?"

Namjoon berjalan mendekat pada Hana, membisik pelan tepat di telinga Hana.

"Hyung sedang tertidur di kamarnya. Yoongi hyung memintaku untuk membangunkannya jika Hana datang karena halaman belakang belum di rapihkan."

Hana mengangguk mengerti dan segera pamit ingin melihat hybridnya itu. Ia tidak marah, Yoongi pasti kelelahan karena pekerjaan yang diberikannya dan terbukti begitu Hana memasuki kamar sang hybrid, Yoongi sedang tertidur pulas dengan bibir yang sedikit terbuka, menggemaskan.

Hana menyejajarkan dirinya dengan Yoongi. Berjongkok dan menatap lebih dekat wajah lelah sang hybrid. Tangannya kembali terulur mengusapi peluh yang ada di kening hybridnya. Hingga tiba-tiba suara yang keluar dari bibir Yoongi berhasil membuatnya tersentak kaget hampir terjungkal ke belakang.

"Miaw..."

Astaga, apa tadi! Yoongi mengigau? Kenapa seperti itu suaranya?!

"Y-yoongi," lirihnya.

Perlahan mata Yoongi terbuka bersamaan dengan namanya yang dipangil lirih oleh Hana. Menatap terkejut kedua bola mata hitam yang sama sedang menatapinya.

"H-hana!" Yoongi tergagap, terkejut telah tertangkap basah karena tidur sejenak. Segera mendudukkan dirinya dengan tegap. "Han, aku tidak tidur, sumpah! Hanya membaringkan tubuhku sebentar. Jangan marah, aku akan segera kembali bekerja. Pokoknya harus tetap jadi memasak ikan gorengnya!"

Yoongi takut dan khawatir jika ikan gorengnya tidak jadi dimasak karena dirinya belum menuntaskan pekerjaannya. Takut Hana marah dan mengangap dirinya malas lalu tidak mau memasak untuknya. Yoongi ingin ikan, pokoknya ikan goreng harus ada malam ini!

Sementara Hana hanya tersenyum geli melihat tingkah Yoongi melupakan perihal suara aneh yang di dengarnya beberapa waktu lalu. Hanya gara-gara ikan goreng hybridnya jadi berubah lebih penurut dan menggemaskan. Memangnya seberapa lama dia tidak memakannya?

"Iya, jadi. Ngomong-ngomong jika kau merasa lelah, tidurlah lagi. Sisa pekerjaanmu dilanjutkan besok saja," ujar Hana merasa tidak tega juga jika harus memaksa seluruh pekerjaan melelahkan itu harus di selesaikan dalam satu hari. "Tapi sebelum itu, pergilah mandi dulu."

"Apa? Tidak! Kita tidak punya kesepakatan soal mandi. Jadi kau tidak bisa meyuruhku untuk mandi!"

Oh oke, baiklah. Hana baru ingat Yoongi hybrid jenis kucing, tidak suka air atau mandi. Tapi bukan berarti Hana menurutinya begitu saja, semua hybridnya harus bersih dan harum. Tidak boleh ada yang jorok.

"Heh? Yak, kau akan tidur dengan keringat seperti itu, hah? Dasar jorok, cepat pergi mandi!"

"Tidak akan, ini tubuhku. Aku berhak melakukan sesukaku. Kecuali jika kau..."

"Jika apa?"

"Jika kau kawin denganku, maka tubuh ini milikmu juga," ujar Yoongi malu-malu. Sementara Hana langsung memalingkan wajah memerahnya.

Sial, ini serangan dadakkan namanya!

[]

SEVEN WAY HYBRID✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang