Part 11

7.6K 1K 43
                                    


Jungkook membawa Hana duduk di sofa ruang tamu. Tidak ingin betinanya menemani Taehyung yang sedang mengalami masa heat-nya.

"Kookie, itu Tae kenapa? Tae terlihat sangat kesakitan, noona tidak tega," lirih Hana.

Jungkook menoleh ke arah Hana dan buru-buru menggenggam tangan Hana dengan eratnya. "Noona, jangan temui Tae hyung! Dia sedang masa heat. Bahaya!"

Hana mengerjap bingung. "Kenapa? Ah ya, dan apa itu heat? Apa itu semacam datang bulan seperti yang dialami wanita?"

Kini gantian Jungkook yang tampak bingung. Datang bulan? Apa itu? Apa bulan turun kebumi lalu berkunjung ke rumah para wanita? pikirnya buntu.

"Kookie tidak tahu maksud noona. Tapi yang jelas saat masa heat noona tidak boleh mendekati si pelaku. Bahaya! Si pelaku bisa saja mengawini noona."

Mendengar kata kawin Hana bergidik ngeri. Gila heat itu penyakit macam apa hingga mengancam kegadisannya seperti itu.

"Apa tidak ada obat yang bisa menyembuhkan mereka? Tae terlihat sangat kesakitan Kookie. Noona benar-benar tidak tega," tanya Hana dengan raut wajah yang luar biasa khawatir.

Jungkook menggelengkan kepalanya tegas. "Tidak ada noona. Saat masa heat yang dibutuhkan hanyalah pelepasan. Saat ini hormon Tae hyung sedang sangat tinggi makanya tadi Kookie membantu hyung dengan meninggalkan satu botol besar lotion baby milik Kookie," jelasnya sedikit membanggakan dirinya.

"Lotion baby? Apa itu bisa membantu?" tanya Hana dengan polosnya.

Jungkook memegang ujung rambutnya terlihat gugup dan malu untuk menjawab. "Em.. ya bisa. Walaupun memang tidak terlalu nikmat."

Mendengar jawaban dari Jungkook, Hana baru mengerti arah pembicaraannya. Wajahnya terasa panas karena malu telah bertanya hal seperti itu.

Dasar bodoh!

"Aku pulang!"

Suara Jimin tiba-tiba memecahkan atmosfer kecanggungan yang terjadi antara Hana dan Junkook.

Hana buru-buru berdiri menyambut Jimin. "Oh kau sudah pulang Jim, tumben?"

Jimin menjatuhkan tubuhnya disofa terlihat sekali jika ia sangat lelah.

"Ya, bos tiba-tiba saja ada urusan dan menyuruh untuk menutup restoran," jawab Jimin apa adanya.

Hana mengangguk mengerti.

"Ah ya tadi aku melihat sepatu milik Taehyung di depan. Dia sudah pulang? Cepat sekali. Bukankah ia bilang akan pulang malam?" tanya Jimin.

"Em.. ya. Tae sudah pulang," jawab Hana sedikit kikuk.

Jimin mengerutkan keningnya. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu selama aku bekerja?" tanyanya terselip nada khawatir.

"I-itu..."

"Tae hyung heat. Dia sedang dalam masa heat, hyung. Makanya aku mengurungnya di kamar dan membawa noona kemari," jelas Jungkook memotong ucapan Hana yang terbata.

Mata Jimin seketika membola terkejut. "Heat? Gila! Sembunyikan Hana. Jangan biarkan si ikan teri itu mengawini Hana duluan," ucap Jimin menggebu-gebu.

"Hyung tenang saja. Aku sudah meninggalkan satu botol lotion baby besar milikku untuk Tae hyung. Dia pasti akan segera menyelesaikan heat-nya," jelas Jungkook.

Jimin berangsur-angsur tenang setelah mendengar Tae akan segera menyelesaikan heat-nya.

"Em.. itu.. apa kalian juga mengalami heat? Maksudku sepertinya aku tidak pernah melihat Jimin kesakitan seperti yang dialami Tae," tanya Hana penasaran.

"Tentu saja kami mengalaminya noona. Jimin hyung pasti bersembunyi darimu saat mengalami heat," jawab Jungkook.

Manik Hana kini menatap Jimin, meminta jawaban darinya. Jimin yang ditatap seperti itu hanya mampu mengangguk malu-malu.

"Eng.. ya. Aku juga mengalaminya, Han. Sebenarnya selama aku heat aku mencuri body lotion milikmu di kamar," jawab Jimin dengan jujur.

Hana tampak terkejut mendengar jawaban Jimin. Pantas saja lotion miliknya cepat sekali habis. Jadi Jimin yang sering menggunakannya diam-diam?

"Yak pantas saja lotion milikku cepat sekali habisnya!"

Jimin buru-buru meminta maaf. "Maafkan aku Hana. Aku terdesak. Lagipula baunya enak. Seperti bau badanmu," ucapnya dengan polos.

"Apa bau Hana noona? Yak!! Hyung kau kenapa tidak memberitahuku. Aku juga ingin! Noona apa merk lotion yang noona gunakan? Aroma apa? Beli dimana? Kookie harus membelinya juga. Beli yang besar dan banyak sekalian. Untuk stok nanti kalau Kookie heat. Rasanya pasti lebih nikmat," ucap Jungkook dengan tidak tahu malunya.

Sedangkan Hana justru tampak malu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya. Malu sekali mendengar para hybridnya berebut lotion yang sering ia gunakan karena baunya sama dengan bau tubuhnya.

"Ah.. iya Jungkook benar! Sepertinya aku juga harus membelinya. Em, mungkin aku juga harus mengajak Taehyung agar dibayarkan. Si teri itu kan kaya, pasti akan membeli banyak bahkan mungkin tokonya akan dibelinya. Aku bisa meminta darinya!" sahut Jimin.

Dasar para hybrid gila.

"Hentikan! Berhenti berbicara tentang lotion! Lebih baik urusi Taehyung sana. Bantu dia kalau perlu. Kasihan dia terlihat kesakitan," pekik Hana.

Jungkook dan Jimin segera menghentikan pembicaraan keduanya tentang lotion. Tapi juga tidak mau menurut untuk membantu dan justru menggelengkan kepala secara bersamaan.

"Tidak mau. Kookie masih normal noona," tolak Jungkook.

Jimin mengangguk-ngangguk setuju. "Benar. Aku juga masih normal, Han. Tidak ingin melihat punya Tae apalagi sampai harus menyentuhnya. Aku kan juga punya! Atau kau ingin melihatnya Han, sebagai bukti?"

"Yak!!!"

Menyesal Hana mengajak berbicara kedua hybridnya. Padahal hanya Taehyung yang sedang mengalami masa heat tapi kenapa kedua hybridnya yang lain juga tertular mesum. Atau hormon ketiga hybridnya memang selalu tinggi?

Hana segera beranjak berdiri, memilih pergi keluar dari flatnya. Mencari udara segar sepertinya lebih dibutuhkannya saat ini.

"Noona mau kemana?" tanya Jungkook saat melihat Hana sedang memasang tali sepatunya.

"Beli lotion," jawab Hana asal tanpa menoleh kearah hybridnya.

"IKUT!!!" jawab Jungkook dan Jimin serentak.

Sementara itu Taehyung yang baru saja menyelesaikan heat-nya kebingungan karena tidak ada orang di flat.  "Uh, kemana mereka semua?" ucap Taehyung yang telah keluar dari kamar dengan menenteng satu botol lotion baby besar milik Jungkook.

[]

SEVEN WAY HYBRID✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang