Part 25

5.6K 828 31
                                    


Hana mendesis kesal mendengar penuturan hybrid berwajah dingin itu. Sebenarnya Yoongi itu jenis hybrid apa, semua hybridnya biasanya suka jika dipeluk olehnya. Tapi pria itu justru lebih memilih makanannya, daebak!

"Hana, jangan dengarkan Yoongi. Seokjin-ie juga lapar, tapi lebih suka pelukan hangat Hana," ujar hybrid sang pemilik punggung lebar yang masih dipeluknya. Kim Seokjin benar-benar dapat meredakan amarahnya hanya dengan kata-kata manisnya.

"Eoh, tidak apa-apa, Seokjin-ie. Aku baik-baik saja."

"Tentu saja kau baik-baik saja. Memangnya kami melakukan apa hingga kau kenapa-kenapa, dasar bodoh," sahut Yoongi segera berdiri setelah menyelesaikan makan siangnya. "Ah ya, tolong cucikan piringnya. Aku mau tidur."

Hana mematung diam setelah kepergian salah satu hybridnya. Setelah tadi memaki lalu meminta tolong dicucikan piring bekasnya makan? Wow Hana merasa ingin memukul bibir kurang ajar hybrid bernama Min Yoongi itu.

"Eng... Hana jangan marah, ne. Hoseok-ie akan membantu mencuci piring nanti. Yoongi hyung memang seperti itu pada orang yang baru dikenalnya, tapi lama-lama tidak lagi, kok. Hyung punya hati yang hangat!"

Hati yang hangat? Heol, mustahil!

"Ah ya, tidak apa-apa. Cah, sekarang cepat kalian teruskan makannya. Habiskan, jangan sampai ada sisa," ujar Hana berusaha tetap tersenyum di hadapan ketiga hybrinya, meskipun dalam hati terus menyumpah serapahi hybrid yang tidak tahu diri itu.

"Ne!!!" sahut ketiga hybridnya bersemangat. Setidaknya masih ada ketiga hybrid yang begitu menggemaskan dan mau patuh pada dirinya. Membawa Hana kembali teringat ketiga hybrid kesepiannya yang ada di Seoul.

Apa mereka makan dengan baik?

***

"Hoseok-ie, terima kasih sudah mau membantuku," ujar Hana pada salah satu hybridnya yang sedang membantu membilas piring-piring kotor di sampingnya.

Hoseok tersenyum lebar, biasanya ia juga sering membantu Halmeoni mencuci piring tapi ini berbeda. Di sebelahnya kini bukan lagi wanita paruh baya, melainkan seorang gadis cantik yang diklaim menjadi betinanya. Dengan kedua belah pipi yang sedikit memerah Hoseok menjawabnya, "Ne, tidak masalah. Hoseok-ie justru senang bisa membantu Hana. Halmeoni bilang harus patuh dan mandiri agar disukai Hana. Eng... a-apa sekarang Hoseok-ie sudah bisa disebut mandiri dan patuh?" tanyanya malu-malu.

"Eoh, ne. Hoseok-ie sudah sangat mandiri dan patuh!" sahut Hana.

"B-benarkah? Jadi sekarang Hana sudah suka dengan Hoseok-ie? Berarti sudah bisa minta jatah kawin?!"

Piring di tangan Hana hampir saja terjatuh begitu mendengar pertanyaan yang lolos begitu mudahnya dari bibir hybrid di sebelahnya. Kawin? Mengapa semua hybridnya selalu mengatakan kata laknat itu?!

"Ah itu, eng... kalau itu Hoseok-ie masih harus belajar banyak lagi," jawab Hana dengan kikuk.

Senyum lebar Hoseok langsung pudar begitu mendengar jawaban sang betina, tapi kembali terbit lagi setelah memikirkan hal-hal positif. "Ne, tidak apa-apa. Hoseok-ie akan terus belajar agar segera mendapatkan jatah kawin dari Hana!"

Tangan Hana kembali menyabuni piring-piring kotor yang menumpuk. Seokjin tadi izin padanya ingin memberi makan teman-temannya di kandang dan Namjoon ikut menemaninya, mungkin maksudnya adalah hewan peternakan milik sang nenek. Entahlah, yang jelas Hana mengizinkannya, setidaknya itu lebih baik daripada bermalas-malasan tidur seperti hybrid menyebalkannya, Min Yoongi.

"Ah ya, aku sampai lupa. Apa kalian hybrid dari jenis yang berbeda?" tanya Hana. Gadis itu sedikit penasaran, pasalnya sifat keempatnya sangatlah berbeda jauh. Hoseok misalnya, ia begitu baik dan ceria, tidak seperti Yoongi yang terlihat dingin dan menyebalkan. Kerjaannya hanya bisa membuat darah Hana naik.

"Oh, ne. Kami dari jenis yang berbeda. Tapi dari mana Hana tahu tentang hal seperti itu?"

Hana tersenyum kikuk, "Hanya menebak."

"Ah begitu. kami memang dari jenis yang berbeda. Seokjin hyung itu dari jeni alpaca, Namjoon jenis anjing, aku jenis kuda dan Yoongi hyung dari jenis kucing hitam," jelas Hoseok.

HEH?! KUCING HITAM??? Tidak itu tidak mungkin. Jimin-ie juga dari jenis kucing tapi ia begitu baik, perhatian dan patuh. Tidak seperti si dingin itu. Pasti ada yang salah.

"K-kau yakin? Sepertinya bagian Yoongi salah, maksudku dia pasti bukan dari jenis kucing."

Ya, pasti! Kucing tidak akan semenyebalkan itu.

"Uh? Sepertinya tidak salah, Hana. Yoongi hyung memang dari jenis kucing hitam. Kami sudah tinggal bersama sejak kecil jadi aku mengetahuinya dengan baik. Jika tidak percaya coba saja berikan Yoongi hyung ikan, hyung pasti akan jadi lebih penurut. Itu makanan kesukaannya."

Bagus Jung Hoseok, kau telah membongkar satu rahasia si hybrid dingin itu.

Senyum misterius tiba-tiba terukir di bibir Hana seperti seorang psychopath.

Oh wow, sekarang aku tahu kelemahanmu Yoongi-ssi. Tidak akan ku biarkan bibir pedasmu mengeluarkan kata-kata yang menyebalkan lagi.

***

"Bangun."

"Eng..."

"Yak, ku bilang bangun, Yoongi!"

"Berisik!"

Hana mengadahkan kepalanya, merasa kesal karena sulit sekali membangunkan hybrid satu yang pemalas ini.

"Bangun sekarang juga, Yoongi!!!"

"Pergi, sialan!" bentak Yoongi, kesal karena tidur nyenyaknya diganggu.

Jika saja gadis lain yang mendengar makian tidak manusiawi seperti itu, pasti sudahlah langsung menangis kencang. Tapi tidak dengan Hana, gadis bermental kuat itu masih setia berada di kamar hybrid pemalasnya.

"Baik, aku akan pergi. Well, sepertinya nanti malam aku tidak jadi memasak ikan gorengnya. Baiklah, lanjutkan tidurmu, Yoongi-ssi." Hana bersiap melangkahkan kakinya meninggalkan kamar hybridnya, tapi sebuah tangan langsung mencengkram pelan lengannya. Menghentikanya untuk tidak pergi kemana-mana.

"K-kau bilang apa tadi? I-ikan goreng? Kau mau memasaknya nanti malam?" tanya Yoongi, segera terduduk begitu mendengar makanan kesukaannya disebut.

"Tadinya. Tapi tidak jadi."

"Jangan! Maksudku jangan dibatalkan. Masak saja, tidak apa-apa."

Hana tersenyu miring mendengarnya, sepertinya rencananya kali ini akan berhasil.

"Ah benarkah? Benar tidak apa-apa?"

"Iya benar! Tidak apa-apa. Masak saja yang banyak!" sahut Yoongi cepat.

"Ah tapi sayang sekali, hari ini aku sudah terlalu lelah sehabis mencuci bertumpuk piring kotor tadi. Belum lagi aku harus membersihkan rumah Halmeoni setelah ini. Kau tahu bukan rumah ini sudah terlalu tua dan kotor harus segera dibersihkan. Pasti melelahkan, tidak sempat untuk menggoreng ikan."

Mata Yoongi mengerjap beberapa kali seperti kucing, sudah lama ia tidak bisa memakan makanan kesukaannya karena Halmeoni tidak pernah memasaknya. Wanita paruh baya itu memiliki alergi jika bersentuhan langsung dengan ikan, jadi tidak mau memasaknya padahal Yoongi sangat menginginkannya. Tapi masalahnya Yoongi maupun ketiga hybrid lainnya tidak bisa memasak.

"A-aku akan membantumu. Tapi gorengkan ikan, Hana."

[]

SEVEN WAY HYBRID✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang