5

796 36 2
                                    

WARNING! Typo somewhere.

Lirik mulmed, ada Lalitya, alias Yaya.

Enjoy. And hope you like it.

***

Celliqa terbangun dari tidurnya dengan pakaian lengkap seragam sekolahnya. Di lihatnya jam yang berada di nakasnya, lalu matanya beralih pada memo yang ada di sana.

Dengan langkah lemah, Celliqa menuju ke arah nakasnya dan mengambil memo kecil tersebut.
08xxxxxxxxx. Kalo lo butuh.

Celliqa mengernyitkan dahinya heran, siapa yang menaruh memo di nakas kamarnya?

Dan saat itulah Celliqa tersadar bahwa ia seharusnya tadi berada di bengkel, kenapa sekarang udah ada di kamar?!

Karena ia tingkat kekepoannya itu tinggi, Celliqa segera mendial nomor yang ada di memo tersebut.

"halo?" suara sapaan dari seberang sana.

"hm lo siapa?" tanya Celliqa to the point.

Tentu orang yang di seberang sana terheran-heran, Celliqa yang menelepon, Celliqa pula yang bertanya.

"lo yang siapa?" cetus si penerima telepon.

Celliqa mendengus malas, "nomor lo ada di memo yang di kamar gue," jawab Celliqa.

Lalu orang itu tertawa renyah, "jadi lo baru bangun? Udah jam berapa ini, Cell,"

"emang gue kenapa sih?" tanya Celliqa sebal. Lalu ia menuju balkonnya.

"tadi lo ketiduran, jadi ya di anterin ke apartemen lo," jawabnya.

"kok bisa?"

"mana gue tau, lo betah kali di pelukan gue, makanya sampe ketiduran gitu,"
Blush.

Celliqa menahan nafasnya, tak tau harus membalas apalagi. Jadi ia sedang teleponan dengan Farshal?! Dan yang parahnya lagi ia ketiduran di pelukan Farshal?! Mau di letakkan dimana wajahnya?!

Dengan tangan gemetaran, Celliqa memutuskan sambungan telepon tersebut. Ia sungguh sanggat malu! Hancur sudah reputasinya, di depan Farshal lagi!

Celliqa memutuskan untuk mandi, memang sudah jam tujuh malam, namun ia tidak bisa jika tidak mandi. Dan setelah setengah jam kemudian, ia selesai dan sudah berpakaian rumahnya dengan rapi.

Celliqa pergi ke dapurnya, dan tak mendapati apa-apa. Kulkasnya juga tinggal ada yogurt dan snack, mana mengenyangkan jika makan snack aja.

"kenapa bisa abis sih?!" gerutu Celliqa.

Tok.. tok.. tok..

Celliqa terperanjat ketika mendengar suara ketukan pintu, dengan tergesa-gesa ia berjalan menuju pintunya.

Tok.. tok.. tok..

"iya iya, bentar," ucarnya, sebal juga karena orang yang mengetuk pintu tak sabaran.

"siapa si..."

Celliqa tidak melanjutkan gerutuannya saat melihat siapa yang berada di hadapannya.

"kenapa tadi telepon lo matiin secara sepihak?" tanya orang itu.

Celliqa lupa caranya bernafas!

***

Farshal melangkah ke dalam apartemen Celliqa dengan santai, sementara Celliqa menutup pintu apartemennya, membiarkan Farshal melengos begitu saja.

Somewhere Over The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang