Sudah seminggu Celliqa tidak bersekolah, dan ia bertekad hari Rabu ini ia harus bersekolah apapun konsekuensinya.
Yaya dan Bella turun dari mobil Jazz pink milik Yaya, selama satu minggu juga orang suruhan dari Regard setia mendatangi VHS.
Kali ini Yaya dan Bella yang menghampiri mereka.
"ada perkembangan?" tanya Bella tanpa mengucapkan kata sapa terlebih dahulu.
Tio membalikan badannya, begitu juga dua orang pengawalnya.
"tolong, jika nona Celliqa bersekolah hari ini, hubungi kami," pinta Tio.
"baik," balas Yaya, "kemana kami harus menghubungi kalian?"
Tio memberikan kartu namanya, dan Yaya mengambilnya, "sudah satu minggu semenjak Celliqa kabur dari rumah, bukan?" tanya Yaya.
Tio mengangguk, "mungkin Celliqa sedang berjalan-jalan ke luar negeri," lanjut Yaya membuat Tio mengernyit, "biasanya Celliqa memang suka menghilang seperti itu tanpa pamit ke kami bertiga,"
"apa anda tau nona Celliqa suka pergi ke mana?" tanya Tio.
"tidak tentu, kemana dia suka, dia akan pergi," jawab Bella, "Celliqa suka berkeliling, jadi kami tidak tau negara mana yang paling ia sukai," lanjutnya.
"setahu kalian, nona Celliqa pernah pergi kemana saja?" tanya Tio, dia kepo pemirsah.
"negara Asia Tenggara semuanya sudah di kunjunginya," jawab Bella lagi, "kalau negara Eropa saya tidak tau, belum pernah mendengar ia ke sana, paling ke tempat kakaknya yang di California," jawab Bella.
Mata Tio berbinar, "bisa jadi Celliqa di California!" serunya senang.
"mungkin," balas Yaya.
"terima kasih nona," ucapnya, "saya pamit dulu,"
"baiklah, kalau kalian bertemu Celliqa suruh dia pulang membawa ole-ole untuk sahabat-sahabatnya!" balas Bella yang langsung mendapat bungkukan hormat dari Tio dan dua pengawal tersebut.
"stupid," gumam Yaya menyeringai.
Bella hanya terkekeh mendengarnya.
***
"pak, ada tamu yang ingin berkunjung," ucap Sinta kepada Regard.
Regard mengangguk, setelah Sinta pamit memakai tanda hormat, munculah Tio dengan wajah sumringah.
"apa sudah ada perkembangan?" tanya Regard langsung.
"Celliqa memang suka menghilang tanpa kabar, makanya ketiga sahabatnya tak ambil pusing, menurut mereka Celliqa hanya mencari angin di luar negeri," jelas Rio.
Regard mengernyitkan dahinya bingung, "jadi kemana dia pergi?"
"dia berada di tempat Bhilly, di California tepatnya," jawabnya.
Regard mangut-mangut, namun rasanya ada yang mengganjal.
"darimana ia bisa pergi keluar negeri?" tanya Regard lagi.
"tentunya harus ada uang dan passport,"
"benar," balas Regard sembari mengangguk, "darimana dia mendapatkan uang?" tanya Regard.
"dari ATM yang anda berikan,"
Regard menyeringai sinis, "dia tidak bisa hidup di luar sana tanpa uang bukan?"
Tio mengangguk walau ia tak mengerti apa yang akan Regard lakukan, "blokir ATM yang di pegang Celliqa, semuanya!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere Over The Rainbow
FanfictionIbunya tidak peduli. Ayahnya apalagi. Keduanya sering bertengkar. Tapi tidak mau bercerai. Dan juga saling berselingkuh di belakang. Jadi sebenarnya, untuk apa ia hidup? ------ Cewek enam belas tahun ini merasakan nerakanya dunia, di saat remaja seu...