2

1K 38 0
                                    

Setelah hari kedua MOS telah berakhir, Celliqa dan juga ketiga sahabatnya tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Melainkan mereka ingin melihat apartemen yang baru Celliqa beli.

MOS hari kedua lebih seru menurut Celliqa dari hari pertama, rasanya bebannya hilang. Panitia MOS dan juga anggota Osis VHS sangat kreatif.

Mereka masuk ke kelas pada jam 8.00, dan di bimbing oleh pembimbing yang di pandu oleh osis, di kelas selain perkenalan, mereka juga bermain games, dan berembuk apa yang akan di tampilkan untuk MOS di hari terakhir.

Jam 10.00 mereka sama-sama di perintahkan untuk menuju aula, karena ada Quiz Talk To Strangers! Maksud Quiz tersebut, seseorang yang bermain berhak dan wajib memilih seseorang yang akan mereka komentari, dan orang yang terpilih juga berhak membalasnya. Bahkan ada yang blak blakan mengutarakan rasa sayangnya.

Intinya, MOS hari kedua bagi Celliqa sangat menyenangkan, ia jadi bisa tertawa lepas, tanpa memikirkan sedikit pun masalah yang ia hadapi dari rumahnya.

Dilla menekan keyword password milik apartemen baru Celliqa.

"gue emang pernah denger dari orang kalau Xander's Apartemen itu mewah, dan sekarang gue baru bisa buktiin sendiri," gumam Yaya saat melihat interior di dalam apartemen.

"jadi ada yang kurang menurut lo?" tanya Dilla ke Celliqa.

Celliqa menggeleng namun matanya tak berhenti mengelilingi seluk beluk apartemennya.

"oh ya, tempat tidurnya belum ada semalam gue lupa nanya ke lo," tambah Dilla.

"gue mau yang single bed, tapi empat ya," balas Celliqa.

Yaya dan Bella langsung mengerti maksud Celliqa.

"maksud lo?" itu suara Dilla yang bertanya.

Yaya dan Bella langsung melengos karena Dilla yang menurut mereka lemot.

"gue pesan single bed-nya ada empat biji, Dilla," jawab Celliqa kesal.

"ohaha," tawa Dilla lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

"by the way, penggunaan kata lo salah, Cell," timpal Bella, "seharusnya empat buah, bukan empat biji," lanjutnya.

Yaya memutar kedua bola matanya, "please deh, tempat tidur itu bukan buah ataupun biji,"

"ngapain di pikirin sih?! Yang penting Dilla tau maksud gue!" ujar Celliqa tak mau kalah lalu duduk di sofa.

"coba lo tanya Dilla, dia ngerti atau enggak," balas Yaya yang juga duduk di sebelah Celliqa, begitu juga Bella, sementara Dilla masih berdiri di belakang sofa mereka.

"lo ngerti kan, Dil?" tanya Celliqa yang tubuhnya sudah bergerak ke belakang dan diikuti oleh kedua sahabatnya.

"kalau jujur sih enggak. Kalau bohong, iya,"

"ZADILLAAAAAA!!!!"

***

Masa Orientasi Siswa kini sudah berakhir dan mereka sudah bersekolah seperti biasanya.

Celliqa dan Bella masuk ke dalam kelasnya, dua hari bersama teman-teman sekelas bukan waktu yang lama untuk mereka saling berkenalan. Tak adalagi kata malu-malu di antara mereka, yang ada hanya malu-maluin.

Celliqa dan Bella heran karena teman-teman sekelas mereka pagi-pagi sudah menggosip serius, begitu juga dengan Yaya yang sudah bercerita dengan tampang serius dengan Marvin, sang ketua kelas mereka.

"ada apaan, sih?" tanya Bella kepada Yaya lalu meletakkan tasnya ke mejanya.

"Abil pindah kelas," jawab Marvin.

Somewhere Over The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang