4

837 33 1
                                    

Kalo typo kebanyakan maklumi aja, i'm too lazy to re-check.

***

Celliqa tak habis pikir, orang yang tak sengaja ia tabrak di Bandara adalah anak baru di sekolahnya. Namanya Farshal, dan entah mengapa sejak Farshal meminta bantuan kepada Celliqa untuk menyarikan ruangan Dilla. Ada sesuatu yang aneh pada Celliqa.

'love at first sight?' pikir Celliqa.

Sedetik kemudian dia langsung menggelengkan kepalanya, menurutnya love at first sight itu tak ada. Jika ada itu lebay namanya, dan sekarang, Celliqa menganggap dirinya lebay, super lebay.

Tidak mungkin dia cinta pada pandangan pertama! Itu mustahil! Dan tidak ada!

"lho, Celliqa?"

Mendengar namanya di sebutkan, Celliqa mendongakan kepalanya, saat itu juga terlihatlah Farshal yang berada di hadapannya.

Dan saat itu juga, Celliqa merasakan ia seperti tidak mempunyai kaki.

"lo belum balik?" tanya Farshal basa-basi.

Celliqa memang dalam perjalanan pulang, namun saat mendengar kata 'balik,' Celliqa ingat bahwa ia tadi pagi pergi bareng Dilla. Dan sekarang entah kemana si Dilla itu ia pun tak tau.

"ini udah mau balik," jawab Celliqa kikuk.

Terpaksa ia harus naik taksi, demi apapun ia kesal dengan sahabatnya satu itu, bisa-bisanya dia ngelupain Celliqa.

Tanpa pamit, Celliqa langsung berjalan menuju ke gerbang sekolahnya. Pandangan matanya lurus ke depan, namun terlihat jelas bahwa pandangan itu kosong.
Greb!

Tangan Celliqa di tarik paksa untuk menghadap ke belakang.

"lo kenapa?" tanya Farshal.

Saat itu juga Celliqa tersadar, di tatapnya Farshal, lalu menggeleng tanda ia baik-baik saja.

"lo bawa mobil atau di jemput?" tanya Farshal lagi.

Celliqa pun lagi-lagi menggeleng, entah untuk apa, "gue naik taksi," jawabnya.

"lo mau naik taksi dengan pikiran kosong gitu?" tanya Farshal tak habis pikir, "lo bisa di apa-apain, Cell,"
Pikiran kosong?

Celliqa tak mengerti apa yang di maksud dengan Farshal. Alih-alih tangannya sudah di tarik dengan lembut oleh Farshal.

"lho? Gue mau lo bawa kemana?" tanya Celliqa lebay.

"ya pulang lah," jawab Farshal lalu memasukan tubuh Celliqa ke dalam mobilnya.

Setelah itu Farshal memutari mobilnya dan duduk di jok pengemudi.

"pake seatbelt lo, Celliqa," perintahnya, "lo mau gue juga yang pakein?"

Mengenal Farshal tiga hari (karena mereka satu kelas) sudah membuat Celliqa tau bahwa Farshal ini orangnya easy going, sama kayak Dilla.

Dengan tergugup, Celliqa memasang sabuk pengamannya, "good girl," puji Farshal.

Hanya dengan pujian kecil yang tersembur dari mulut Farshal membuat wajah Celliqa mengeluarkan semburat merah. Malu banget!

"jadi gue harus nganterin lo kemana?" tanya Farshal saat mereka sudah keluar dari VHS.

"tau Xander's Apartemen?" balasnya.

Tentu Farshal tau, dia kan juga pemain saham.

Untuk menjawabnya, Farshal hanya mengangguk dan Celliqa langsung mengerti.

Somewhere Over The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang