16. Khawatir

27.5K 1.1K 25
                                    

Happy reading

******

"Kamu ikut aku ya sayang!"

"Enggak dev,kamu kan ada rapat osis masa aku disitu sih"protes caca.

"Cuma bentar yang,nanti kamu sendiri nunggu aku,atau kalau enggak kamu aku antar pulang dulu"ucap devan kembali membujuk caca.

Entah kenapa perasaan nya ada yang mengganjal seolah akan terjadi sesuatu terhadap sang pacar apabila dia meninggalkan caca barang sedetik pun.

"Is bandel banget sih di bilangin,dev rapat aja caca nunggu didekat cafe sekolah ya"caca kembali bernego kepada devan perihal dirinya yang dipaksa devan untuk ikut dengannya rapat osis.

"Tapi aku khawatir sayang"rengek devan.ya devan hanya akan begini jika dengan caca.ingat hanya dengan caca bukan yang lain bahkan kepada mamanya saja dia tidak merengek seperti ini.

"Dev lebay,cuma deket ko pake khawatir,udah hus sana rapat"usir caca sambil mengibaskan tangan nya.

Devan menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Oke aku akan pergi rapat sekarang,tapi ingat!! Kalau ada apa apa langsung hubungin aku"putus dev sambil mencium kening caca.

"Udah sana sana"

Sepeninggalnya devan,caca langsung pergi ke cafe dekat sekolahnya dengan berjalan kaki yang jaraknya hanya beberapa meter dari sekolah.

"Dev apa apaansih,emang caca anak kecil apa gak boleh jauh jauh segala"gerutu caca sambil berjalan menuju cafe tersebut.

Caca tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang laki laki yang mengikutinya dari belakang.

"Awas aja ka____

Belum sempat caca melanjutkan ucapannya,sebuah kain hitam langsung menutup mulut dan hidungnya dengan wangian yang menyengat membuat caca pingsan seketika.

Keadaan parkiran yang sunyi karena semua siswa siswi sudah pulang memudahkan jalan penculik tersebut untuk menculik caca.

"I got you babe"gumam seseorang sambil membekap mulut caca.

Ditempat lain devan yang merasakan kegelisahan langsung menutup rapatnya karena dia tidak akan bisa berkonsentrasi jika dipikirannya hanya ada caca.

"Baik lah rapat ini ditutup besok di lanjutkan "ucap devan dingin.

Setelah rapat ditutup tanpa menunggu semua anggota rapat pergi,devan langsung menuju cafe dekat sekolahnya untuk menemui caca.

"Sayang jangan buat aku khawatir"gumam devan sambil berusaha menghubungi no caca yang sialnya tidak aktif.

******

Sesampainya di cafe tersebut devan langsung tergesa gesa memasuki nya.
Tapi nihil caca tidak ada disudut manapun dari cafe tersebut.tidak habis akal devan langsung menuju toilet barangkali caca sedang ke kamar mandi.

"Sial"umpat devan karena lagi lagi dia tidak menemukan caca.

Devan langsung menghubungi no keano untuk menanyakan keberadaan caca.

"Caca dirumah?"tanya devan kepada keano melalui telepon.

"Bukan nya sama lo"ucap keano dari seberang telepon.

"Caca hilang "ucap devan lesu.

Tanpa menunggu balasan dari keano devan langsung mematikan telepon nya dan menghubungi anak buahnya untuk mencari caca diseluruh kota.

"Kamu dimana sayang"gumam devan sambil mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata.

Dia tidak perduli umpatan umpatan masyarakat terhadapnya karena mengemudi mobil dengan ugal ugalan,yang terpenting sekarang dimana gadisnya berada.

Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang