Chapter 9

20.8K 3.4K 431
                                    

Kun mencari Mark yang entah berada di sudut mana dari dorm ini. Dorm ini besar, dan kalau mencari Mark di kamarnya tidak ada, bakalan susah nyarinya.

Kun bertanya pada Jeno yang kebetulan lagi ada di kamar.

“Kenapa hyung? Nyari gue ya?” tanya Jeno dengan percaya diri.

“Gak.” jawab Kun dengan datar.

“Terus?”

“Nyari Mark nih. Ada sesuatu yang mau diomongin.” jawab Kun.

Jeno yang tadinya asik menonton televisi, akhirnya memfokuskan dirinya pada Kun yang berdiri didepan pintu.

“Bilang aja ke gue. Nanti gue sampein.” tawar Jeno.

Kun menggeleng pelan sebagai respon,

“Gak bisa. Ini harus face to face.” jawab Kun menolak tawaran Jeno.

“Alah hyung, pake rahasia-rahasiaan segala sama gue.” kata Jeno mendadak kesal.

“Jadi Mark dimana?” tanya Kun sekali lagi.

“Biasa, di kamar sebelah, lagi diskusi hal yang serius.” jawab Jeno membaringkan tubuhnya kembali ke kasur, setelah mendapat tolakan dari Kun.

“Kamu gak ikutan?” tanya Kun.

“Males, gue mau hasilnya aja ntar hehehe,” jawab Jeno lalu menyengir sebagai jawaban kalau ia malas.

Kun pun meninggalkan Jeno sendirian di kamarnya, dan melangkahkan kakinya beberapa langkah kearah kamar disampingnya.

Kun mengetuk pintu dengan pelan, lalu mendapati Mark yang sedang duduk di kasur milik Chenle.

“Mark, hyung mau ngomong berdua sama kamu.” panggil Kun serius, lalu setelahnya meninggalkan kamar itu.

Mark yang bingung dengan sikap Kun yang mendadak serius pun, akhirnya mengikuti langkah Kun masuk ke dalam studio musiknya Mark.

Jadi, studio musik Mark dan Taeyong itu terpisah, namun masih bersebelahan.

Mark duduk disalah satu sofa berwarna navy miliknya, dan Kun duduk di sofa sebelahnya.

Mark menyalakan kembali handphonenya. Tadi ia bermain game, tapi karna Kun memanggil akhirnya ia pause sebentar game itu.

“Kenapa hyung? Serius banget.” tanya Mark yang kembali larut dalam permainannya. Tanpa memperdulikan wajah Kun yang serius.

Biasanya pun, Kun akan bersikap biasa saja kala Mark bermain game disaat dia bicara.

“Kamu.. Satu sekolah kan dulu sama Jaemin dan Jeno?” tanya Kun langsung pada intinya.

“Iya, kenapa?” jawab Mark singkat.

“Apa yang kamu ketahui tentang Jaemin dan Jeno?” tanya Kun kembali.

Mark masih fokus pada game Superstar SM nya. Wah, kalau dia kalah dalam bermain lagu 'GO' kali ini, ia akan membanting hapenya.

Lagu sendiri, tapi Mark gak bisa mendapatkan bintang 3.

“Apa ya.. Banyak sih..” jawab Mark memikirkan apa saja yang harus ia beritahu ke Kun hyung.

“Apa aja?” tanya Kun meminta jawaban.

“Mereka cowok, mereka member NCT Dream, mereka dulu dekat, sekarang enggak, mereka..”

Kun berdecak kesal, lalu menyela,

“Sesuatu yang lain, yang belum diketahui orang banyak.” balas Kun.

“Uhmm.. Jeno sama Jaemin punya adek kelas.” lanjut Mark.

Kun mengeryitkan keningnya,

“Adek kelas?”

“Iya, cewek.” jawab Mark dengan santai, tanpa mengalihkan tatapannya dari handphone.

“Terus kenapa?” Kun bingung dengan informasi yang diberitahukan Mark. Kun pun punya adik kelas semasa ia sekolah dulu.

“Gakpapa, cantik aja. Pengen Mark gebet, tapi udah keduluan Mark lulus.” jawab Mark seperti mencari alasan lain. Alasannya tentu gak masuk akal.

“Serius? Itu alasannya?” tanya Kun yang curiga sama alibi Mark.

“Serius hyung, adek kelas Jeno sama Jaemin itu cantik-cantik semua. Kayak Lami, Herin, Natta, Jea dan yang lain..” Mark menyebutkan nama-nama cewek yang tentunya tidak Kun ketahui wajahnya.

“Terus apa hubungannya sama Jeno dan Jaemin?” tanya Kun yang mendesak Mark untuk mengatakan hal yang lebih rinci.

“Eungg.. Apa ya? Bentar deh hyung— nanti Mark kalah.” kata Mark menghentikan percakapannya sebentar.

“Tapi hyung penasaran sama mereka. Coba kamu jelasin lebih rinci lagi.” pinta Kun.

Yess!! Mark menang yeay! Finally..” seru Mark kala ia memenangkan gamenya.

Untungnya, Kun orang yang sabar dan tidak pemarahan seperti Taeyong. Jadi ia hanya tersenyum, menetralkan amarahnya.

“Jadi hyung... Intinya, Jaemin dan Jeno itu dulu sahabatan. Deket banget. Sampai akhirnya Jaemin berjanji, kalau dia dapat fans pertama padahal dia belum diperkenalkan SM, dia bakal pacarin cewek itu.” jelas Mark yang mulai bercerita.

Kun hanya mendengarkan lanjutan ceritanya,

“Ya, akhirnya pas Jaemin kelas 11 kemarin, Jaemin pacaran sama fans itu. Udah lama sih deketnya, tapi baru nembak tahun lalu. Dan entah kenapa sejak itu juga, Jeno sama Jaemin jaga jarak. Bahkan sering marah-marahan.” Mark mengakhiri cerita yang ia tau.

Kun pun menjadi penasaran, apa yang menyebabkan mereka bertengkar?

“Apa mungkin mereka suka sama cewek yang sama ya?” pikir Kun.

“Mark gak tau. Mark gak pernah nanya sama mereka.” jawab Mark.

Kun menepuk pundak Mark,

“Harusnya sebagai leader, kamu nanyain mereka dong.” kata Kun menasehati Mark.

“Mark takut sama Jaemin sekarang..” jawab Mark dengan memelankan suaranya.

“Jaemin.. Kenapa?” tanya Kun.

Mark pun menjelaskan cerita Chenle tadi dengan detail kepada Kun. Kun pun mengerti dan mengangguk-ngangguk sebagai respon dari info yang didapat Mark.

Kun pun tersenyum gembira, seperti habis mendapatkan lotre.

“Hyung sudah lama nyari info, dan info yang kamu barusan kasih tau, bikin hyung dapat ide, makasih loh.” Kun menepuk pundak Mark berkali-kali.

Mark pun bingung dengan sikap hyungnya ini yang tiba-tiba bersemangat.

“Ide apa hyung?” Tanya Mark.

“Tunggu aja nanti.” jawab Kun memilih merahasiakan semuanya sendirian.












••••
Gak jelas anjir, kesel gue. Udah lama gak update. Sibuk sih gue.

090718

Dibalik Layar <Nomin> ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang